Wapres AS Kamala Harris: Dukungan Militer Korea Utara untuk Rusia adalah Kesalahan Besar!

Reporter

Tempo.co

Jumat, 8 September 2023 09:09 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris mengatakan bahwa Korea Utara akan melakukan "kesalahan besar" jika memberikan dukungan militer kepada Rusia untuk perang melawan Ukraina.

Harris, yang tengah berada di Jakarta, Indonesia untuk menghadiri KTT ASEAN, mengatakan kepada CBS News dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada Kamis malam bahwa ini akan menjadi tanda keputusasaan bagi Rusia untuk mencari bantuan dari Korea Utara yang tertutup.

Harris juga menyatakan bahwa hal itu akan semakin mengisolasi kedua negara tersebut, yaitu Rusia dan Korea Utara.

"Saya pikir ini akan menjadi kesalahan besar. Gagasan bahwa mereka akan memasok amunisi untuk mencapai tujuan tersebut adalah – akan menjadi kesalahan besar. Saya juga sangat yakin bahwa bagi Rusia dan Korea Utara, hal ini akan semakin mengisolasi mereka," kata Haris.

Para pejabat AS telah memperingatkan dalam beberapa hari terakhir bahwa perundingan senjata antara Rusia dan Korea Utara sedang berlangsung secara aktif

Advertising
Advertising

Sementara sebuah laporan mengatakan Kim Jong Un dari Korea Utara berencana melakukan perjalanan ke Rusia bulan ini untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Keduanya diyakini akan mendiskusikan pasokan senjata ke Moskow untuk upaya perangnya di Ukraina.

"Sangat jelas bahwa Rusia sangat putus asa. Mereka telah mengalami kegagalan strategis. Bayangkan saja, pada awalnya, satu setengah tahun yang lalu, para pakar mengatakan bahwa hal ini akan berlangsung dalam beberapa hari. Namun, Ukraina masih berjuang hingga kini," kata Harris kepada CBS.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan pada Selasa memperingatkan Kim bahwa negaranya akan menanggung akibatnya bila jadi memasok senjata ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Rusia telah menolak pertanyaan mengenai rencana kunjungan Kim ke negara tersebut. Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dia “tidak bisa” mengkonfirmasi pertemuan tersebut dan mengatakan “tidak ada yang perlu dikatakan.”

Putin ingin Korea Utara memasok Rusia dengan peluru artileri dan rudal antitank. Sebagai imbalannya, Kim ingin Rusia memberi Korea Utara teknologi canggih untuk satelit dan kapal selam bertenaga nuklir, kata sebuah sumber kepada The New York Times. Selain itu, Kim menginginkan bantuan pangan untuk negaranya yang kelaparan.

Pilihan Editor: Klaim Putin dan Kim Jong Un Akan Bertemu, AS: Untuk Jual Beli Senjata

REUTERS

Berita terkait

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

8 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

9 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

12 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

17 jam lalu

Ungkap Kejahatan Perang Australia di Afghanistan, Tentara Divonis Hampir Enam Tahun Penjara

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman hampir enam tahun penjara kepada eks pengacara militer yang ungkap tuduhan kejahatan perang di Afghanistan

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya