Jika Darurat, PNS dan Mantan Anggota Militer Myanmar Diminta Ikut Berjuang

Jumat, 17 November 2023 09:00 WIB

Tentara berdiri di samping kendaraan militer ketika orang-orang berkumpul untuk memprotes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. REUTERS/Stringer/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Junta militer Myanmar memerintahkan semua PNS dan mereka yang memiliki pengalaman militer untuk siap bertugas jika terjadi keadaan darurat, kata seorang pejabat pada Kamis, 16 November 2023, setelah junta melaporkan “serangan hebat” dari kelompok pemberontak anti-junta di beberapa tempat.



Serangan terkoordinasi dari kelompok etnis minoritas dan pemberontakan lainnya tengah menjadi tantangan terbesar bagi junta militer Myanmar sejak 2021 atau saat junta merebut kekuasaan dari pemerintahan terpilih yang dipimpin peraih Nobel Aung San Suu Kyi.



Kelompok - kelompok etnis dan pemberontak itu, berhasil merebut beberapa kota dan lebih dari 100 pos militer di dekat perbatasan dengan Cina, dalam serangan terkoordinasi yang diluncurkan pada 27 Oktober 2023 di Negara Bagian Shan di timur laut. Setelah para pemberontak membuka dua front baru dengan menyerang pos-pos junta di Negara Bagian Rakhine dan Chin, sekitar 5 ribu warga menyeberang ke negara bagian Mizoram di India untuk berlindung dari pertempuran.

Sekretaris dewan administratif di ibu kota Naypyitaw, Tin Maung Swe mengatakan Junta telah memerintahkan semua staf pemerintah dan mantan personel militer untuk membentuk unit guna menanggapi situasi darurat.

Advertising
Advertising


“Jika perlu, unit semacam itu mungkin diperlukan untuk keluar dan bertugas dalam bencana alam, dan keamanan,” demikian keterangan dewan junta.



Tin Maung Swe membenarkan perintah tersebut sambil menekankan bahwa situasi di ibu kota, di Myanmar tengah, dalam keadaan tenang. “Ini adalah rencana untuk membantu jika terjadi keadaan darurat,” katanya kepada Reuters.



Pemerintahan paralel yang dibentuk oleh politikus pro-demokrasi untuk menentang militer, dan bersekutu dengan beberapa faksi pemberontak, telah meluncurkan kampanye “Jalan Menuju Naypyitaw” yang dikatakan bertujuan untuk mengambil kendali ibu kota. Juru bicara junta, Zaw Min Tun, mengatakan pada Rabu malam militer menghadapi serangan hebat dari sejumlah besar tentara pemberontak bersenjata di Negara Bagian Shan di timur laut, Negara Bagian Kayah di timur dan Negara Bagian Rakhine di barat.



Ia mengatakan beberapa posisi militer telah dievakuasi dan pemberontak telah menggunakan drone untuk menjatuhkan ratusan bom di pos-pos militer. “Kami segera mengambil tindakan untuk melindungi diri dari serangan bom drone secara efektif,” katanya.



REUTERS

Pilihan editor: Lagi, Israel Sebar Selebaran Minta Warga Palestina Segera Tinggalkan Gaza

Berita terkait

110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah

17 jam lalu

110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah

Sebanyak 110 ribu warga Gaza meninggalkan Rafah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman setelah Israel secara bertahap menyerang wilayah itu

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Kinerja PNS Paling Efektif di Dunia, Ada dari Asia

1 hari lalu

10 Negara dengan Kinerja PNS Paling Efektif di Dunia, Ada dari Asia

Berikut ini deretan negara dengan kinerja PNS paling efektif di dunia, didominasi oleh negara-negara di Benua Eropa.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

1 hari lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

2 hari lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

3 hari lalu

Hentikan Sementara Pengiriman Senjata, Amerika Serikat Ingin Peringatkan Israel

Sumber mengatakan langkah penghentian sementara senjata ke Israel adalah untuk memperingatkan Tel Aviv jangan menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

3 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

4 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

4 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

7 hari lalu

Kepala Desa Mendapat Uang Pensiun, Pekerjaan Apa Saja yang Mendapat Uang Pensiun Tetap?

UU Desa yang diteken Jokowi menyebutkan kepala desa akan mendapat uang pensiun, Profesi apa lagi yang mendapat uang pensiun tetap?

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

8 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya