Setahun Setelah Tragedi Halloween Itaewon, Otoritas Shibuya Terbitkan Larangan

Sabtu, 28 Oktober 2023 06:30 WIB

Suasana sepi di Itaewon di dekat tempat perayaan Halloween mematikan yang menewaskan lebih dari 150 orang pada bulan Oktober. Foto dibuat pada 18 Desember 2022. REUTERS/Kim Hong-Ji

TEMPO.CO, Jakarta - Larangan minuman beralkohol pada Jumat, 27 Oktober 2023 mulai diberlakukan di tempat tujuan wisata populer di Shibuya, Tokyo, Jepang. Larangan ini untuk mencegah perayaan Halloween yang riuh, setahun setelah kejadian kerumunan yang mematikan Halloween Itaewon di Korea Selatan.



Menjelang akhir pekan ini, sebuah video dirilis oleh pihak berwenang dalam bahasa Jepang dan Inggris, berfokus pada gangguan yang dirasakan penduduk Shibuya seperti vandalisme, sampah, dan kebisingan.


“Malam Halloween ini, semua orang harus menjauh dari Shibuya. Beberapa orang tinggal di Shibuya. Kekerasan. Minum di jalan. Merokok di jalan. Pelanggaran lalu lintas. Anda tidak dapat memilih bagaimana tindakan Anda akan berdampak pada orang lain,” kata Wali Kota Distrik Shibuya, Ken Hasebe dalam pesan video tersebut.



Sebelumnya pada awal Oktober 2023, pemerintah daerah telah melarang perayaan Halloween di Persimpangan Shibuya dan jalan-jalan dekat Stasiun Shibuya. Distrik yang memiliki pemerintahan sendiri di Tokyo itu, mengeluarkan permintaan resmi kepada wisatawan domestik dan asing agar menjaga sopan santun dan tidak merayakan Halloween di Shibuya mulai 27 - 31 Oktober 2023.

Advertising
Advertising



Minum di jalanan dekat Stasiun Shibuya akan dilarang mulai 27 hingga 31 Oktober, antara pukul 18.00 dan 05.00 waktu setempat. Toko-toko di area tersebut juga diminta untuk berhenti menjual alkohol antara jam-jam tersebut pada Sabtu, 28 Oktober dan Selasa, 31 Oktober. Shibuya akan mengerahkan penjaga keamanan tambahan dan memperkuat peraturan lalu lintas.



Hasebe sempat berbicara di Klub Koresponden Asing Jepang pada Kamis, 5 Oktober 2023 lalu kalau Shibuya tidak akan menjadi tempat acara Halloween tahun ini.

"Saya ingin menyampaikan pesan ini dengan jelas kepada dunia. Kami sangat khawatir kecelakaan serupa dengan kasus fatal di Itaewon di Seoul pada Oktober tahun lalu dapat terjadi kapan saja,” ujar Hasebe bulan ini.



Hampir 160 orang tewas terinjak-injak kerumunan di sebuah gang sempit di Seoul pada 29 Oktober tahun lalu, setelah puluhan ribu orang berdatangan ke permukiman Itaewon untuk merayakan Halloween. Perayaan tersebut merupakan acara pertama di Ibu Kota Seoul dalam tiga tahun setelah Negeri Gingseng itu mencabut pembatasan aturan Covid-19.



Peristiwa maut itu persisnya terjadi sekitar pukul 22.20 waktu setempat. Beberapa saksi mata menggambarkan kerumunan menjadi semakin tidak terkendali saat malam semakin larut. Banyak dari mereka yang tewas berada di dekat klub malam.



Sementara di Tokyo, puluhan ribu warga Jepang maupun turis asing juga memadati jalan-jalan sempit di sekitar Shibuya dalam beberapa tahun terakhir untuk merayakan Halloween. Kerumunan telah memperlambat upaya layanan darurat untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan.

Acara kumpul besar-besaran tidak dilarang di Itaewon selama perayaan Halloween 2023 atau menjelang peringatan setahun bencana Halloween Itaewoon. Namun, pihak berwenang dan polisi telah melakukan latihan pengendalian massa yang menggunakan jaringan hampir seribu kamera TV sirkuit tertutup yang didukung kecerdasan buatan (AI).


CHANNEL NEWS ASIA | NHK

Pilihan Editor: KBRI Pretoria Rayakan HUT RI dan HUT TNI

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Berita terkait

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

1 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

1 hari lalu

4 Fakta Mahasiswa Universitas Riau Disangkakan Langgar UU ITE Setelah Kritik Kenaikan UKT

Rektor Universitas Riau, Sri Indarti mencabut laporan terhadap mahasiswa bernama Khairiq Anhar yang mengkritik biaya UKT.

Baca Selengkapnya

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

2 hari lalu

Viral Anggota TNI jadi Korban, Begini Cara Menghadapi Pungli di Jalan

Cara menghadapi pungli di jalan bisa menghubungi call center 110 kepolisian.

Baca Selengkapnya

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

2 hari lalu

Polisi Tengarai TPNPB Serang Kampung Pogapa di Intan Jaya karena Kekuatan Aparat di Sana Kecil

Polda Papua menjelaskan alasan TPNPB-OPM alias KKB melakukan penyerangan dengan menyasar Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amsterdam Berakhir Ricuh

2 hari lalu

Unjuk Rasa Pro-Palestina di Amsterdam Berakhir Ricuh

Kepolisian antihuru-hara di Amsterdam Belanda bentrok dengan unjuk rasa pro-Palestina oleh mahasiswa Universitas Amsterdam pada Rabu, 8 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Tersangka Dijanjikan Bayaran Rp 1,8 Juta per Transaksi

2 hari lalu

Polisi Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Tersangka Dijanjikan Bayaran Rp 1,8 Juta per Transaksi

Kepolisian Sektor Metropolitan Tebet menangkap tersangka tindak pidana narkoba jenis sabu berinisial KP alias K, 50 tahun.

Baca Selengkapnya

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

2 hari lalu

Duel Maut Antarsesama Manusia Silver di Prambanan Klaten Tewaskan 2 Orang, Pelaku Masih Diburu

Duel maut terjadi di wilayah Prambanan, Jawa Tengah, Selasa petang, yang telah mengakibatkan dua orang meregang nyawa. Identitasnya belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

3 hari lalu

Kapolri Beri Penghargaan bagi Polisi yang Bertugas di Papua Pegunungan: Dari Pin Emas hingga Kenaikan Pangkat

Kapolri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada lima polisi di Papua, yaitu KPLB satu tingkat lebih tinggi dari pangkat lama.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

3 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

3 hari lalu

Inilah 8 Penyebab Pikun Datang Lebih Cepat

Pikun diartikan sebagai penurunan fungsi bagian luar jaringan otak atau cortex yang menyebabkan penurunan intelektual.

Baca Selengkapnya