Junta Niger Tuding Prancis Rencanakan Serangan untuk Bebaskan Presiden

Senin, 31 Juli 2023 19:19 WIB

Jenderal Abdourahmane Tiani, yang diumumkan sebagai kepala negara baru Niger oleh para pemimpin kudeta, tiba untuk bertemu dengan para menteri di Niamey, Niger 28 Juli 2023. REUTERS/Balima Boureima

TEMPO.CO, Jakarta - Junta militer Niger menuding pemerintah yang digulingkan telah mengizinkan Prancis melakukan serangan ke kantor kepresidenan untuk mencoba membebaskan presiden pada Senin, 31 Juli 2023. Militer di Niger merebut kekuasaan pekan lalu dan menggulingkan presiden yang terpilih secara demokratis Mohamed Bazoum.

Kelompok militer, yang mengurung Bazoum di istana kepresidenan sejak Rabu, sebelumnya memperingatkan terhadap upaya asing untuk mengeluarkannya. Menurut junta, itu akan mengakibatkan pertumpahan darah dan kekacauan.

Komentar militer disampaikan oleh Kolonel Angkatan Darat Amadou Abdramane, salah satu komplotan kudeta, di televisi pemerintah. Dia mengatakan bahwa otorisasi itu ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Niger Hassoumi Massoudou, yang bertindak sebagai perdana menteri.

Massoudou tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Prancis mengutuk kudeta tersebut dan mendesak agar Bazoum dipulihkan tetapi belum mengumumkan niat untuk campur tangan secara militer. Paris tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Senin.

Pendukung junta membakar bendera Prancis dan menyerang kedutaan Prancis di ibu kota Niger, Niamey pada Minggu, 31 Juli 2023. Gas air mata dari polisi mimicu kekacauan. Junta menuduh Prancis dalam pernyataan lain menembaki pengunjuk rasa, melukai enam orang.

Advertising
Advertising

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan setiap serangan terhadap kepentingan Prancis di Niger akan ditanggapi dengan "tanggapan cepat dan tanpa kompromi."

Blok regional Afrika Barat ECOWAS telah memberlakukan sanksi dan mengatakan dapat mengizinkan penggunaan kekuatan jika para pemimpin kudeta Niger gagal mengembalikan presiden Bazoum yang digulingkan dalam waktu seminggu.

Presiden Chad Mahamat Idriss Deby terbang ke Niger pada akhir pekan untuk membantu menengahi krisis. Ia memposting gambar di media sosial yang menunjukkan dia bertemu dengan Bazoum dan secara terpisah dengan pemimpin kudeta Abdourahamane Tiani, yang telah dinyatakan junta sebagai kepala negara.

Deby mengatakan mereka berdiskusi untuk mencari cara "untuk menemukan solusi damai." Deby merebut kekuasaan pada 2021 setelah kematian ayahnya Idriss Deby, mantan presiden yang telah lama berkuasa, tetapi dia tetap menjadi sekutu dekat Prancis.

Kudeta di Niger mengikuti pengambilalihan militer di negara tetangga Mali dan Burkina Faso selama dua tahun terakhir, yang semuanya terjadi di tengah gelombang sentimen anti-Prancis.

Prancis telah menempatkan pasukan di wilayah itu selama satu dekade untuk membantu memerangi pemberontakan Islam. Tetapi beberapa penduduk setempat mengatakan mereka ingin mantan penguasa kolonial itu berhenti mencampuri urusan mereka.

Niger telah menjadi sekutu utama dalam kampanye Barat melawan pemberontak yang terkait dengan al Qaeda dan Negara Islam di Sahel. Ada kekhawatiran kudeta militer dapat membuka pintu bagi pengaruh Rusia yang lebih besar di wilayah tersebut, dan juga memungkinkan pemberontakan menyebar.

REUTERS

Pilihan Editor: Tiga Drone Ukraina Jatuh di Moskow, Zelensky: Perang akan Datang ke Rusia

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

2 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

4 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

5 hari lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

5 hari lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

8 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

8 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

9 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

13 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya