50 Warga di Tepi Barat Ditahan oleh Israel, Dipukuli dan Rumahnya Digeledah

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Yudono Yanuar

Selasa, 14 November 2023 08:00 WIB

Penangkapan warga Palestina di Tepi Barat oleh tentara Israel. WAFA

TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Israel menangkap lebih dari 50 warga Palestina di Tepi Barat pada Senin, 13 November 2023, termasuk mantan tahanan, menurut Komisi Palestina untuk Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dan organisasi Palestine Prisoners Society.

Melansir dari kantor berita Palestina WAFA, komisi dan organisasi tersebut mengatakan bahwa sebagian besar penangkapan terjadi di wilayah Yerusalem, Ramallah dan Hebron, sementara yang lainnya ditahan di wilayah Jericho, Nablus, Qalqilya, dan Jenin.

Para tahanan dipukuli, beberapa di antaranya parah, dan rumah mereka digeledah, kata kelompok tersebut.

Mereka mengatakan bahwa dengan penangkapan terbaru ini, Israel telah menahan lebih dari 2.520 warga Palestina di wilayah pendudukan sejak 7 Oktober 2023, ketika kelompok militan Hamas menyerang permukiman Israel dan sejak itu Israel melancarkan serangan tak henti-henti di Jalur Gaza.

Sebagian besar warga ditangkap di rumah mereka, di pos pemeriksaan atau setelah menyerahkan diri karena anggota keluarga mereka disandera.

Amnesty Internasional, dalam laporannya pada Rabu, 8 November 2023, mengumpulkan kesaksian dari para tahanan yang dibebaskan pengacara hak asasi manusia, serta rekaman video dan gambar yang menunjukkan beberapa bentuk penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya terhadap tahanan yang dilakukan oleh pasukan Israel selama beberapa pekan terakhir.

Tindakan tersebut mencakup pemukulan dan penghinaan terhadap para tahanan, termasuk dengan memaksa mereka menundukkan kepala, berlutut di lantai selama penghitungan narapidana, dan menyanyikan lagu-lagu Israel.

“Selama sebulan terakhir kita telah menyaksikan lonjakan signifikan dalam penggunaan penahanan administratif oleh Israel – penahanan tanpa dakwaan atau persidangan yang dapat diperpanjang tanpa batas waktu – yang sudah mencapai titik tertinggi dalam 20 tahun sebelum peningkatan permusuhan terbaru pada 7 Oktober,” kata Direktur Regional Amnesty Internasional untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, Heba Morayef.

Menurutnya, penahanan administratif menjadi salah satu alat utama yang digunakan Israel untuk menegakkan sistem apartheid terhadap warga Palestina.

Setelah selama beberapa dekade mendokumentasikan penyiksaan yang meluas oleh otoritas Israel di tempat-tempat penahanan di Tepi Barat, Amnesty mengamati dalam empat pekan terakhir video dan gambar dibagikan secara luas, yang menunjukkan adegan tentara Israel memukuli dan mempermalukan warga Palestina dengan berbagai cara.

Morayef pun mendesak pihak berwenang Israel untuk segera menghentikan tindakan yang diberlakukan terhadap para tahanan Palestina dan memberi mereka akses segera ke pengacara dan keluarga mereka.

“Semua warga Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang harus dibebaskan. Kami mendesak Israel untuk mengizinkan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) melakukan kunjungan mendesak ke penjara dan fasilitas penahanan serta memantau kondisi tahanan Palestina,” katanya.

WAFA

Pilihan Editor Kantor Berita Rusia Cabut Berita Soal Pemindahan Pasukan di Ukraina, Ada Apa?

Berita terkait

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

26 menit lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

2 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

5 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

6 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

10 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

19 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

20 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

1 hari lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

1 hari lalu

13 Negara Layangkan Surat Pernyataan Bersama untuk Israel soal Risiko Serangan ke Rafah

Sebanyak 13 negara melayangkan surat pernyataan bersama untuk Israel yang berisi peringatan jika nekat menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

1 hari lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya