Intelijen Inggris: Serangan Drone Ukraina Hancurkan Bomber TU-22M3 di Rusia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Rabu, 23 Agustus 2023 08:00 WIB

Bomber Tupolev Tu-22M3. Kredit: Wikipedia

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan drone Ukraina pada akhir pekan di sebuah lapangan terbang jauh di dalam wilayah Rusia kemungkinan besar telah menghancurkan sebuah pesawat pengebom supersonik jarak jauh TU-22M3 berkemampuan nuklir, demikian laporan intelijen Inggris, Selasa, 22 Agustus 2023.

Kyiv, yang pada Senin, mengklaim telah menyerang lapangan udara militer Rusia lainnya, mengatakan Rusia telah menggunakan TU-22M3 untuk membom sasaran di seluruh Ukraina dengan amunisi konvensional. Pakar militer Barat percaya Rusia memiliki sekitar 60 pesawat bomber jenis itu.

Penghancuran pesawat tersebut menggarisbawahi kerentenan armada Rusia yang terdiri dari pesawat pengebom jarak jauh tua namun mematikan.

Menurut citra satelit yang ditinjau oleh Reuters, serangan itu mendorong Rusia untuk merelokasi pesawat lain dari jenis sama dari lapangan terbang ke pangkalan alternatif yang lebih jauh dari Ukraina.

Laporan media yang belum dikonfirmasi mengatakan mereka telah diterbangkan ke pangkalan di Rusia utara.

Advertising
Advertising

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan pada hari Sabtu di salah satu lapangan terbang militernya di wilayah Novgorod dilakukan oleh pesawat tak berawak Ukraina dan satu pesawat telah rusak. Namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Gambar satelit yang diambil dua hari setelah serangan - pada 21 Agustus - dari lapangan terbang yang sama menunjukkan sepetak tanah terbakar dan dilihat dari bentuknya, tampak seperti sisa-sisa pesawat di landasan di mana gambar dari situs yang sama pada 8 Agustus menunjukkan sebuah pesawat militer.

Tidak ada komentar langsung dari Ukraina, yang jarang mengambil tanggung jawab publik atas serangan semacam itu, meskipun mengatakan akan melakukan apa saja untuk menurunkan aset militer Rusia.

Rusia, yang menetapkan Inggris sebagai negara bermusuhan karena dukungan militer dan keuangannya untuk Ukraina, tidak mengomentari penilaian kerusakan Inggris.

Dalam pembaruan rutin di Ukraina, intelijen militer Inggris mengatakan "sebuah pembom menengah Tu-22M3 BACKFIRE dari Long Range Aviation (LRA) Rusia kemungkinan besar dihancurkan di pangkalan Udara Soltsy-2 di Oblast Novgorod, 650 km dari Ukraina".

“Ini setidaknya merupakan serangan sukses ketiga di lapangan udara LRA, sekali lagi menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan Rusia untuk melindungi lokasi strategis jauh di dalam negeri,” katanya.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Sabtu bahwa serangan itu dilakukan oleh pesawat tak berawak Ukraina yang ditembak jatuh oleh tembakan senjata ringan dan tidak ada yang terluka.

Intelijen militer Inggris mengatakan bahwa jika drone tipe helikopter benar-benar digunakan, itu menambah bobot gagasan bahwa serangan diluncurkan dari dalam Rusia karena drone semacam itu tidak mungkin memiliki jangkauan untuk mencapai lapangan terbang dari luar Rusia.

Rusia sering menggunakan pesawat TU-22M3 untuk membom Ukraina, menggunakan rudal anti-kapal berat yang "terkenal tidak akurat", kata laporan intelijen Inggris

Rusia mengatakan menggunakan rudal presisi tinggi untuk menyerang sasaran dan tidak dengan sengaja menargetkan warga sipil atau sasaran sipil, sebuah pernyataan yang ditolak Kyiv dan sekutunya.

REUTERS

Pilihan Editor Top 3 Dunia: AS Setujui Penjualan Helikopter hingga Thaksin Shinawatra Pulang

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

12 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

4 hari lalu

Belajar Teknologi Drone, 10 Mahasiswa STIK Polri Kursus Singkat di Universitas Kepolisian Korea Selatan

Selain teknologi drone, mahasiswa STIK Polri juga mempelajari forensik untuk mencari barang bukti penyebab terjadinya pembunuhan.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya