Italia Akui Pembunuhan terhadap Muammar Gaddafi adalah Kesalahan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 17 Agustus 2023 18:00 WIB

Muammar Gaddafi. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Italia yang juga merangkap sebagai Wakil Perdana Menteri Italia Antonio Tajani menggambarkan negara-negara Barat telah membuat kesalahan karena ikut membantu menggulingkan mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi pada 2011 silam. Kematian Gaddafi setelah bertahun-tahun kemudian malah menimbulkan kekacauan dan konflik di Libya.

Berbicara dalam sebuah acara di Tuscany pada Rabu, 16 Agustus 2023, Tajani mengatakan Libya berada dalam banyak masalah sekarang ini setelah Gaddafi digulingkan dan dibunuh. Gaddafi jelas masih lebih baik dibanding pemimpin-pemimpin Libya setelahnya.

“Ini adalah sebuah kesalahan yang serius membiarkan Gaddafi dibunuh. Dia mungkin bukan juara dalam demokrasi. Namun setelah pemerintahannya diselesaikan, masuk ketidak-stabilan politik di Libya dan Afrika,” kata Tajani.

Advertising
Advertising

Italia masih memegang kesepakatan dengan Gaddafi untuk menutup arus migrasi dan situasi ketika itu masih sangat terkendali.

Gaddafi dibunuh secara brutal oleh kelompok pemberontak di tengah sebuah kampanye pengeboman oleh NATO dengan dalih zona larangan terbang selama perang sipil Libya pada 2011. Meskipun Washington dan sekutu-sekutunya menggambarkan misi itu sebagai sebuah misi upaya kemanusiaan demi mengakhiri Pemerintah Lybia menyerang warga sipil, sebuah langkah pembuktian oleh UK House of Commons kemudian menemukan kalau ancaman pada warga sipil itu dilebih-lebihkan. Bukan hanya itu, negara-negara Barat pun telah mengabaikan elemen garis keras yang sangat besar dikalangan militant anti-Gaddafi.

Usai Gaddafi terguling, Libya sekarang terpecah-belah menjadi perebutan orang-orang yang ingin duduk pucuk pemerintahan. Masing-masing kelompok di Lybia mengklaim sebagai pihak yang sah untuk memimpin negara itu. Fraksi-fraksi di Libya masih cekcok bertahun-tahun setelah Gaddafi meninggal hingga akhirnya mereka berkonsolidasi di bawah dua kubu yang dipimpin oleh PBB Government of National Accord. Dua kelompok itu adalah kelompok loyalis Gaddafi dipimpin oleh Khalifa Haftar dan Libyan House of Representatives.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Anies Baswedan: Lawan Kompetisi Pemilu adalah Teman dalam Demokrasi

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

23 jam lalu

Satgas Damai Cartenz Tangkap Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide, Bawa Ponsel Milik Korban

Satgas Damai Cartenz menangkap terduga pembunuh Danramil Aradide Letda Inf Oktovianus Sogalrey itu pada Sabtu, 11 Mei 2024, sekitar pukul 10.40 WIT.

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

1 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

1 hari lalu

Kasus Pembunuhan Kembali Terjadi di Garut, Ibu 53 tahun Ditemukan Tewas Mengenaskan

Dalam kasus pembunuhan di Cikajang, Garut itu, anak korban juga dianiaya sehingga luka serius di kepala dan wajah.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

2 hari lalu

Sejumlah Kasus Pembunuhan Hebohkan Publik, Terakhir Kasus Mayat dalam Koper

Penduduk Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, menjadi gaduh setelah ditemukannya mayat dalam koper pada 25 April lalu. Ini kasus pembunuhan lain.

Baca Selengkapnya

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

3 hari lalu

Dipicu Balas Dendam, Anggota Geng Motor di Garut Bunuh Kakek 72 tahun

Anggota geng motor di Garut membunuh seorang kakek berusia 72 tahun. Peristiwa itu dipicu sakit hati karena diduga korban menganiaya kembaran pelaku.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

4 hari lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Asmara

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan asmara. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

4 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

4 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

5 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

5 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya