Pentagon: Belum Ada Bukti Pesawat Prigozhin Jatuh karena Tembakan Rudal

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Jumat, 25 Agustus 2023 08:30 WIB

Lokasi jatuhnya pesawat yang didalamnya terdapat pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin, dekat Kuzhenkino, wilayah Tver, Rusia, 23 Agustus 2023. Pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, dilaporkan tewas setelah berada di dalam pesawat yang jatuh. Ostorozhno Novosti/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Departemen Pertahanan AS menyatakan sejauh ini tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa rudal permukaan-ke-udara menjatuhkan pesawat Yevgeny Prigozhin pada Rabu malam, ketika jet pribadi jatuh dalam perjalanan dari Moskow ke St Petersburg, Rabu malam.

Juru bicara Pentagon, Brigadir Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, tidak memberikan bukti atau rincian lebih lanjut tentang apa yang diyakini para pejabat AS sebagai penyebab kecelakaan itu ketika ia menyampaikan pernyataannya pada konferensi pers Pentagon, Kamis, 24 Agustus 2023.

Reuters sebelumnya melaporkan pada hari Kamis bahwa Amerika Serikat sedang mengkaji sejumlah teori mengenai penyebab jatuhnya pesawat Prigozhin, dan mengutip dua pejabat AS yang mengatakan bahwa rudal permukaan ke udara kemungkinan menghantam pesawat tersebut.

Para pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama, menekankan bahwa informasi tersebut masih bersifat awal dan sedang ditinjau, dan tidak menutup kemungkinan adanya perubahan pada penilaian tersebut.

“Saat ini kami tidak memiliki informasi apa pun untuk menunjukkan laporan pers yang menyatakan bahwa ada semacam rudal permukaan-ke-udara yang menjatuhkan pesawat,” kata Ryder kepada wartawan.

Otoritas udara Rusia mengatakan Prigozhin, tangan kanannya Dmitry Utkin, dan delapan orang lainnya berada di pesawat pribadi yang jatuh tanpa ada yang selamat di barat laut Moskow pada hari Rabu.

The Wall Street Journal pada hari Kamis melaporkan teori yang berbeda, mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya: bahwa sebuah bom di dalam pesawat atau sabotase lainnya menyebabkan kecelakaan tersebut.

Bukan hal yang aneh jika terjadi persaingan, bahkan kontradiksi, pandangan-pandangan intelijen di pemerintahan AS beberapa jam dan hari setelah peristiwa-peristiwa besar internasional.

Kecelakaan itu terjadi dua bulan setelah Prigozhin dan tentara bayaran Wagner melancarkan pemberontakan di mana mereka menguasai kota di selatan, Rostov, dan maju menuju Moskow.

Advertising
Advertising

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Rabu bahwa dia tidak terkejut dengan laporan bahwa Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat, dan menambahkan bahwa tidak banyak kejadian di Rusia yang tidak melibatkan Presiden Vladimir Putin.

Putin pada hari Kamis mengatakan dia menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga korban, dan mengatakan perlu menunggu hasil penyelidikan resmi. Prigozhin, 62 tahun, ketua kelompok tentara bayaran Wagner, sering mengkritik petinggi militer Rusia atas tindakan mereka yang tidak kompeten dalam perang di Ukraina.

Model jet eksekutif Embraer yang jatuh di Rusia hanya mencatat satu kecelakaan dalam lebih dari 20 tahun pelayanan, dan itu tidak terkait dengan kerusakan mekanis.

REUTERS

Pilihan Editor Pemimpin Oposisi Desak Swedia Kirim Jet Tempur Gripen ke Ukraina

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

8 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya