Dua Perusahaan Besar Israel Berhenti Beriklan di TV Pro-Netanyahu

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 1 Agustus 2023 19:43 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan besar Israel telah berhenti beriklan di saluran berita konservatif sebagai tanda terbaru polarisasi di negara itu atas rencana perombakan peradilan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Pembuat makanan Strauss Group dan importir mobil Delek Motors mengatakan mereka telah menghentikan iklan di Channel 14 pro-Netanyahu setelah seorang panelis, Minggu, menganjurkan pembebasan pembunuh Perdana Menteri Yitzhak Rabin pada 1995. Rabin telah menerima proses perdamaian Israel-Palestina.

Channel 14 - sering dibandingkan dengan Fox News Channel di Amerika Serikat – mengatakan panelis tersebut, seorang pengacara, tidak akan diminta tampil kembali.

Namun, Strauss dalam sebuah surat kepada Channel 14 yang dilihat oleh Reuters mengatakan telah menarik iklan yang direncanakan di saluran tersebut karena alasan etis dan setelah "berbagai pernyataan ofensif, berulang kali".

Mereka mengatakan hanya akan melanjutkan iklan setelah "yakin bahwa saluran tersebut memenuhi persyaratan piagam etika".

Advertising
Advertising

Delek Motors, yang mengimpor mobil Ford, Mazda, BMW dan Mini, mengatakan dalam surat terpisah kepada Channel 14 bahwa masyarakat Israel tahun ini telah tercabik-cabik oleh kontroversi seputar rencana peradilan dan penting untuk memadamkan api.

"Sayangnya, Channel 14 tidak hanya tidak melakukannya tetapi hanya memperdalam keretakan dan memperlebar perpecahan," kata Delek Motors, menunjuk pada seruan pembebasan pembunuh Rabin yang "ditanggapi dengan tepuk tangan dan digaungkan keesokan harinya oleh seorang pembawa acara senior di saluran tersebut".

"Kami tidak harus bekerja sama dan membiayai perilaku keterlaluan ini," tulis Yogev Weiss, manajer pemasaran Delek Motors. "Saya memerintahkan penghentian iklan merek grup (kami) di Channel 14."

Channel 14 mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyesalkan bahwa pemilik perusahaan publik seperti Strauss memutuskan untuk mendidik publik alih-alih melayaninya.

“Upaya Strauss untuk menyeret lebih banyak pengiklan setelah mereka mengaburkan peran mereka dalam memimpin pertarungan untuk menutup Channel 14 tidak akan berhasil," tambahnya.

Perombakan yudisial yang dilakukan oleh Netanyahu dan pemerintahannya telah memicu krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel, membuka perpecahan yang dalam di masyarakat, menghancurkan ekonomi dan menarik perhatian dari sekutu Barat.

Koalisi Netanyahu mengatakan mereka diperlukan untuk mengekang Mahkamah Agung yang dikatakan terlalu intervensi politik.

REUTERS

Pilihan Editor: Tentara Rakyat China Berumur 96 Tahun, Siap Menyaingi AS dan Rusia?

Berita terkait

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

8 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

9 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

9 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

11 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

12 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

15 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

16 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

16 jam lalu

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

Rapper Amerika Serikat Macklemore baru-baru ini merilis lagu Hind's Hall

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

17 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya