Menteri Israel Sebut Situasi di Gaza sebagai Nakba 2023, Netanyahu Tegur Kabinet agar Jaga Omongan

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 13 November 2023 15:54 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegur kabinetnya pada Ahad, 12 November 2023 agar “berhati-hati dengan kata-kata mereka” ketika berbicara tentang perang Israel dengan kelompok pejuang Palestina Hamas, setelah salah satu menterinya menyebut perang tersebut dengan kata-kata “Nakba”.

Menteri Pertanian Israel Avi Dichter, ketika berbicara kepada saluran berita Israel Channel 12 pada Sabtu, 11 November 2023, menggambarkan pengasingan paksa penduduk sipil di Jalur Gaza sebagai “Gaza Nakba tahun 2023.”

Warga Palestina terpaksa melakukan perpindahan dalam jumlah besar dari utara ke selatan Jalur Gaza, ketika pasukan Israel sedang melancarkan serangan tak henti-henti di wilayah kantong tersebut selama lebih dari satu bulan sejak penyerbuan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Ketika ditanya tentang membandingkan situasi di Gaza dengan Nakba yang asli, anggota partai sayap kanan Likud tersebut menjawab, “Gaza Nakba 2023. Begitulah (perang) ini akan berakhir.”

“Nakba”, yang berarti “malapetaka” dalam bahasa Arab, merupakan sebutan untuk pengusiran massal dan pembersihan etnis warga Palestina dari tanah air mereka pada 1948 untuk membuka jalan bagi negara baru Israel. Setiap tahun pada tanggal 15 Mei, warga Palestina di seluruh dunia memperingati hari ini.

Ini bukan pertama kalinya Netanyahu memperingatkan para menteri di kabinetnya atas pernyataan mereka kepada media sejak dimulainya gelombang perang terbaru pada 7 Oktober.

Pekan lalu, Menteri Israel urusan Warisan Budaya Amichai Eliyahu dikritik secara luas setelah mengatakan bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah “sebuah pilihan”, memberi indikasi bahwa Israel mempertimbangkannya.

Netanyahu mengkritik pernyataan itu dan menskors menteri tersebut dari rapat kabinet, sementara pemimpin oposisi Yair Lapid menyerukan pemecatan Eliyahu, dengan mengatakan bahwa dia “merugikan posisi (negara) internasional kami.”

Setelah lebih dari satu bulan Israel melancarkan serangan udara dan ditambah serangan darat akhir-akhir ini di Gaza, jumlah korban yang tewas sudah melebihi 11.100 orang, termasuk lebih dari 8.000 anak dan perempuan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sementara, jumlah korban tewas di Israel adalah sekitar 1.200 orang, menurut angka resmi yang diumumkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Lior Haiat, dari perkiraan pemerintah sebelumnya di angka 1.400 orang.

ANADOLU

Pilihan Editor: Tiga Kota India Berada di Antara 10 Kota Paling Terpolusi di Dunia setelah Diwali

Berita terkait

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

9 jam lalu

Iran akan Ubah Doktrin Nuklir Jika Israel Ancam Keberadaannya

Iran sekali lagi memperingatkan Israel agar tidak mengancam eksistensinya atau mereka akan mengubah doktrin nuklir yang telah diumumkannya.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

12 jam lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

12 jam lalu

Ini 6 Negara Pemasok Senjata Utama Israel, Ada yang Sudah Menghentikan Ekspornya

Sekutu paling kuat Israel, Amerika Serikat telah menghentikan pengiriman senjata ke negara Zionis, termasuk bom-bom berat penghancur bunker.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

23 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

1 hari lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

1 hari lalu

Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

Haaretz mengatakan invasi Rafah hanya membahayakan kemungkinan kembalinya para tawanan, dan menyatakan sudah waktunya untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

2 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

2 hari lalu

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

Keluarga tawanan dan pemukim Israel melakukan protes untuk menuntut pemerintah Israel menerima kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya