Pengadilan Beijing Memulai Sidang Kompensasi bagi Korban MH370

Reporter

Tempo.co

Senin, 27 November 2023 18:59 WIB

Zhang Yongli, adik dari korban penumpang pesawat Malaysia Airlines MH370, berteriak sambil memegang poster saat melakukan aksi Beijing, Cina, 7 Agustus 2015 REUTERS/Jason Lee

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Beijing pada Senin 27 November 2023 mulai mendengarkan kasus kompensasi yang diajukan oleh keluarga puluhan warga Cina yang meninggal di dalam pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang hampir 10 tahun lalu.

Pesawat MH370 menghilang pada 8 Maret 2014, membawa 239 orang – sebagian besar dari Cina – dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing.

Lebih dari 40 keluarga telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Malaysia Airlines, produsen pesawat Boeing, pembuat mesin Rolls Royce dan grup asuransi Allianz, kata stasiun televisi pemerintah CCTV.

Permintaan litigasi keluarga fokus pada kompensasi dan menemukan kebenaran di balik hilangnya pesawat tersebut, menurut Zhang Qihuai, seorang pengacara yang dikutip oleh CCTV.

Tidak jelas yurisdiksi apa yang dimiliki pengadilan Cina untuk menegakkan tuntutan kompensasi terhadap para terdakwa.

Advertising
Advertising

Kementerian Transportasi Malaysia dan Malaysia Airlines menolak mengomentari persidangan tersebut.

Hampir tidak ada jejak pesawat yang ditemukan di zona pencarian Samudera Hindia seluas 120.000 kilometer persegi, dan hanya beberapa potongan puing yang berhasil ditemukan.

Operasi yang dipimpin Australia, yang terbesar dalam sejarah penerbangan, dihentikan pada Januari 2017.

Meskipun suhu di Beijing sangat dingin, beberapa kerabat orang hilang, yang mengenakan mantel musim dingin, tetap ingin berbicara dengan wartawan.

Jiang Hui, yang ibunya berada dalam penerbangan MH370, mengatakan bahwa pembukaan sidang tersebut “sangat menghibur, dan ini merupakan titik balik”.

"Kelangsungan hidup sanak saudara selama sepuluh tahun ini, memburuknya kondisi kehidupan mereka... Ini sungguh membuat kami sangat sedih. Jadi saya berharap kompensasi bisa segera diwujudkan. Tidak sulit," ujarnya.

“Sepuluh tahun sungguh tak tertahankan bagi kami,” tambah Jiang.

<!--more-->

Kompensasi setelah Satu Dekade

“Sebagai saudara, saya mendapat banyak tekanan karena saya yang pertama kali ke pengadilan. Tapi saya juga sangat bersemangat karena tidak mudah untuk membuka kembali sidang setelah sekian tahun,” kata pria lain bermarga Fu itu yang saudaranya tewas dalam penerbangan MH370.

Setiap keluarga mengajukan kompensasi perdata antara 10 juta yuan hingga 80 juta yuan, serta kerusakan moral sebesar 30 juta yuan hingga 40 juta yuan, CCTV melaporkan.

CCTV menambahkan bahwa keluarga lebih dari 110 penumpang lainnya telah mencapai kesepakatan dengan para tergugat dan menerima antara 2,5 juta hingga 3 juta yuan.

Sidang tersebut tidak tercantum di situs publik pengadilan, namun Jiang menulis di media sosial bulan ini bahwa sidang pengadilan akan berlanjut hingga pertengahan Desember.

Sebuah perusahaan eksplorasi AS meluncurkan perburuan pribadi terhadap MH370 pada 2018, tetapi perburuan tersebut berakhir setelah beberapa bulan menjelajahi dasar laut tanpa hasil.

Hilangnya pesawat tersebut telah lama menjadi subyek sejumlah teori – mulai dari yang kredibel hingga yang aneh – termasuk bahwa pilot veteran Zaharie Ahmad Shah berniat bunuh diri.

Pada 2016, pejabat Malaysia mengungkapkan bahwa pilot tersebut telah merencanakan jalur melintasi Samudera Hindia melalui simulator penerbangan. Namun, Kuala Lumpur menekankan bahwa hal tersebut tidak membuktikan bahwa dia sengaja menjatuhkan pesawat tersebut.

Laporan terakhir mengenai tragedi yang dirilis pada 2018 menunjukkan kegagalan kontrol lalu lintas udara dan mengatakan jalur pesawat diubah secara manual.

Namun mereka gagal memberikan kesimpulan tegas, sehingga membuat kerabat korban marah dan kecewa.

Pilihan Editor: Profil Jocelyn Chia, Komedian yang Dilaporkan ke Interpol oleh Malaysia

CHANNEL NEWSASIA

Berita terkait

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

6 jam lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

6 jam lalu

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

Cara menghadapi pungli di jalan bisa menghubungi call center 110 kepolisian.

Baca Selengkapnya

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

13 jam lalu

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

Duel maut terjadi di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Selasa petang, yang telah mengakibatkan dua orang meregang nyawa. Identitasnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

14 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

19 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

1 hari lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

1 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

1 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

1 hari lalu

Kejati Bali Belum Temukan Korban Lain dalam Kasus Pemerasan Bendesa Adat Bali

Kejati Bali menyatakan masih mendalami kasus pemerasan yang diduga dilakukan Bendesa Adat Bali.

Baca Selengkapnya