Anak-anak Gaza Trauma karena Pengeboman tanpa Akhir oleh Israel

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Senin, 23 Oktober 2023 07:00 WIB

Warga Palestina, yang meninggalkan rumah mereka di tengah serangan Israel, berlindung di sebuah sekolah yang dikelola PBB, setelah Israel menyerukan agar lebih dari 1 juta warga sipil di Gaza utara untuk pindah ke selatan, di Khan Younis di Jalur Gaza selatan, 20 Oktober 2023. REUTERS/Mohammed Salem A

TEMPtemO.CO, Jakarta - Anak-anak di Gaza semakin menunjukkan tanda-tanda trauma setelah dua minggu pengeboman hebat yang dilakukan Israel, kata para orang tua dan psikiater di daerah kantong yang kecil dan padat itu, tanpa ada tempat yang aman untuk bersembunyi dari jatuhnya bom dan sedikitnya prospek untuk beristirahat.

Anak-anak merupakan separuh dari 2,3 juta penduduk Gaza, hidup di bawah pengeboman terus-menerus dan banyak di antara mereka yang mengungsi ke tempat penampungan sementara di sekolah-sekolah yang dikelola PBB setelah meninggalkan rumah mereka dengan sedikit makanan atau air bersih.

Israel diperkirakan akan melancarkan serangan darat ke Gaza segera sebagai tanggapan atas serangan lintas batas oleh pejuang Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang, dan 210 orang lainnya disandera.

“Anak-anak… sudah mulai mengalami gejala trauma serius seperti kejang-kejang, mengompol, ketakutan, perilaku agresif, gugup, dan tidak meninggalkan orang tua mereka,” kata psikiater Gaza Fadel Abu Heen.

Lebih dari 4.100 warga Palestina telah tewas di Gaza sejauh ini, termasuk lebih dari 1.500 anak-anak, sementara 13.000 orang terluka menurut kementerian kesehatan Palestina.

Advertising
Advertising

Kondisi di tempat penampungan sementara di sekolah-sekolah PBB, tempat lebih dari 380.000 orang berkemah dengan harapan bisa lolos dari pengeboman, hanya menambah masalah.

Terkadang ada 100 orang tidur di setiap ruang kelas, yang semuanya memerlukan pembersihan terus menerus. Listrik dan air sedikit sehingga kamar mandi dan toilet sangat kotor.

“Anak-anak kami sangat menderita di malam hari. Mereka menangis sepanjang malam, mereka buang air kecil tanpa disengaja dan saya tidak punya waktu untuk membersihkannya, satu demi satu,” kata Tahreer Tabash, ibu dari enam anak yang mengungsi di sebuah sekolah.

Bahkan di sana, mereka tidak aman. Sekolah-sekolah tersebut telah diserang beberapa kali, kata PBB, dan Tabash telah menyaksikan serangan-serangan yang menghantam gedung-gedung di dekatnya. Ketika anak-anaknya mendengar kursi dipindahkan, mereka langsung ketakutan, katanya.

“Kurangnya tempat yang aman telah menciptakan rasa takut dan ngeri di antara seluruh penduduk dan anak-anaklah yang paling terkena dampaknya,” kata Abu Heen.

“Beberapa dari mereka bereaksi secara langsung dan mengungkapkan ketakutan mereka. Meskipun mereka mungkin memerlukan intervensi segera, kondisi mereka mungkin lebih baik dibandingkan anak-anak lain yang menyimpan kengerian dan trauma di dalam diri mereka,” katanya.

Berita terkait

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

1 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

22 jam lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

23 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

1 hari lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

2 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya