Bantu Ukraina, Sekutu Barat Kirim Puluhan Tank Leopard 1 Bekas dari Belgia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 9 Agustus 2023 16:16 WIB

Puluhan tank Leopard 1 buatan Jerman dan kendaraan lapis baja lainnya, dimiliki oleh Freddy Versluys, CEO perusahaan pertahanan Belgia OIP Land Systems, yang mengatakan dapat membantu Ukraina jika mendapat izin ekspor dari pemerintah daerah Wallonia Belgia dan dari Jerman untuk menjualnya , terlihat di hanggar di Tournais, Belgia 31 Januari 2023. REUTERS/Yves Herman

TEMPO.CO, Jakarta - Lusinan tank Leopard 1 bekas yang dulunya milik Belgia telah dibeli oleh sejumlah negara Eropa untuk pasukan Ukraina yang memerangi invasi Rusia. Hal ini diungkapkan pedagang senjata yang melakukan kesepakatan itu seperti dilansir Reuters, Selasa malam.

Freddy Versluys, CEO perusahaan pertahanan OIP Land Systems, mengatakan pada Selasa bahwa dia membeli tank tua dari pemerintah Belgia lebih dari lima tahun lalu.

Dia mengatakan kepada Reuters bahwa dia sekarang telah menjual 50 tank ke pemerintah Eropa lain, yang tidak dapat dia sebutkan namanya karena klausul kerahasiaan. Dia mengatakan dia juga tidak bisa mengungkapkan harga yang dia bayar untuk tank itu.

“Fakta bahwa mereka meninggalkan perusahaan kami membuktikan bahwa kami meminta harga pasar yang adil dan seseorang dengan senang hati mengambilnya,” kata Versluys dalam sebuah posting di LinkedIn, disertai dengan gambar tank di samping sebotol vodka Ukraina.

Dia mengatakan tank-tank itu sekarang sedang diangkut ke pabrik untuk perombakan besar-besaran. Beberapa tank akan digunakan untuk suku cadang sementara yang lain akan diperbaiki, katanya.

Advertising
Advertising

Dia memperkirakan butuh empat hingga enam bulan sebelum mereka berada di medan perang di Ukraina.

Leopard buatan Jerman menjadi pusat pertengkaran publik awal tahun ini. Ini terjadi setelah Menteri Pertahanan Belgia Ludivine Dedonder mengatakan pemerintah telah mengeksplorasi pembelian kembali tank usang untuk dikirim ke Ukraina, tetapi telah dikutip harga yang tidak masuk akal.

Perselisihan itu menyoroti kesulitan yang dihadapi oleh pemerintah Barat yang berusaha menemukan senjata untuk Ukraina setelah lebih dari satu tahun peperangan yang intens. Senjata yang mereka buang karena sudah using, sekarang banyak diminati dan sering kali dimiliki oleh perusahaan swasta.

Beberapa sekutu Barat Kyiv setuju awal tahun ini untuk mengirim tank Leopard 2 modern ke Ukraina serta model Leopard 1 yang lebih tua.

Surat kabar Handelsblatt Jerman melaporkan pada Selasa malam bahwa pembuat senjata Rheinmetall telah memperoleh tank Leopard 1 dan akan mempersiapkan sebagian besar dari mereka untuk diekspor ke Ukraina.

Perusahaan menolak berkomentar.

Handelsblatt mengatakan 50 tank akan diperbaiki di pabrik Rheinmetall di Jerman dan 30 model yang dirombak akan siap untuk diekspor. Media itu tidak menyebut pemerintah mana pun berada di balik kesepakatan itu.

Kementerian pertahanan Jerman tidak segera memberikan komentar.

Leopard 1 dibuat oleh perusahaan Jerman Krauss-Maffei, mulai tahun 1960-an. Model ini lebih ringan dari Leopard 2 dan memiliki jenis senjata utama yang berbeda. Model yang dijual oleh Versluys terakhir diperbarui pada 1990-an.

Seorang juru bicara kementerian pertahanan Belgia menolak mengomentari penjualan tank tersebut.

Pilihan Editor: Jerman, Denmark, dan Belanda Sediakan 100 Tank Leopard 1 untuk Ukraina

REUTERS

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

7 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

1 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

4 hari lalu

Wawancara Eksklusif Duta Besar Ina Lepel: Begini Cara Jerman Atasi Kekurangan Tenaga Kerja Terampil

Dubes Jerman untuk Indonesia menjelaskan tentang UU terbaru yang diterapkan untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja terampil di Jerman.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: 9 Negara Tolak Keanggotaan Palestina di PBB hingga Serangan Bom Nuklir ke Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 14 Mei 2024 diawali oleh alasan 9 negara menolak Palestina menjadi anggota penuh PBB.

Baca Selengkapnya