PBB: Rusia Siksa Sejumlah Warga Ukraina Secara Brutal hingga Tewas

Reporter

Tempo.co

Senin, 25 September 2023 19:45 WIB

Jasminka Dzumhur, Erik Mose dan Pablo de Greiff, anggota Komisi Penyelidikan Internasional Independen tentang Ukraina, menghadiri konferensi pers di Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Swiss, 23 September 2022. REUTERS/Denis Balibouse

TEMPO.CO, Jakarta - Metode penyiksaan yang dilakukan Rusia di sebagian wilayah Ukraina yang didudukinya sangat brutal hingga beberapa korbannya tewas, kata kepala badan investigasi Erik Mose yang diamanatkan PBB pada Senin 25 September 2023.

Komisi juga menemukan terdapat bukti terus-menerus bahwa militer Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina. Termasuk serangan yang melanggar hukum dengan senjata peledak, serangan yang merugikan warga sipil, penyiksaan, kekerasan seksual dan berbasis gender, dan serangan terhadap infrastruktur energi, kata Komisi Penyelidik Internasional Independen untuk Ukraina.

Investigasi PBB terhadap pelanggaran hak asasi manusia di Ukraina sejak invasi Rusia mengungkapkan bahwa bukti menunjukkan penggunaan penyiksaan oleh pasukan Rusia “meluas dan sistematis”.

Berbicara kepada Dewan HAM PBB di Jenewa, ketua tim investigasi Erik Mose yang telah melakukan perjalanan ke Ukraina lebih dari 10 kali, mengatakan pihaknya juga dapat mengklarifikasi apakah penyiksaan dan serangan terhadap infrastruktur energi merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

“Komisi juga telah mengumpulkan bukti lebih lanjut yang menunjukkan bahwa penggunaan penyiksaan oleh angkatan bersenjata Rusia di wilayah yang mereka kendalikan telah meluas dan sistematis”, katanya.

Advertising
Advertising

Penyiksaan tersebut terutama terjadi di pusat-pusat penahanan di Kherson dan Zaporizhzhia yang dikendalikan oleh otoritas Rusia. Mose menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, penyiksaan tersebut “dilakukan dengan sangat brutal hingga menyebabkan kematian korban”.

Salah satu korban yang mengalami penyiksaan dengan cara disetrum menyatakan, “Setiap kali saya menjawab bahwa saya tidak tahu atau tidak ingat sesuatu, mereka menyetrum saya… Saya tidak tahu berapa lama hal itu berlangsung. Rasanya seperti selamanya."

Di wilayah Kherson, komisi tersebut menemukan bahwa “tentara Rusia memperkosa dan melakukan kekerasan seksual terhadap perempuan berusia antara 19 hingga 83 tahun”.

Tindakan seperti itu sering kali disertai dengan “ancaman atau tindakan pelanggaran lainnya”, kata Mose, seraya menambahkan bahwa “seringkali, anggota keluarga dikurung di ruangan yang berdekatan, sehingga terpaksa mendengar pelanggaran yang terjadi”.

Mose melaporkan bahwa mereka telah mendokumentasikan serangan senjata peledak terhadap bangunan tempat tinggal, fasilitas kesehatan fungsional, stasiun kereta api, restoran, toko dan gudang komersial. Serangan-serangan ini menyebabkan jatuhnya korban sipil, kerusakan atau kehancuran fasilitas-fasilitas utama, dan terganggunya layanan dan pasokan penting.

Komisi menyesalkan serangan yang menimpa warga sipil dan institusi medis, yang berstatus dilindungi, terus terjadi. Komisi sedang menyelidiki penyebab jebolnya bendungan Nova Kakhovka dan dampaknya terhadap penduduk sipil.

Di antara banyak konsekuensi yang merugikan bagi anak-anak, Komisi terus menyelidiki situasi individu mengenai dugaan pemindahan anak di bawah umur tanpa pendamping oleh otoritas Rusia ke Federasi Rusia. Pihaknya menyesalkan kurangnya kejelasan dan transparansi mengenai keseluruhan, keadaan, dan kategori anak-anak yang dipindahkan.

Tim tersebut, katanya, juga mengingatkan perlunya pihak berwenang Ukraina “untuk menyelidiki secara cepat dan menyeluruh beberapa kasus pelanggaran yang dilakukan oleh pasukannya sendiri”.

Rusia membantah melakukan kekejaman atau menargetkan warga sipil di Ukraina. Rusia diberi kesempatan untuk menanggapi tuduhan tersebut pada sidang dewan tetapi tidak ada perwakilan Rusia yang hadir, lapor Reuters.

Pilihan Editor: PBB: Rusia dan Ukraina Sama-sama Siksa Tawanan Perang dengan Kejam

REUTERS

Berita terkait

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

1 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

4 jam lalu

14 Orang Tewas Tertimpa Papan Reklame di Mumbai saat Badai Petir

Papan reklame tersebut roboh menimpa beberapa rumah dan sebuah pompa bensin di Mumbai, India akibat angin kencang dan hujan deras

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Laporan Kasus Perkosaan Anak oleh Staf Kelurahan di Polres Tangsel Mandek 1,5 Tahun

7 jam lalu

Laporan Kasus Perkosaan Anak oleh Staf Kelurahan di Polres Tangsel Mandek 1,5 Tahun

Orang tua korban mempertanyakan penanganan kasus perkosaan ini di Polres Tangsel yang sudah ia laporkan sejak Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

9 jam lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

12 jam lalu

Staf PBB Tewas Diserang Israel di Rafah, Guterres Minta Penyelidikan Penuh

Seorang staf PBB tewas di Rafah setelah kendaraannya ditabrak saat sedang melakukan perjalanan ke sebuah rumah sakit.

Baca Selengkapnya

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

13 jam lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

1 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

1 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

1 hari lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya