Tiga Kantor Kementeriannya Dihantam Drone, Rusia Sebut Ukraina Teroris

Reporter

Tempo.co

Rabu, 2 Agustus 2023 08:36 WIB

Tim penyelamat bekerja di lokasi bangunan yang rusak akibat serangan pesawat tak berawak Rusia, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di Kharkiv, Ukraina, dalam gambar ini diperoleh dari media sosial, dirilis pada 1 Agustus 2023. State Emergency Service of Ukraine via Facebook/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah gedung bertingkat tinggi di distrik bisnis Moskow yang menampung tiga kementerian pemerintah Rusia dihantam oleh pesawat tak berawak atau drone, untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir. Serangan yang terjadi pada Selasa, 1 Agustus 2023 itu disebut Rusia sebagai upaya "serangan teroris" Ukraina.

Bangunan yang terkena dampak drone Ukraina itu dikenal sebagai "kuartal IQ." Gedung itu menampung kementerian pembangunan ekonomi, kementerian digital, dan kementerian industri dan perdagangan. Video menunjukkan bagian fasad kacanya, jauh di atas tanah, telah hancur akibat serangan drone.

"Saat ini, para ahli sedang menilai kerusakan dan keadaan infrastruktur untuk keselamatan orang-orang di dalam gedung. Ini akan memakan waktu," kata Darya Levchenko, penasihat menteri ekonomi, di Telegram. Dia mengatakan staf bekerja melalui konferensi video.

Sejak awal Mei, serangan drone berkali-kali mengguncang Moskow. Dua drone ditembakkan ke atap sebuah gedung di kompleks Kremlin.

Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan besar. Kremlin mengatakan telah mengambil langkah untuk menyikapi ancaman tersebut. "Memang, ada ancaman, itu jelas, tetapi langkah-langkah sedang diambil," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan. Ia menolak berkomentar lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Sebaliknya Ukraina menyatakan puas atas serangan tersebut, meskipun tanpa secara langsung mengklaim bertanggung jawab. "Moskow dengan cepat terbiasa dengan perang penuh," ujar penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak di X, platform media sosial yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dia mengatakan Rusia harus memperkirakan akan banyak serangan drone tak dikenal dan lebih banyak keruntuhan, lebih banyak konflik sipil, lebih banyak perang.

Penduduk Moskow di dekat lokasi serangan memberikan pandangan berbeda. “Dalam situasi ini, setiap tempat bisa dihantam, jadi cukup sulit untuk merasa 100 persen aman,” kata Alexander Gusev, 67 tahun. “Tidak ada yang aman dalam situasi ini karena kita tidak tahu apa yang akan menimpa kita dan di mana. "

Penduduk lain, Kirill, 32, merasa tetap aman. "Saya merasa aman. Saya berasal dari Donetsk (di Ukraina timur), jadi saya menganggap ini insiden kecil. Anda harus menyesuaikan sikap Anda dan semuanya akan baik-baik saja."

Dalam sebuah pernyataan, kementerian pertahanan Rusia mengatakan telah menggagalkan percobaan serangan teroris dan menjatuhkan dua drone di barat pusat kota Moskow. Kementerian mengatakan telah menggagalkan satu lagi serangan ke gedung-gedung di kawasan bisnis Moskva-Citi.

Walikota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan itu drone menghantam menara yang sama pada Minggu. "Fasad lantai 21 rusak. Kaca hancur lebih dari 150 meter persegi," katanya.

Insiden itu menimbulkan kekhawatiran di kalangan pebisnis Rusia. Setelah drone pertama menghantam Moskva-Citi pada hari Minggu, perusahaan teknologi Yandex (YNDX.O) mengirimkan memo kepada staf. Yandex menginstruksikan pegawainya untuk tidak berada di kantor pada malam hari dan meminta mereka berhati-hati.

REUTERS

Pilihan Editor: Akhiri Pemogokan, Wartawan Le Journal du Dimanche Memilih Pergi

Berita terkait

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

5 jam lalu

Profil Mikhail Mishutin, Perdana Menteri Rusia yang Dipinang Lagi oleh Putin

Putin mengusulkan nama Mikhail Mishutin untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

10 jam lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

1 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

2 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

2 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

2 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

2 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

3 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

3 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

3 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya