Hamas Rilis Video Penyanderaan Perempuan Israel yang Diculik dari Festival Musik

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 17 Oktober 2023 12:05 WIB

Selebaran bertuliskan "Diculik" dan menunjukkan orang Israel disandera dipasang di papan pengumuman publik, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Universitas Harvard di Cambridge, Massachusetts, AS, 14 Oktober 2023. REUTERS/Brian Snyder

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok milisi Hamas pada hari Senin, 16 Oktober 2023 merilis video penyanderaan seorang perempuan Prancis-Israel, salah satu dari puluhan orang yang disandera Hamas saat serangan gencar di Israel pada Sabtu, 7 Oktober 2023.

Dalam video tersebut, perempuan yang mengidentifikasi dirinya sebagai Mia Schem, usia 21 tahun, meminta untuk dipulangkan ke keluarganya secepat mungkin. Di video itu juga tampak lengannya yang terluka sedang ditangani oleh seorang petugas medis yang wajahnya tidak terlihat.

Perempuan tersebut mengatakan bahwa ia berasal dari Sderot, sebuah kota kecil Israel di dekat perbatasan Gaza. Ia sedang menghadiri Festival Musik Supernova Sukkot di Kibbutz Re'im ketika agen Hamas menyerang pertemuan tersebut, katanya. Setidaknya 260 orang di festival musik itu tewas dan beberapa lainnya, termasuk Mia, disandera.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah mengonfirmasi bahwa Mia diculik pekan lalu dan mengatakan para pejabat telah menghubungi keluarga Mia. “Pekan lalu, Mia diculik oleh Hamas,” tulis IDF di media sosial X hari ini.

Seorang perwakilan dari keluarganya, salah satu di antara sekelompok keluarga Prancis yang pekan lalu mengajukan permohonan kepada Presiden Emmanuel Macron untuk membantu membebaskan kerabat mereka yang hilang, mengonfirmasi identitasnya kepada Reuters.

Dua belas warga Prancis dipastikan tewas dan 17 orang hilang di Israel, menurut penghitungan resmi terbaru.

Setidaknya 199 warga Israel dan orang asing ditangkap oleh kelompok bersenjata Hamas dan ditawan dalam serangan tersebut, yang menewaskan setidaknya 1.400 orang, jumlah korban jiwa terbanyak dalam satu hari selama 75 tahun sejarah Israel.

Dalam cuitan yang sama, IDF mengatakan pihaknya terus berhubungan dengan keluarga Schem dan mengutuk Hamas sebagai “organisasi teroris pembunuh”. Mereka mengatakan bahwa pihaknya menggunakan “semua tindakan intelijen dan operasional” untuk memulangkan para sandera.

“Dalam video tersebut, Hamas berusaha menampilkan dirinya sebagai organisasi yang manusiawi. Namun, mereka adalah organisasi teroris mengerikan yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan penculikan bayi, anak-anak, laki-laki, perempuan, dan orang tua,” katanya.

Sebelumnya, Hamas mengatakan warga non-Israel yang diculik pada 7 Oktober adalah “tamu” yang akan dibebaskan “jika keadaan memungkinkan”.

REUTERS | NDTV

Pilihan Editor: Janji Kampanye Trump: Usir Imigran Pendukung Hamas, dan Larang Muslim Masuk AS

Berita terkait

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

47 menit lalu

Menteri Israel Benny Gantz Ancam Mundur dari Kabinet Perang Netanyahu

Kabinet perang Israel diambang perpecahan. Menteri Benny Gantz yang merupakan tokoh oposisi mengancam akan menarik dukungan dari pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

4 jam lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

9 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

1 hari lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

1 hari lalu

Serangan Udara Israel Menghantam Rumah Dekat Wisma Relawan MER-C di Gaza

MER-C mengatakan serangan udara menyasar ke sebuah rumah dekat wisma yang ditempati para relawan WNI di Rafah, Gaza Selatan.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

1 hari lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

1 hari lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

1 hari lalu

Israel Ancam Serang Rafah, Uni Emirat Arab Rasakan Ketegangan Meningkat

Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab memperingatkan adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah menyusul meluasnya invasi tentara Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri dan Mer-C Saling Kontak soal Kondisi WNI di Gaza

Kementerian Luar Negeri melakukan kontak setiap hari dengan para relawan Mer-C untuk memonitor kondisi mereka

Baca Selengkapnya