Ekspatriat Operasi Plastik untuk Bisa Kembali ke Kuwait

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 2 September 2023 16:30 WIB

Iring-iringan kendaraan militer Amerika Serikat menyeberangi perbatasan Irak menuju Kuwait. AP/ Maya Alleruzzo

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Kuwait memperketat keamanan di wilayah perbatasan setelah menemukan kasus sejumlah ekspatriat yang sudah dideportasi ke negara asal, balik lagi ke Kuwait. Gulf News mewartakan otoritas Kuwait baru-baru ini mendeteksi di area perbatasan ada sejumlah orang yang pernah didepotasi dari negara itu, masuk lagi ke Kuwait.

Gulf News dalam pemberitaan menyebut orang-orang itu berhasil mengecoh keamanan perbatasan dengan dokumen palsu dan wajah yang sudah di operasi plastik. Untuk mengatasi permasalahan ini, Kementerian Dalam Negeri Kuwait segera mengambil tindakan cepat dan tegas untuk mencegah kejadian lebih lanjut. Wakil Perdana Menteri Kuwait Talal al Khaled yang juga merangkap sebagai Menteri Dalam Negeri Kuwait menerbitkan arahan untuk memulai prosedur yang diperlukan.

Terkait hal ini, Departemen urusan Deportasi Kuwait dilaporkan akan memulai proses pengambilan sidik jari pada setiap ekspatriat yang dideportasi, terhitung mulai Minggu, 2 September 2023. Bukan hanya itu, personel keamanan pun saat ini sudah mulai dilatih untuk melakukan proses seperti yang diperintahkan Menteri Dalam Negeri al Khaled.

Advertising
Advertising

Dilaporkan prosedur bedah yang dilakukan ekspatriat tersebut, bukan hanya dilakukan pada bagian wajah namun juga pada bagian jari sebagai upaya mengubah sidik jari mereka.

Sebelumnya Arabian Business pada Jumat, 25 Agustus 2023, mewartakan Kuwait telah mendeportasi lebih dari 25 ribu ekspatriat periode Januari 2023 sampai 19 Agustus 2023 atau rata-rata sekitar 108 orang per hari. Langkah itu bagian dari upaya otoritas Kuwait memberikan tindakan keras pada mereka yang dinyatakan bersalah karena melanggar undang-undang ketenagakerjaan dan aturan izin tinggal.

Dari sekitar 25 ribu ekspatriat yang sudah dideportasi itu, sebanyak 10 ribu adalah perempuan. Alasan mereka yang dideportasi di antaranya penyalahgunaan narkoba, hingga mengemis yakni tindakan yang dianggap merugikan keamanan nasional.

Kuwait adalah sebuah negara di Semenanjung Arab yang di antaranya berbatasan dengan Irak dan Arab Saudi. Kuwait merupakan negara berkembang dengan pendapatan ekonomi tinggi dan negara terbesar keenam di dunia yang punya cadangan minyak terbesar.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: Laporan WHO Sebut Ada 1.4 Juta Kasus Baru Positif Covid-19

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

1 hari lalu

Donor Internasional Janjikan Bantuan Lebih dari Rp32 Triliun untuk Gaza

Sebuah konferensi donor internasional di Kuwait menjanjikan bantuan lebih dari US$2 miliar atau sekitar Rp32 triliun ke Gaza

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

6 hari lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

8 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

8 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

11 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

15 hari lalu

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

17 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

17 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

24 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

24 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya