Hun Sen Kembali Berkuasa, AS Hentikan Bantuan di Kamboja

Reporter

Tempo.co

Senin, 24 Juli 2023 11:20 WIB

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen menghadiri KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja 11 November 2022. REUTERS/Cindy Liu/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat akan menghentikan beberapa program bantuan asing di Kamboja. AS juga memberlakukan larangan visa pada individu yang dinilai merusak demokrasi. Larangan dilakukan setelah Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa mengumumkan kemenangan telak dalam pemilihan umum pada Minggu, 23 Juli 2023.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Washington terganggu dengan pemilu di Kamboja. Dalam pemilihan itu, Perdana Menteri Hun Sen tidak menghadapi lawan yang layak. Pemilu juga dilakukan secara tidak bebas dan tidak adil.

"Menjelang pemilu, otoritas Kamboja terlibat dalam ancaman dan gangguan terhadap oposisi politik, media, dan masyarakat sipil yang menggerogoti semangat konstitusi negara dan kewajiban internasional Kamboja," kata Miller.

"Sebagai tanggapan, Amerika Serikat telah mengambil langkah-langkah untuk memberlakukan pembatasan visa pada individu yang merusak demokrasi dan menghentikan program bantuan asing tertentu," ujarnya.

Miller meminta pihak berwenang Kamboja untuk memulihkan demokrasi multi-partai. Kamboja juga diminta mengakhiri persidangan yang bermotivasi politik serta menyetop hukuman terhadap para pengkritik pemerintah. Kamboja diminta pula mengizinkan media independen beroperasi tanpa campur tangan pemerintah.

Advertising
Advertising

Hun Sen, telah memerintah Kamboja selama 38 tahun. Ia telah menepis kekhawatiran Barat tentang kredibilitas pemilihan, bertekad untuk mencegah hambatan apa pun dan akan mengalihkan kekuasaan kepada putra sulungnya, Hun Manet.

Para kritikus menilai pemilu Kamboja adalah tipuan yang bertujuan memperkuat aturan partai sebelum pengalihan kekuasaan kepada Hun Manet. Sebabnya Hun Sen tidak menghadapi lawan yang layak setelah tindakan keras yang kejam selama bertahun-tahun terhadap para pesaingnya.

Menurut panitia, pemilu Kambija diiukuti oleh 8,1 juta orang. Sebanyak 17 partai peserta pemilu, sebagian besar tidak memiliki latar belakang yang jelas dan tidak ada yang memenangkan kursi dalam pemilihan terakhir di 2018.

REUTERS

Pilihan Editor: Rusia Luncurkan Penyelidikan Kriminal Atas Kematian Jurnalis Perang RIA

Berita terkait

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

1 jam lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

1 hari lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

2 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

3 hari lalu

5 Negara Terkecil di Asia Tenggara Berdasarkan Luas Wilayah

ASEAN terdiri dari 11 negara yang berlokasi di Asia Tenggara. Ini dia negara terkecil di Asia Tenggara berdasarkan luas wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

3 hari lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

6 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

6 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

6 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

7 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya