PM Pakistan Usulkan Pembubaran Parlemen Sebelum Lengser

Jumat, 4 Agustus 2023 20:32 WIB

Bendera Pakistan. REUTERS/Faisal Mahmood

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif dilaporkan telah mengusulkan agar parlemen dibubarkan pada 9 Agustus 2023, tiga hari sebelum akhir masa jabatannya. Tujuannya untuk membuka jalan bagi pemilihan umum pada November.

Dua anggota parlemen yang menghadiri makan malam yang diselenggarakan oleh Sharif pada Kamis mengatakan kepada Reuters bahwa dia menceritakan kepada sekutunya soal rencana pembubaran ini. Ia akan menyerahkan kepada pemerintah sementara untuk mengatur pemilihan.

Masa jabatan lima tahun parlemen akan berakhir pada 12 Agustus 2023. "Sharif mengatakan dia akan berkonsultasi dengan sekutunya mengenai pembentukan pengurus yang dibentuk untuk mengadakan pemilihan, dan usulannya untuk membubarkan parlemen," kata salah satu anggota parlemen.

Pemilihan akan dilanjutkan setelah spekulasi ditunda karena kekacauan politik dan ekonomi berbulan-bulan di negara bersenjata nuklir berpenduduk 220 juta orang itu. Kementerian Informasi Pakistan belum menanggapi kabar ini.

Pembubaran tiga hari lebih awal akan memberi Sharif dan sekutunya lebih banyak waktu untuk mempersiapkan apa yang diharapkan menjadi pertempuran pemilu yang menyakitkan dengan partai yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Imran Khan yang digulingkan.

Advertising
Advertising

Pemerintah sementara memiliki waktu 90 hari untuk mengadakan pemilihan umum, saat pemerintah menyerahkan kekuasaan lebih awal, berbeda dengan 60 hari jika pemerintah menyerahkan kekuasaan pada akhir masa jabatan parlemen.

Koalisi Sharif berkuasa setelah mantan bintang kriket Khan digulingkan dalam mosi tidak percaya pada April 2022. Sejak saat itu, Khan bergerak cepat untuk berkampanye dan mengorganisir protes, yang menyebabkan kekerasan signifikan pada 9 Mei. Aksinya meningkatkan ketegangan dengan militer yang kuat.

Khan menuduh militer berkomplot melawannya. Militer, yang telah memerintah Pakistan selama sekitar setengah dari sejarahnya, menyangkal hal itu.

Namun demikian, partai Khan menghadapi tindakan keras selama beberapa pekan terakhir yang menurut para analis didukung oleh militer. Krisis politik telah terjadi bersamaan dengan krisis ekonomi.

Bulan lalu, dewan Dana Moneter Internasional menyetujui dana talangan US$3 miliar untuk Pakistan guna membantunya mengatasi krisis neraca pembayaran yang akut dan kekurangan cadangan bank sentral yang parah.

REUTERS

Pilihan Editor: Kapal Perang Rusia Rusak Parah Dihantam Drone Ukraina

Berita terkait

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

20 jam lalu

Pohon Jacaranda Berbunga di Islamabad Pakistan

Warga Islamabad menikmati waktu luangnya di sekitar deretan pohon-pohon jacaranda yang berbunga

Baca Selengkapnya

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

3 hari lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

6 hari lalu

Mengenal Sadiq Khan Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq Khan meraih kemenangan periode ketiga sebagai Wali Kota London. Ia dari Partai Buruh

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

6 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

7 hari lalu

Israel Resmi Menutup Operasional Al Jazeera

Lewat pemungutan oleh anggota parlemen Israel, operasional Al Jazeera di Israel resmi ditutup karena dianggap menjadi ancaman keamanan

Baca Selengkapnya

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

11 hari lalu

Setahun Menjabat PM Skotlandia Humza Yousaf Mengundurkan Diri, Ini Alasannya

PM Skotlandia Humza Yousaf dilantik saat usianya masih 37 tahun, setahun lalu. Tak sampai setahun ia mengundurkan diri. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

11 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

14 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

15 hari lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

15 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya