Rusia Terapkan Pembatasan Ala Soviet terhadap Diplomat Inggris

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 21 Juli 2023 11:42 WIB

Orang-orang menghadiri peringatan untuk Ukraina yang diadakan pada peringatan konflik dengan Rusia, di Trafalgar Square di London, Inggris 23 Februari 2023. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia, Kamis, 20 Juli 2023, memberlakukan pembatasan ala Soviet pada diplomat Inggris, mengharuskan mereka untuk memberikan pemberitahuan setidaknya lima hari kerja tentang setiap rencana untuk melakukan perjalanan di luar radius 120 km, karena apa yang digambarkan sebagai "tindakan bermusuhan" London.

Sejak Presiden Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Barat telah memberi Kyiv bantuan militer senilai puluhan miliar dolar dan memberlakukan sanksi ekonomi yang ketat.

Inggris adalah salah satu pendukung paling keras untuk oposisi internasional bersama terhadap apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina, dan salah satu pemasok persenjataan Barat terkemuka untuk membantu Ukraina mempertahankan diri.

Kuasa usaha Inggris di Rusia dimarahi pada pertemuan di kementerian luar negeri di Moskow pada Kamis karena apa yang dikatakan Moskow sebagai dukungan untuk "aksi teroris" Ukraina dan karena menghalangi diplomasi Rusia di Inggris.

"Pihak Inggris juga diberitahu tentang keputusan untuk memperkenalkan prosedur pemberitahuan untuk pergerakan karyawan misi diplomatik Inggris di wilayah negara kami sebagai tanggapan atas tindakan bermusuhan London," kata kementerian tersebut.

Advertising
Advertising

Pembatasan akan menempatkan diplomat Inggris di bawah kendala terberat yang mereka alami di Moskow sejak zaman Uni Soviet, ketika perjalanan oleh orang asing sangat dibatasi dan dikontrol ketat oleh dinas keamanan KGB.

Kementerian Luar Negeri dan kedutaan Inggris di Moskow menolak berkomentar.

Rusia menyebut Inggris dan Amerika Serikat sebagai kekuatan jahat yang mendukung Ukraina dalam upaya untuk membelah Rusia dan merebut sumber daya alamnya yang besar - pernyataan yang dibantah oleh Washington dan London.

Moskow telah menyatakan bahwa Inggris dan Amerika Serikat terlibat dalam serangan pesawat tak berawak di Jembatan Krimea yang menewaskan dua orang pada Senin. Moskow juga menyatakan kedua kekuatan mungkin telah membantu meledakkan pipa gas Nord Stream yang menghubungkan Rusia dan Jerman.

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

10 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

4 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

4 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

4 hari lalu

Andrei Belousov: Rusia Harus Menang di Ukraina dengan Korban Minimal

Menhan Rusia yang baru, Andrei Belousov mengatakan tugas utama Rusia adalah menang di Ukraina dengan jumlah pasukan yang minimal.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

6 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya