Ukraina Ganti Patung Palu Arit Warisan Soviet dengan Trisula

Reporter

Tempo.co

Senin, 7 Agustus 2023 19:02 WIB

Bendera nasional Ukraina terlihat di dekat garis depan di desa Neskuchne yang baru dibebaskan di wilayah Donetsk, Ukraina, 13 Juni 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina mengganti Patung Bunda dengan simbol palu arit yang menjulang tinggi di Kyiv. Patung ini adalah salah satu peninggalan Uni Soviet di masa lalu.

Lambang palu arit digantikan dengan lambang trisula Ukraina. Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya untuk merebut kembali identitas budaya Ukraina di tengah invasi Rusia yang sedang berlangsung.

Patung ini didirikan pada 1981 sebagai bagian dari kompleks yang lebih besar yang menampung museum nasional Perang Dunia II. Monumen Bunda Ukraina setinggi 61 meter itu berdiri di tepi kanan Sungai Dnipro di Kyiv, menghadap ke timur menuju Moskow.

Dibuat dengan gambar prajurit wanita yang tak kenal takut, patung itu mengangkat pedang dan perisai. Tapi sekarang, alih-alih lambang palu arit, perisai itu menampilkan tryzub Ukraina, trisula yang diadopsi sebagai lambang Ukraina merdeka pada 19 Februari 1992.

Pekerja mulai melepas lambang lama pada akhir Juli, tetapi cuaca buruk dan serangan udara yang terus berlanjut menunda pekerjaan. Patung yang sudah selesai akan diresmikan pada 24 Agustus 2023, atau di hari kemerdekaan Ukraina.

Advertising
Advertising

Perombakan juga bertepatan dengan nama baru untuk patung tersebut, yang sebelumnya dikenal sebagai Monumen Tanah Air ketika Ukraina menjadi bagian dari Uni Soviet. Perubahan itu hanyalah salah satu dari upaya panjang di Ukraina untuk menghapus sisa-sisa pengaruh Soviet dan Rusia dari ruang publiknya.

Sebagian besar simbol Soviet dan Partai Komunis dilarang di Ukraina pada 2015, namun lambang yang dilarang tidak termasuk monumen Perang Dunia II seperti patung Bunda Ukraina. Sekitar 85 persen warga Ukraina mendukung penghapusan palu arit, menurut data dari kementerian budaya negara yang dirilis tahun lalu.

Bagi banyak orang di Ukraina, masa lalu Soviet identik dengan imperialisme Rusia, penindasan bahasa Ukraina, dan Holodomor, kelaparan buatan manusia di bawah Joseph Stalin yang membunuh jutaan orang Ukraina dan telah diakui sebagai tindakan genosida oleh kedua pihak. Parlemen Eropa dan Amerika Serikat.

Perpindahan dari simbol Soviet telah dipercepat sejak perang Rusia Ukraina pada 24 Februari 2022. Dalam sebuah pernyataan tentang pencopotan lambang tersebut, situs web museum nasional Perang Dunia II Ukraina menggambarkan lambang Soviet sebagai simbol rezim totaliter yang "menghancurkan jutaan orang".

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Jokowi Ingin Perdagangan ASEAN dengan Mitra Bebas Hambatan

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

6 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

7 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya