Pesawat Militer AS Jatuh di Laut Jepang, Satu Kru Dipastikan Tewas

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 30 November 2023 08:46 WIB

Objek seeprti rakit penyelamat yang diyakini milik pesawat militer AS MV-22 Osprey yang jatuh ke laut di lepas Pulau Yakushima, prefektur Kagoshima, Jepang bagian barat, terlihat melalui layar kamera langsung yang direkam oleh kapal Penjaga Pantai Jepang Takachiho, 29 November 2023. Japan Coast Guard/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat militer AS yang membawa delapan orang jatuh ke laut di Jepang pada Rabu, 29 November 2023, menewaskan sedikitnya satu awak dengan kondisi setidaknya dua lainnya diangkut dari perairan belum jelas.

Militer AS mengatakan kecelakaan itu terjadi saat misi pelatihan rutin di lepas pantai Pulau Yakushima, sekitar 1.040 km barat daya ibu kota Tokyo.

“Kondisi kru tidak diketahui saat ini,” demikian pernyataan Komando Operasi Khusus Angkatan Udara AS.

Penjaga pantai Jepang mengatakan apa yang tampak seperti puing-puing pesawat rotor miring V-22 Osprey dan satu orang, yang kemudian dipastikan tewas, ditemukan sekitar 3 km dari pantai.

Perahu nelayan di daerah tersebut menemukan tiga orang di perairan sekitar, kata perwakilan koperasi perikanan setempat secara terpisah, seraya menambahkan bahwa kondisi mereka tidak diketahui.

Advertising
Advertising

Osprey lain yang diduga melakukan perjalanan dengan pesawat yang jatuh itu mendarat dengan selamat di bandara pulau itu pada Rabu sore, kata juru bicara pemerintah setempat.

Amerika Serikat memiliki lebih dari 50.000 tentara di Jepang, sebagian besar berada di pulau-pulau penting di barat daya Okinawa, di tengah meningkatnya keagresifan militer Cina di sekitar Taiwan.

Kecelakaan itu terjadi sebelum jam 3 sore waktu setempat (0600 GMT), dan para saksi mengatakan mesin kiri pesawat tampak terbakar ketika mendekati bandara untuk pendaratan darurat, meskipun cuaca cerah dan angin sepoi-sepoi, media melaporkan.

Pesawat itu adalah bagian dari unit yang berbasis di Okinawa yang dilatih untuk mengangkut dan memasok pasukan operasi khusus, menurut militer AS.

Jepang, yang juga mengoperasikan pesawat Osprey, mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah meminta militer AS untuk menyelidiki kecelakaan tersebut.

Dikembangkan bersama oleh Boeing dan Bell Helicopter, Osprey dapat terbang seperti helikopter dan juga pesawat sayap tetap, dioperasikan oleh Angkatan Udara, Marinir dan Angkatan Laut AS serta Pasukan Bela Diri Jepang.

Penggunaan pesawat hibrida di Jepang telah menjadi kontroversi, dan para kritikus mengatakan pesawat ini rentan terhadap kecelakaan. Militer AS dan Jepang menyatakan wilayah tersebut aman.

Pada Agustus, pesawat Osprey AS jatuh di lepas pantai Australia utara saat mengangkut pasukan selama latihan militer rutin, menewaskan tiga Marinir AS.

Kecelakaan lainnya terjadi di laut lepas pulau Okinawa di selatan Jepang pada bulan Desember 2016, yang menyebabkan pesawat tersebut dilarang terbang sementara oleh militer AS.

Media lokal melaporkan Kementerian Pertahanan Jepang berencana meminta militer AS untuk menghentikan sementara pesawat Osprey miliknya setelah kecelakaan ini. Juru bicara Kementerian Pertahanan menolak mengomentari laporan tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: Menlu Retno Kembali Bela Palestina di DK PBB: Saya Ingin Berada di Sisi Benar dari Sejarah

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

7 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

11 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Batam, Basarnas Imbau Pengelola Sediakan Lifeguard

24 hari lalu

Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Batam, Basarnas Imbau Pengelola Sediakan Lifeguard

Lifeguard penting untuk menjaga keselamatan pengunjung objek wisata wisata masing-masing, terutama pantai.

Baca Selengkapnya

Jepang Diguncang Gempa 7,5 Magnitudo, Peringatan Tsunami Berbunyi

36 hari lalu

Jepang Diguncang Gempa 7,5 Magnitudo, Peringatan Tsunami Berbunyi

Gempa bumi dahsyat mengguncang Okinawa di Jepang. Peringatan tsunami berbunyi meminta warga Okinawa mengungsi.

Baca Selengkapnya

Biden Akan Bangun Pelabuhan untuk Atasi Kelaparan Gaza, Efektifkah Rencana Itu?

8 Maret 2024

Biden Akan Bangun Pelabuhan untuk Atasi Kelaparan Gaza, Efektifkah Rencana Itu?

Presiden AS Joe Biden mengumumkan akan membangun pelabuhan sementara di pantai Mediterania Gaza untuk menerima bantuan kemanusiaan melalui laut.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Terbitkan Daftar Perusahaan Teknologi yang Diduga Bekerja untuk Militer Cina

1 Februari 2024

Amerika Serikat Terbitkan Daftar Perusahaan Teknologi yang Diduga Bekerja untuk Militer Cina

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menambahkan daftar nama-nama perusahaan asal Cina yang diduga bekerja dengan militer Cina.

Baca Selengkapnya

Mengintip Keindahan Pulau Okinawa di Jepang yang Penduduknya Sehat dan Panjang Umur

18 Januari 2024

Mengintip Keindahan Pulau Okinawa di Jepang yang Penduduknya Sehat dan Panjang Umur

Okinawa merupakan wilayah kepulauan paling selatan Jepang, terdiri dari 160 pulau.

Baca Selengkapnya

Abaikan Keluhan Taiwan, Lebih Banyak Balon Cina Terlihat di Selat Taiwan

8 Januari 2024

Abaikan Keluhan Taiwan, Lebih Banyak Balon Cina Terlihat di Selat Taiwan

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan pihaknya mendeteksi tiga balon Cina lagi terbang di atas Selat Taiwan pada Minggu.

Baca Selengkapnya

Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

5 Januari 2024

Landasan Pacu Bandara Haneda Tempat Kecelakaan Mulai Dibersihkan

Kru di Bandara Haneda Tokyo mulai membersihkan bangkai pesawat Japan Airlines yang hangus dari landasan pacu.

Baca Selengkapnya

Japan Airlines Rugi Lebih dari Rp 1,5 Triliun dari Kecelakaan di Haneda Tokyo

4 Januari 2024

Japan Airlines Rugi Lebih dari Rp 1,5 Triliun dari Kecelakaan di Haneda Tokyo

Japan Airlines memperkirakan kerugian lebih dari Rp 1,5 triliun setelah satu pesawatnya hancur bertabrakan dengan pesawat lain di Haneda Tokyo.

Baca Selengkapnya