Obama Berbicara Sampai Berbusa Tak Mengubah Apapun  

Reporter

Editor

Jumat, 5 Juni 2009 09:19 WIB

ap
TEMPO Interaktif, Teheran: Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei tidak terpengaruh dngan kata-kata Barack Obama. Presiden Amerika yang berpidato di Kairo, tidak membuat Teheran memutuskan bersahabat dengan Gedung Putih.

"Negara-negara yang membenci Amerika Serikat karena dari lubuk hatinya mereka telah melihat kekerasan, diskriminasi dan intervensi militer," ujar Khamenei.

Khamenei menunjukkan ribuan penduduk Iran yang merayakan 20 tahun kematian pendiri Republik Islam Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, yang hanya satu hari sebelum pemilihan presiden.

"Pemerintah baru Amerika berusaha untuk mengubah gambar ini. Saya tegaskan, bahwa ini tidak akan dicapai hanya dengan bicara, pidato dan slogan," katanya.

Obama, yang mematahkan kebijakan Amerika dengan isolasi Teheran mengatakan, akan sulit untuk "mengatasi dekade dari ketidakpercayaan" tetapi jelas Washington telah siap untuk melangkah maju dalam hubungan dengan Teheran.

Khamenei, yang terakhir mengatakan isu strategis Iran, hanya sesaat dikatakan Obama. "Mereka telah melakukan hal yang sangat merugikan bangsa-bangsa di wilayah ... Hal ini tidak akan berubah oleh pidato. (Obama) telah melakukannya dalam prakteknya," katanya.

"Bahkan jika dia memberikan ratusan pidato dan berbicara sangat manis, tidak akan ada perubahan dalam cara negara-negara Islam memandang Amerika Serikat."

Khamenei juga mengatakan bahwa Amerika Serikat bohong mengenai program nuklir Teheran. "Mereka berdusta mengenai kita, mereka menyembunyikan kebenaran tentang hal tersebut. Mereka berdiri terhadap hak-hak sah bangsa kita," katanya.

"Kami telah mengatakan beberapa kali bahwa kami ingin energi nuklir untuk tujuan damai dan industri. Tetapi mereka terus mengatakan bahwa Iran mencari bom nuklir. Dengan melakukan ini, mereka menjadi dibenci oleh bangsa kita."

Washington tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Teheran sejak serangan dari kedutaan Amerika setelah revolusi 1979. Amerika juga telah mendorong PBB untuk mengenakan sanksi pada Iran dan kecurigaan Israel bahwa negara ini mencari senjata nuklir.

Dalam pidato utama di Kairo, Obama mengatakan bahwa bentrokan dengan nuklir Iran telah mencapai titik yang menentukan. Teheran mempunyai hak untuk memiliki sumber daya nuklir untuk perdamaian dengan di bawah perjanjian internasional. "Sudah jelas bagi semua pihak ketika senjata nuklir datang kami telah mencapai titik yang menentukan.”

"Ini bukan hanya mengenai minat Amerika. Ini merupakan pencegahan perlombaan senjata nuklir di Timur Tengah yang dapat memimpin daerah ini dan meluas menjadi jalan yang sangat berbahaya."

Barat mengkhawatirkan Nuklir Iran akan bertujuan untuk membanun bom atom, tapi Teheran menyatakan itu murni ditujukan untuk menghasilkan listrik bagi penduduk yang terus bertambah.

Pembicaraan antara kekuatan dunia dan Iran mengenai program nuklir telah tertahan sejak bulan September. Pada April, Iran mengatakan siap untuk "dialog konstruktif".

Obama mengatakan, Amerika berkomitmen untuk mencapai sebuah dunia bebas senjata nuklir, dan menunjukkan referensi jelas kepada Israel, yang secara luas diyakini memiliki senjata nuklir di Timur Tengah, Obama mengatakan dia memahami protes "beberapa negara yang memiliki senjata dan lain yang tidak. "

"Setiap bangsa - termasuk Iran - harus memiliki hak untuk mengakses sumber daya nuklir untuk usaha damai jika sesuai dengan tanggung jawabnya di bawah perjanjian nuklir non-proliferasi.”

Khamenei, yang terakhir mengatakan isu strategis Iran, hanya sesaat dikatakan Obama. "Mereka telah melakukan hal yang sangat merugikan bangsa-bangsa di wilayah ... Hal ini tidak akan berubah oleh pidato. (Obama) telah melakukannya dalam prakteknya," katanya.

"Bahkan jika dia memberikan ratusan pidato dan berbicara sangat manis, tidak akan ada perubahan dalam cara negara-negara Islam memandang Amerika Serikat."

Khamenei juga mengatakan bahwa Amerika Serikat bohong mengenai program nuklir Teheran. "Mereka berdusta mengenai kita, mereka menyembunyikan kebenaran tentang hal tersebut. Mereka berdiri terhadap hak-hak sah bangsa kita," katanya.

"Kami telah mengatakan beberapa kali bahwa kami ingin energi nuklir untuk tujuan damai dan industri. Tetapi mereka terus mengatakan bahwa Iran mencari bom nuklir. Dengan melakukan ini, mereka menjadi dibenci oleh bangsa kita."

Khamenei juga mengatakan, militer Amerika Serikat mengebom penduduk sipil di Afghanistan yang tak bersalah. “Apakah perbedaannya antara pembunuhan ini dan pembunuhan oleh teroris?"

Dia mengatakan bahwa di Irak, Amerika Serikat mendukung elemen Baathist, yang mereferensikan anggota Partai Baath yang dijalankan diktator Saddam Hussein. Banyak dari mereka akan kembali ke pemerintah dalam proyek baru yang dipimpin oleh rezim Shiite dari Irak.


REUTERS| NUR HARYANTO

Advertising
Advertising


Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya