Biden Serukan 'Jeda' Serangan Israel di Gaza untuk Pertama Kalinya

Reporter

Tempo.co

Kamis, 2 November 2023 19:41 WIB

Presiden AS Joe Biden telah menunjukkan dukungan yang teguh terhadap keamanan Israel selama lebih dari setengah abad dalam kehidupan publik. Dalam foto ini, Biden menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, saat ia mengunjungi Israel di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Tel Aviv, Israel, 18 Oktober 2023. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyuarakan "jeda" atas serangan Israel terhadap kelompok pejuang Hamas di Gaza, yang masih terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023.

Pernyataan itu disampaikan Biden saat kampanye di hadapan pendonor Yahudi di Minnesota, AS pada Rabu. Saat itu, seorang pengunjung menginterupsi pidato Biden dan mendesaknya untuk menyerukan gencatan senjata segera dalam serangan membabi buta Israel di Gaza.

“Sebagai seorang rabi (pendeta Yahudi), saya ingin Anda menyerukan gencatan senjata sekarang juga,” kata seorang perempuan sambil berteriak. Dia kemudian diidentifikasi sebagai Rabi Jessica Rosenberg.

Biden lantas menanggapi dengan mengatakan, "Saya pikir kita perlu jeda. Jeda berarti memberikan waktu untuk membebaskan para tahanan."

“Saya adalah orang yang meyakinkan Bibi (Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu) untuk menyerukan gencatan senjata agar para tahanan bisa keluar," ujar Biden.

Advertising
Advertising

"Saya adalah orang yang berbicara dengan (Presiden Mesir Abdel Fattal El) Sisi untuk meyakinkan dia agar membuka pintu (perbatasan Rafah),” tambahnya.

Menurut laporan Gedung Putih, petugas keamanan membawa penginterupsi itu keluar dari ruangan sambil dia terus meneriakkan tuntutannya untuk "gencatan senjata sekarang".

Sementara penginterupsi itu dibawa keluar, audiens di dalam ruangan meneriakkan dukungan mereka untuk Biden dengan meneriakkan "empat tahun lagi".

“Saya memahami perasaannya,” lanjut Biden.

“Ini sangat rumit bagi Israel. Ini juga sangat rumit bagi dunia Muslim … Saya mendukung solusi dua negara, saya sudah mendukungnya sejak awal.”

Pernyataan presiden AS tersebut menandai perubahan posisi Gedung Putih, yang sebelumnya menyatakan tidak akan mendikte bagaimana Israel melakukan operasi militernya.

“Kami tidak menarik garis merah untuk Israel,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pekan lalu. “Kami akan terus mendukung mereka.”

Pada Jumat, AS adalah satu dari hanya 14 negara di PBB yang memilih “tidak” terhadap resolusi Majelis Umum yang menyerukan “gencatan senjata”.

AS sejauh ini adalah sekutu terkuat Israel, mengirimkan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya. Untuk mendukung serangan militer Israel yang sedang berlangsung. Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan militer senilai US$14,3 miliar ke negara tersebut.

Biden telah menghadapi tekanan yang semakin besar dari aktivis hak asasi manusia, sesama pemimpin dunia, dan bahkan anggota progresif Partai Demokrat untuk mengendalikan Israel dari serangan tanpa henti di Gaza.

Dia menghadapi reaksi keras dari warga Amerika keturunan Arab, yang merupakan konstituen penting di Partai Demokrat, karena dukungannya yang kuat terhadap Israel dalam perang tersebut.

Dukungan terhadap Biden dari kalangan Arab-Amerika anjlok hingga 17 persen, menurut survei yang dilakukan oleh lembaga pemikir Arab American Institute (AAI).

Israel telah meningkatkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran serangan udara berkelanjutan sejak kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak ke Israel pada 7 Oktober.

Israel juga memblokade total Jalur Gaza dan melarang bantuan kemanusiaan masuk. Kini, bantuan kemanusiaan sudah mulai masuk ke Gaza, tetapi jumlahnya masih jauh dari yang dibutuhkan oleh masyarakat di Gaza.

Israel sampai saat ini juga tak kunjung mengizinkan bantuan BBM masuk ke Gaza, yang menyebabkan banyak rumah sakit di Jalur Gaza berhenti beroperasi.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan lebih dari 9.000 warga Palestina, termasuk lebih dari 3.700 anak-anak, tewas akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023.

Mereka juga mengatakan setidaknya 195 warga Palestina tewas dalam serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia pada Rabu.

Pilihan Editor: Dikritik karena Pro Israel, Biden Luncurkan Program Lawan Islamofobia

AL JAZEERA | ANADOLU

Berita terkait

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

1 jam lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

3 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

4 jam lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

6 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

6 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

7 jam lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

11 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

20 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

21 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

23 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya