Zelensky Geram Korupsi Kembali Guncang Ukraina yang Dilanda Perang

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 26 Juli 2023 10:33 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mendengarkan saat dia menghadiri pertemuan dengan Perdana Menteri Irlandia Leo Varadkar di Rumah Horodetskyi, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kyiv, Ukraina 19 Juli 2023. REUTERS/Clodagh Kilcoyne/Pool/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Volodymyr Zelensky tidak akan mentolerir korupsi atau pengkhianatan dalam urusan negara, saat Ukraina berjuang untuk menemukan cara mempertahankan diri melawan penjajah Rusia.

Zelensky membuat seruan anti-korupsi dalam pidato video malamnya, menyusul dua kasus penting terungkap. Pertama penangkapan seorang pejabat rekrutmen militer yang dituduh melakukan penggelapan massal dan seorang anggota parlemen yang dituduh bekerja sama dengan Rusia.

Menurut Zelensky, ketika ada pihak yang susah payah untuk menggalang dukungan bagi Ukraina, para pejabat perlu merasakan kekuatan moral yang diberikan tentara kepada Ukraina.

"Tidak ada yang akan memaafkan anggota parlemen, hakim, pejabat militer, atau pejabat lainnya karena menempatkan diri sebagai oposisi terhadap negara,” katanya pada Selasa, 25 Juli 2023.

Presiden Ukraina pada bulan lalu mengumumkan rencana untuk mengaudit kantor wajib militer untuk mencoba memberantas korupsi. Tindakan itu adalah bagian dari kebijakan lama untuk membersihkan departemen militer dan pemerintah untuk menunjukkan kepada pendukung Ukraina Barat bahwa dia serius dalam menangani korupsi yang mengakar.

Advertising
Advertising

Langkah itu juga merupakan elemen utama dalam proses panjang mengamankan keanggotaan Uni Eropa, Zelensky menganggap, warga Ukraina biasa yang mendukung upaya perang sangat marah dengan praktik korupsi.

Pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 dan sejak itu perang telah menewaskan ribuan warga sipil dan personel militer, jutaan orang terlantar, dan menghancurkan kota-kota Ukraina.

Zelenskiy, berbicara kepada anggota parlemen, mengatakan dia tidak akan lagi mentolerir mereka yang "karena keuntungan pribadi" menolak untuk mendukung undang-undang yang diperlukan Ukraina. Kyiv memulai kampanye panjangnya untuk mengamankan keanggotaan Uni Eropa.

"Saya tidak lagi ingin melihat penolakan seperti itu," katanya. "Tidak ada yang mau melihat itu. Ukraina tidak punya waktu lagi untuk itu."

Berita terkait

Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang

2 jam lalu

Kejati Tahan Pejabat DKP Banten untuk Dugaan Korupsi Proyek Breakwater Cituis, Ini Arti Pemecah Gelombang

Kejati Banten menahan pejabat di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek breakwater Cituis.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

12 jam lalu

Jaksa KPK Akan Panggil Keluarga Syahrul Yasin Limpo di Persidangan untuk Konfirmasi Temuan

Jaksa KPK Meyer Simanjuntak menyebut institusinya akan menghadirkan keluarga bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai saksi.

Baca Selengkapnya

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

22 jam lalu

4 Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa Penuhi Permintaan Syahrul Yasin Limpo karena Takut Dipecat

Empat pejabat di Kementerian Pertanian kompak menjawab terpaksa memenuhi permintaan Syahrul Yasin Limpo karena takut dipecat atau dimutasi.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

1 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Disebut Minta Honor Narasumber Rp10 Juta padahal Maksimal Rp4 Juta

Bendahara Dirjen PSP Kementerian Pertanian mengaku diminta menyiapkan Rp10 juta untuk honor Syahrul Yasin Limpo sebagai narasumber

Baca Selengkapnya

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

1 hari lalu

Cerita Gus Muhdlor Pindah Mendukung Prabowo Setelah OTT KPK

Momentum pindah dukungan Gus Muhdlor saat pilpres ditengarai dipengarui kasus korupsi yang menjeratnya.

Baca Selengkapnya

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

1 hari lalu

Bupati Solok Selatan Dipanggil Kejati Sumbar Dugaan Korupsi Lahan Hutan untuk Ditanami Sawit

Asisten Pidsus Kejati Sumbar Hadiman menjelaskan pemanggilan Bupati Solok Selatan itu terkait kasus dugaan korupsi penggunaan hutan negara tanpa izin.

Baca Selengkapnya

Kasus Gazalba Saleh Bekas Hakim MA, Korupsi hingga Penggunaan Identitas Palsu

1 hari lalu

Kasus Gazalba Saleh Bekas Hakim MA, Korupsi hingga Penggunaan Identitas Palsu

Terdakwa Hakim MA, Gazalba Saleh, telah mengikuti sidang perdana pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

1 hari lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

1 hari lalu

61 Kepala Daerah Jadi Tersangka Korupsi pada 2021-2023, ICW: Lingkaran Setan Sejak Awal

Peneliti ICW mengatakan mayoritas modus korupsi itu berkaitan dengan suap-menyuap dan penyalahgunaan anggaran belanja daerah.

Baca Selengkapnya