Anwar Ibrahim Bantah Klaim Malaysia Menolak Mengirim Pasukan ke Palestina

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 16 Oktober 2023 17:00 WIB

Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Anwar Ibrahim menyampaikan pandangan saat KTT ke-26 ASEAN-China di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu 6 September 2023. ANTARA FOTO/MEDIA CENTER KTT ASEAN 2023/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Anwar Ibrahim membantah anggapan bahwa pemerintah Malaysia telah menolak mengirim pasukan ke Palestina menyusul gempuran Israel ke Gaza.

Berbicara di Dewan Rakyat, Senin, 16 Oktober 2023, Anwar menekankan bahwa pengiriman pasukan ke luar negeri bukanlah “keputusan sederhana” yang diambil pemerintah.

Dia mengatakan jika diperlukan, Malaysia akan membuat keputusan kolektif dengan sekutu dan tetangga untuk melakukan “apa pun yang diperlukan” untuk membantu warga Palestina dalam konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.

“Ada beberapa orang di Malaysia yang mengeluh karena kami menolak mengirimkan militer kita,” katanya di depan anggota parlemen.

“Pengiriman pasukan apa pun, termasuk untuk tujuan misi penjaga perdamaian atau untuk memberikan bantuan kemanusiaan, harus disetujui oleh negara-negara tetangga (Palestina).

Advertising
Advertising

“Tanpa persetujuan mereka, kita bahkan tidak bisa mendaratkan pesawat (di sana). Jadi saya berharap (para pihak) bisa memahami hal ini dan tidak membingungkan masyarakat.”

Israel telah menyatakan perang terhadap Hamas menyusul serangan mendadak Hamas di beberapa lokasi di Israel pada 7 Oktober 2023. Lebih dari 3.000 orang telah terbunuh di kedua belah pihak sejak saat itu.

Data PBB menunjukkan bahwa setidaknya satu juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka dalam satu minggu saja, dan setidaknya 400.000 orang yang mengungsi kini berada di sekolah-sekolah dan gedung-gedung PBB, yang sebagian besar tidak dilengkapi sebagai tempat penampungan darurat.

Kepala badan PBB yang menangani pengungsi Palestina kemarin memperingatkan bahwa rekan-rekannya di Gaza tidak lagi mampu memberikan bantuan kemanusiaan.

“Saat saya berbicara dengan Anda, Gaza kehabisan air dan listrik. Sebentar lagi, saya yakin, dengan ini tidak akan ada lagi makanan atau obat-obatan,” kata Philippe Lazzarini.

“Ribuan orang telah terbunuh, termasuk anak-anak dan perempuan. Gaza sekarang bahkan kehabisan kantong jenazah.”

FMT

Pilihan Editor 5 Fakta Jelang Pertemuan 2 Sahabat Putin dan Xi Jinping di Beijing Pekan Ini

Berita terkait

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

57 menit lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

1 jam lalu

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

Rapper Amerika Serikat Macklemore baru-baru ini merilis lagu Hind's Hall

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

2 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

3 jam lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

3 jam lalu

Afrika Selatan Minta ICJ Perintahkan Israel Mundur dari Rafah

Afrika Selatan mengupayakan tindakan darurat baru atas serangan terbaru Israel terhadap Rafah, kota selatan di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

4 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Dubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu

5 jam lalu

Dubes Palestina Komentari Perdagangan Indonesia-Israel lewat Individu

Dubes Palestina untuk Indonesia mengatakan hubungan perdagangan Indonesia dengan Israel tidak memengaruhi relasinya dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah

6 jam lalu

110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah

Sebanyak 110 ribu warga Gaza meninggalkan Rafah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman setelah Israel secara bertahap menyerang wilayah itu

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

7 jam lalu

Indonesia Mengutuk Pembakaran Kantor UNRWA di Yerusalem oleh Warga Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengatakan aksi pembakaran markas besar UNRWA di Yerusalem oleh warga ekstremis merupakan tanggung jawab Israel.

Baca Selengkapnya