Berdalih sedang Perang, Zelensky Sebut Kini Bukan Waktu yang Tepat untuk Pemilu

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 7 November 2023 11:31 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 10 Juni 2023. REUTERS/Valentyn Ogirenko

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan sekarang bukan waktu yang tepat untuk Ukraina mengadakan pemilihan umum, ketika negaranya masih berada dalam masa perang setelah Rusia melancarkan invasi di sana pada Februari 2022 lalu. Hal ini ia sampaikan dalam video pidato yang diunggah pada Senin, 6 November 2023, dengan judul “Pertarungan yang menentukan nasib negara dan rakyat kini sedang berlangsung; ini bukan waktu yang tepat untuk pemilu.”

Komentar Zelensky tampaknya mengesampingkan pembicaraan yang ramai akhir-akhir ini bahwa Ukraina harus mengadakan pemungutan suara untuk menunjukkan kredibilitas demokrasinya tetap baik. Gagasan tersebut ia anggap tidak bertanggung jawab.

“Kita semua memahami bahwa saat ini, di masa perang, ketika terdapat banyak tantangan, sangatlah tidak bertanggung jawab jika membahas topik terkait pemilu dengan cara yang sembrono,” katanya.

Meskipun darurat militer yang diberlakukan di negara tersebut pada awal invasi Rusia besar-besaran melarang pihak berwenang mengadakan pemilu, terdapat peningkatan perdebatan di dalam dan luar negeri mengenai kemungkinan pemilu Ukraina pada Maret 2024.

Dalam video pidatonya, presiden tersebut mengatakan sangat penting untuk berkonsentrasi pada tantangan militer yang dihadapi Ukraina, ketika negara itu mencoba mengusir pasukan Rusia yang menduduki hampir seperlima wilayahnya lebih dari 20 bulan setelah melancarkan invasi.

“Kita perlu menyadari bahwa ini adalah waktu untuk pertahanan, waktu untuk berperang,” ujarnya. Ia mengatakan hal itu sekarang menjadi sandaran bagi nasib Ukraina dan rakyatnya.

“Saya percaya bahwa pemilu tidak tepat pada saat ini,” imbuh dia.

Jika berada dalam masa damai, Ukraina seharusnya mengadakan pemilihan parlemen pada Oktober dan putaran pertama pemilihan presiden pada awal musim semi 2024, yang jatuh pada awal Maret hingga akhir Mei.

Senator Amerika dari Partai Republik Lindsey Graham dan beberapa pejabat Barat lainnya mendesak Kyiv untuk mengadakan pemilu untuk menunjukkan bahwa negara tersebut dapat menyelenggarakan pemungutan suara yang bebas dan adil ketika sedang berperang.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada akhir pekan bahwa presiden sedang mempertimbangkan pro dan kontra pemilu masa perang.

Zelensky sendiri sebelumnya mengatakan dia akan siap mengadakan pemungutan suara jika Ukraina mendapatkan bantuan yang dibutuhkan – dan jika pemilu dianggap perlu.

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

2 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

2 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

3 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

3 hari lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

5 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

7 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

8 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

9 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

10 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya