Kurang Dana, Palang Merah Hentikan Pembiayaan 25 Rumah Sakit di Afghanistan

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 18 Agustus 2023 08:00 WIB

Amanullah, 25, yang kehilangan kakinya dalam ledakan ranjau di Helmand, duduk di pusat rehabilitasi Palang Merah di Kabul, Afghanistan, 9 April 2022. Foto diambil 9 April 2022. REUTERS/Ali Khara

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Palang Merah Internasional (ICRC) kemungkinan akan mengakhiri pembiayaan 25 rumah sakit Afghanistan pada akhir Agustus karena kendala pendanaan, kata seorang juru bicara kepada Reuters, di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penurunan bantuan ke Afganistan.

“Meskipun kami terus terlibat dengan kementerian pemerintah, donor, dan organisasi untuk menemukan mekanisme dukungan berkelanjutan alternatif untuk sektor rumah sakit, penghentian Program Rumah Sakit diharapkan terjadi secara tentatif pada akhir Agustus,” Diogo Alcantara, juru bicara ICRC untuk Afghanistan, kepada Reuters pada Kamis, 17 Agustus 2023.

ICRC tidak memiliki mandat atau sumber daya untuk mempertahankan sektor kesehatan publik yang berfungsi penuh dalam jangka panjang,” kata Alcantara.

Pada April, ICRC mengatakan dewan pengurusnya menyetujui 430 juta franc Swiss (US$475,30 juta) dalam pengurangan biaya selama 2023 dan awal 2024 dan pengembalian operasi di beberapa lokasi karena anggaran untuk bantuan kemanusiaan diperkirakan akan berkurang.

"Kesulitan keuangan yang dihadapi ICRC telah mempercepat, dalam transparansi dengan otoritas IEA (Emirat Islam Afghanistan), kembalinya tanggung jawab penuh layanan kesehatan kepada Kementerian Kesehatan Masyarakat," kata Alcantara, mengacu pada pemerintahan Taliban.

Advertising
Advertising

Berakhirnya program itu terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas pemotongan bantuan kemanusiaan Afghanistan, dua tahun setelah Taliban mengambil alih dan sebagian besar bentuk bantuan internasional lainnya, yang menjadi tulang punggung ekonomi, dihentikan.

Organisasi yang berbasis di Jenewa itu akan melanjutkan program kesehatan Afghanistan lainnya, termasuk dukungan rehabilitasi bagi penyandang disabilitas.

Seorang juru bicara kementerian kesehatan Afghanistan yang dikelola Taliban tidak menanggapi permintaan komentar.

Tidak jelas berapa banyak yang dibutuhkan untuk membayar operasi, yang mendanai gaji dan biaya lainnya di banyak rumah sakit utama Afghanistan yang melayani jutaan orang, dan apakah otoritas Taliban dapat menutupi jumlah itu dari anggaran fiskal.

Seorang juru bicara kementerian keuangan Afghanistan mengatakan anggaran tahun ini telah diselesaikan, tetapi tidak dirilis ke publik.

Rumah sakit-rumah sakit tersebut telah didukung oleh ICRC sejak beberapa bulan setelah pasukan asing pergi pada Agustus 2021.

Pendanaan pembangunan dipotong ke Afghanistan karena Taliban - yang secara resmi tidak diakui oleh negara mana pun - mengambil alih negara itu. Guncangan keuangan yang tiba-tiba membahayakan layanan publik yang kritis termasuk kesehatan dan pendidikan.

ICRC dan badan-badan lain termasuk PBB turun tangan untuk mencoba mengisi kekosongan.

"(ICRC) mengambil keputusan ini saat itu untuk menyelamatkan sistem perawatan kesehatan dari keruntuhan akibat krisis keuangan yang dialami Afghanistan dan karena banyak badan pembangunan dan organisasi lain meninggalkan negara sementara ICRC tetap tinggal," kata Alcantara.

<!--more-->

Donatur Menarik Diri

Program rumah sakit ICRC awalnya mencakup 33 rumah sakit, delapan di antaranya telah dihentikan, membayar gaji lebih dari 10.000 petugas kesehatan dan beberapa pasokan medis. Rumah sakit menyediakan ribuan tempat tidur dan melayani area yang mencakup lebih dari 25 juta orang - lebih dari setengah populasi.

Negara tetangganya, Pakistan, mengamati dengan cermat perkembangan tersebut, kata seorang pejabat senior pemerintah kepada Reuters. Pakistan, tujuan utama perawatan kesehatan bagi warga Afghanistan, secara rutin memiliki ribuan aplikasi visa medis yang diajukan ke kedutaannya, kata para pejabat.

"Kami prihatin dengan masuknya pasien medis lebih lanjut," kata pejabat Pakistan, yang menolak disebutkan namanya untuk berbicara secara terbuka tentang masalah diplomatik yang sensitif.

Kantor luar negeri Pakistan tidak membalas permintaan komentar

Ada kekhawatiran yang meningkat atas pemotongan bantuan ke Afghanistan, di mana rencana kemanusiaan PBB untuk 2023 hanya didanai 25%, bahkan setelah anggaran yang diminta diturunkan dari $4,6 miliar menjadi $3,2 miliar.

Diplomat dan pejabat bantuan mengatakan kekhawatiran atas pembatasan perempuan oleh Taliban di samping krisis kemanusiaan global yang bersaing menyebabkan para donor menarik kembali dukungan keuangan. Taliban telah memerintahkan sebagian besar staf bantuan perempuan Afghanistan untuk tidak bekerja, meskipun diberikan pengecualian dalam bidang kesehatan dan pendidikan.

Hampir tiga perempat dari populasi Afghanistan kini membutuhkan bantuan kemanusiaan, menurut lembaga-lembaga bantuan tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor: Korea Utara Siapkan Aksi Militer, Protes KTT Tiga Negara

Berita terkait

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

21 jam lalu

Banjir Musnahkan Desa-desa di Afghanistan, Korban Tewas Jadi 315 Orang

Afghanistan dilanda banjir parah yang menyapu desa-desa dan menyebabkan ribuan orang mengungsi.

Baca Selengkapnya

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

1 hari lalu

153 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan

Korban tewas akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang di tiga provinsi

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

8 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

9 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

9 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

48 hari lalu

ISIS Cabang Afghanistan Klaim Bertanggung Jawab atas Serangan Moskow, Siapa Mereka?

Serangan mematikan di Moskow yang diklaim oleh afiliasi ISIS menyebabkan 137 orang tewas dan sekitar 100 orang terluka.

Baca Selengkapnya

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

8 Maret 2024

Indonesia Kirim Bantuan Vaksin Polio ke Afghanistan

Indonesia bekerja sama di antaranya dengan UNICEF memberikan bantuan vaksin polio bOPV ke Afghanistan

Baca Selengkapnya

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

6 Maret 2024

Inggris Tangkap 5 Anggota Pasukan Khusus SAS, Diduga Terlibat Kejahatan Perang di Suriah

Lima anggota unit pasukan khusus elit SAS Inggris ditangkap karena dicurigai melakukan kejahatan perang di Suriah

Baca Selengkapnya

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

2 Maret 2024

15 Orang Tewas Akibat Salju Lebat dan Badai di Afghanistan

Badai salju hebat di Afghanistan menyebabkan 15 orang tewas dan ribuan ternak mati.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

27 Februari 2024

Menlu Retno: Dewan HAM PBB Harus Tangani Pelanggaran HAM Israel atas Palestina

Menlu Retno mendesak Dewan HAM PBB untuk menangani pelanggaran hak asasi manusia berat yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya