Putra Aung San Suu Kyi: Grasi Junta Myanmar Tak Berarti Apa-apa

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 3 Agustus 2023 10:43 WIB

Kim Aris, putra mantan pemimpin Myanmar yang ditahan Aung San Suu Kyi, berpose di kantor Reuters di London, Inggris, 2 Agustus 2023. REUTERS/Dylan Martinez

TEMPO.CO, Jakarta - Kim Aris, putra dari tokoh demokrasi terkemuka dari Myanmar Aung San Suu Kyi, menyebut grasi yang diberikan oleh rezim militer kepada ibunya tidak berarti apa-apa. Ia menyerukan pemerintah dari negara-negara Barat mengambil tindakan lebih untuk meningkatkan tekanan pada junta.

Pengampunan yang diberikan junta atas lima dari 19 pelanggaran yang Suu Kyi lakukan berarti masa enam tahun dari 33 tahun. Kim Aris, yang berkewarganegaraan Inggris, menyamakan langkah itu dengan latihan propaganda.

"Seluruh dunia tahu militer telah memainkan permainan ini dengan propaganda, mencoba membuat diri mereka terlihat lebih baik," katanya kepada Reuters di London pada Rabu, 2 Agustus 2023.

"Fakta bahwa mereka telah mengurangi hukuman ibuku selama beberapa tahun sama sekali tidak berarti apa-apa," ujarnya menambahkan.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak awal 2021. Tatmadaw atau militer Myanmar menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin Suu Kyi dan menindak penentang pemerintahan militer. Ribuan orang dipenjara atau dibunuh.

Advertising
Advertising

Suu Kyi telah memenangkan pemilu 2015, yang diadakan sebagai bagian dari reformasi militer tentatif. Partainya menang lagi pada 2020, sebelum militer mengeluhkan kecurangan pemilu.

Peraih Nobel berusia 78 tahun, yang ditahan selama kudeta, menyangkal semua tuduhan yang didakwakan kepadanya. Beberapa dakwaan mulai dari penghasutan dan penipuan pemilu hingga korupsi. Suu Kyi telah mengajukan banding.

Aris, putra bungsu Suu Kyi dan mendiang akademisi Inggris Michael Aris. Pria 44 tahun mengaku tidak memiliki kontak dengan ibunya sejak sebelum kudeta dan tidak mengetahui kondisi ibunya saat ini. Dia mengatakan tidak ada bukti laporan yang dapat diverifikasi bahwa dia telah dipindahkan dari penjara ke tahanan rumah.

"Fakta bahwa pada kesempatan ini saya tidak melakukan kontak apa pun membuatnya sedikit lebih sulit daripada sebelumnya," katanya tentang Suu Kyi, putri pahlawan kemerdekaan Myanmar, Aung San.

Menteri luar negeri Thailand Don Pramudwinai mengatakan bulan lalu dia telah bertemu Suu Kyi secara pribadi. Pertemuan Suu Kyi dengan seorang pejabat asing jarang terjadi dengan. Do mengatakan Suu Kyi dalam keadaan sehat dan mendukung dialog untuk membantu menyelesaikan krisis negaranya.

Harus Bebas Tanpa Syarat

Banyak pemerintah menyerukan pembebasan tanpa syarat Suu Kyi dan ribuan tahanan politik lainnya. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa dan Inggris, telah menargetkan militer negara Asia Tenggara itu dengan sanksi.

Aris mengatakan sanksi itu harus "lebih keras" dan lebih efektif untuk menutup celah, terutama di bidang-bidang seperti pasokan senjata.

Aris, yang tinggal di London barat, mengatakan dia bekerja dengan Pemerintah Persatuan Nasional atau NUG yang dibentuk oleh pendukung Suu Kyi dan penentang militer lainnya untuk membawa lebih banyak kesadaran terhadap situasi tersebut.

Pada akhirnya, katanya, dialog adalah kuncinya. "Tapi saya tidak melihat bahwa ini benar-benar akan menghasilkan dialog apa pun," katanya tentang pengampunan sebagian Suu Kyi. "Lagi pula tidak di masa mendatang."

REUTERS

Pilihan Editor: Junta Niger Tidak Akan Tunduk pada Sanksi dan Tekanan Internasional

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

8 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

13 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

14 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

19 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

21 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

21 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

24 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

24 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

25 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

26 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya