Rusia Gagal Kembali Masuk Dewan HAM PBB, Gara-gara Invasi ke Ukraina

Reporter

Tempo.co

Rabu, 11 Oktober 2023 12:12 WIB

Kursi kosong perwakilan Rusia pada sesi khusus Dewan Hak Asasi Manusia tentang situasi hak asasi manusia di Ukraina, di PBB di Jenewa, Swiss, 12 Mei 2022. REUTERS/Denis Balibouse/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia gagal kembali ke badan hak asasi manusia PBB (Dewan HAM PBB) pada Selasa, 18 bulan setelah keanggotaannya ditangguhkan akibat invasi besar-besaran ke Ukraina.

Dalam pemungutan suara rahasia dari 193 anggota Majelis Umum, Bulgaria muncul dengan 160 suara dan Albania 123, memberikan masing-masing negara masa jabatan tiga tahun di Dewan Hak Asasi Manusia mulai tanggal 1 Januari.

Rusia berada di urutan ketiga dengan 83 suara.

“Negara-negara anggota PBB mengirimkan sinyal kuat kepada para pemimpin Rusia bahwa pemerintah yang bertanggung jawab atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tak terhitung jumlahnya tidak pantas berada di sana,” kata Louis Charbonneau, direktur PBB di Human Rights Watch.

Rusia dikeluarkan dari DK PBB pada April 2022 melalui upaya diplomatik yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Pemilihan suara tersebut dipandang sebagai ujian atas dukungan diplomatik Moskow di tengah kecaman keras dari negara-negara Barat atas serangan brutal yang dilakukan terhadap negara tetangganya tersebut.

Advertising
Advertising

Berbicara menjelang pemungutan suara, Duta Besar Albania Ferit Hoxha mengatakan Majelis Umum PBB menghadapi “pilihan penting” untuk “menunjukkan bahwa mereka tidak siap menganggap pelaku pembakaran sebagai petugas pemadam kebakaran”.

Pemungutan suara PBB berlangsung hanya beberapa hari setelah serangan rudal Rusia di Desa Hroza di Ukraina yang menewaskan lebih dari 50 orang.

“Rusia masih bisa berbangga bahwa mereka mendapat dukungan dari hampir separuh anggota PBB saat ini,” kata Richard Gowan dari lembaga nirlaba Crisis Group.

“Hal ini memberikan dukungan terhadap klaim Rusia bahwa isolasi diplomatiknya secara bertahap berkurang karena banyak negara sudah bosan berdebat mengenai Ukraina.”

Namun, tambahnya, “teman-teman Ukraina masih menjadi kekuatan paling kuat di Majelis Umum”.

Sebuah badan investigasi yang diberi mandat oleh PBB pada Maret tahun ini menuduh Rusia melakukan berbagai kejahatan perang di Ukraina seperti pembunuhan di luar hukum, penyiksaan dan deportasi anak-anak.

Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) juga telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan Komisaris Hak Anak Rusia Maria Lvova-Belova atas dugaan deportasi ilegal ratusan anak-anak Ukraina, yang merupakan kejahatan perang.

Kremlin telah menolak tuduhan tersebut dan yurisdiksi pengadilan.

Cina juga termasuk di antara negara yang kembali masuk Dewan HAM PBB pada Selasa, bahkan setelah lebih dari 80 kelompok nirlaba meminta negara-negara untuk menentang terpilihnya kembali Beijing mengingat catatan hak asasi manusia mereka.

Pada Agustus tahun lalu, kepala hak asasi manusia PBB saat itu, Michelle Bachelet, menemukan potensi kejahatan terhadap kemanusiaan di wilayah barat jauh Xinjiang. Ini empat tahun setelah laporan PBB yang mengatakan bahwa 1 juta orang Uighur yang sebagian besar adalah Muslim ditahan di kamp-kamp rahasia. Beijing menyebut kamp rahasia itu sebagai pusat pelatihan keterampilan kejuruan.

Bachelet telah mendorong selama bertahun-tahun agar Beijing mengizinkan aksesnya ke wilayah tersebut dan akhirnya diizinkan masuk ke Cina dalam kunjungan yang diatur dengan ketat pada Mei 2022.

“Kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida tampaknya tidak mendiskualifikasi tindakan badan hak asasi manusia tertinggi PBB,” tulis Proyek Hak Asasi Manusia Uyghur di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Savita Pawnday, direktur eksekutif Pusat Global untuk Tanggung Jawab Melindungi, juga mencatat buruknya catatan hak asasi manusia di beberapa negara yang terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia.

“Pemilihan Burundi dan Cina hari ini melemahkan kredibilitas Dewan,” tulisnya di X. “Burundi dan Cina serta para pelaku kekejaman lainnya, termasuk Kamerun, Eritrea, Uni Ermirat Arab, dan Sudan tidak memiliki tempat di @UN_HRC.”

Ke-47 anggota Dewan Hak Asasi Manusia dialokasikan berdasarkan wilayah.

Cina adalah salah satu dari empat negara yang bersaing untuk mendapatkan empat kursi terbuka di grup Asia, bersama Jepang, Indonesia, dan Kuwait. Indonesia memimpin pemungutan suara dengan 186 suara, sementara Cina berada di urutan keempat dengan 154 suara.

Kuba, yang juga mendapat kritik atas pencalonannya untuk masa jabatan kedua karena catatan hak asasi manusianya, tetap mempertahankan kursinya dengan 146 suara, jumlah tertinggi di kawasan Amerika Latin dan Karibia.

Pilihan Editor: Keanggotaan Rusia Ditangguhkan dari Dewan HAM PBB, Indonesia Abstain

REUTERS | AL JAZEERA

Berita terkait

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

10 jam lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

2 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

3 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

3 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

3 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya