India Ganti Nama, Ini 10 Negara yang juga Pernah Ganti Nama

Jumat, 15 September 2023 14:18 WIB

Modi menggunakan 'Bharat' untuk papan nama G20, bukan India, di tengah baris perubahan namaLayar raksasa menampilkan Perdana Menteri India Narendra Modi di Pusat Media Internasional, saat ia duduk di belakang tanda negara bertuliskan "Bharat", saat menyampaikan pidato pembukaan pada KTT G20 di New Delhi, India, 9 September 2023. Reuters/Anushree Fadnavis

TEMPO.CO, Jakarta - India, salah satu negara terbesar di dunia memutuskan untuk mengganti nama negara. India ganti nama setelah serangkaian diskusi yang panjang di tingkat pemerintahan dan telah menarik perhatian dunia internasional.

Adapun nama yang akan digunakan adalah Bharat. Sebuah kata bahasa Sansekerta yang terdapat dalam kitab kuno Hindu. Dilansir dari Economic Times, pergantian nama itu dilakukan karena pemerintah India ingin menghapus semua simbol pemerintahan Inggris yang pernah menjajah mereka.

Keputusan ini bertujuan untuk menghormati warisan budaya dan sejarah panjang India. Menurut pemerintah India, perubahan nama ini juga akan membantu memperkuat identitas nasional dan menghapus sisa-sisa penjajahan Inggris. Namun, ada juga kritik yang mengatakan bahwa perubahan nama India tidak akan mengatasi masalah yang lebih mendalam di negara tersebut, seperti ketegangan agama dan sistem kasta.

Reaksi internasional terhadap perubahan nama India bervariasi. Beberapa negara menyambut baik langkah ini sebagai usaha untuk menghormati identitas budaya, sementara yang lain merasa bahwa ada isu-isu yang lebih penting yang perlu diatasi.

Seperti diketahui, perubahan tersebut terjadi pada Sidang Luar Biasa DPR pada 18 hingga 22 September 2023. Meskipun keputusan ini dianggap sebagai langkah besar, India bukanlah negara pertama yang merubah nama. Berikut adalah 10 negara yang mengganti nama:

Advertising
Advertising

1. Myanmar (Burma)

Pada tahun 1989, pemerintah militer Myanmar mengumumkan perubahan nama negara dari Burma menjadi Myanmar. Keputusan ini diambil untuk mencerminkan keragaman etnis di negara tersebut.

2. Zimbabwe (Rhodesia)

Pada tahun 1980, Rhodesia mengganti namanya menjadi Zimbabwe setelah melepaskan diri dari pemerintahan kolonial Inggris.

3. Sri Lanka (Ceylon)

Pada tahun 1972, negara pulau ini mengganti namanya dari Ceylon menjadi Sri Lanka setelah meraih kemerdekaan penuh dari Inggris.

4. Benin (Dahomey)

Pada tahun 1975, Dahomey diubah namanya menjadi Benin setelah revolusi yang menggulingkan pemerintahan sebelumnya.

5. Kazakhstan (Kazakh Soviet Socialist Republic)

Setelah pembubaran Uni Soviet pada tahun 1991, Kazakh Soviet Socialist Republic mengubah namanya menjadi Kazakhstan.

6. Swaziland (Ngwane)

Pada tahun 2018, Swaziland mengganti namanya menjadi Eswatini untuk menghormati budaya dan identitas nasionalnya.

7. Ivory Coast (Coe d'Ivoire)

Negara ini selalu dikenal dalam bahasa Prancis sebagai Côte d'Ivoire, tetapi pada tahun 1985, pemerintah resmi mengumumkan bahwa nama resmi dalam bahasa Inggris adalah Ivory Coast.

8. North Macedonia (Macedonia)

Perselisihan nama antara negara ini dan Yunani berakhir pada tahun 2019 ketika Macedonia mengganti namanya menjadi North Macedonia.

9. Czech Republic (Czechoslovakia)

Setelah pembubaran negara Czechoslovakia pada tahun 1993, bagian Ceko mengganti namanya menjadi Czech Republic.

10. Timor-Leste (Timor Timur)

Setelah referendum kemerdekaan pada tahun 1999, Timor Timur mengganti namanya menjadi Timor Leste.

Pilihan Editor: Modi Gunakan Nama Bharat, Bukan India, untuk Papan Nama KTT G20

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

2 hari lalu

Universitas Jember Jajaki KKN Tematik Internasional di Timor Leste

Universidade Dili Timor Leste menandatangani MoU dengan Universitas Jember soal KKN tematik internasional.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

12 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

14 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

14 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terpencil di Dunia, Ada yang Luasnya Hanya 21 Kilometer Persegi

16 hari lalu

10 Negara Terpencil di Dunia, Ada yang Luasnya Hanya 21 Kilometer Persegi

Berikut deretan negara terpencil di dunia, ada yang terpisah sejauh 4.654 kilometer, setara dengan jarak dari London ke Nova Scotia, Kanada.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

16 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

17 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya