Penyelidikan Ledakan Nord Stream Temukan Jejak Bahan Peledak di Kapal Pesiar

Rabu, 12 Juli 2023 11:30 WIB

Kebocoran gas di Nord Stream 2 terlihat dari pesawat pencegat F-16 Denmark di Bornholm, Denmark 27 September 2022. Komando Pertahanan Denmark/Forsvaret Ritzau Scanpix/via REUTERS

'TEMPO.CO, Jakarta -Jerman menemukan jejak bahan peledak di dasar laut dalam sampel yang diambil dari kapal pesiar. "Kapal ini diduga digunakan mengangkut bahan peledak untuk meledakkan pipa gas Nord Stream," demikian laporan Jerman kepada Dewan Keamanan PBB dalam surat bersama Swedia dan Denmark seperti dilansir Reuters pada Selasa.

Serangkaian ledakan yang tidak dapat dijelaskan menghantam pipa gas Nord Stream 1 dan 2, yang menghubungkan Rusia dan Jerman di bawah Laut Baltik pada September lalu. Insiden ini terjadi di zona ekonomi eksklusif Jerman, Swedia, dan Denmark

Ketiganya masing-masing melakukan penyelidikan terpisah dan mengirim pembaruan, menjelang pertemuan 15 anggota Dewan Keamanan pada Selasa yang diminta oleh Rusia. Moskow telah mengeluhkan bahwa mereka tidak diberi tahu tentang penyelidikan tersebut.

"Tidak ada investigasi yang diselesaikan pada titik ini, masih belum mungkin untuk mengatakan kapan mereka akan selesai. Tindakan sabotase belum pernah terjadi sebelumnya dan investigasinya kompleks," tulis ketiganya dalam surat bersama tertanggal Senin, yang menyertakan pembaruan pada setiap pertanyaan.

Surat bersama itu mengatakan Jerman telah menyelidiki "penyewa kapal layar yang mencurigakan" yang telah disewa dengan cara untuk "menyembunyikan identitas penyewa sebenarnya." Jerman masih menyelidiki jalur kapal yang tepat.

Advertising
Advertising

"Diduga kapal tersebut mungkin digunakan untuk mengangkut bahan peledak yang meledak di pipa Nord Stream 1 dan Nord Stream 2," kata surat itu tentang penyelidikan Jerman. "Jejak bahan peledak bawah laut ditemukan dalam sampel yang diambil dari kapal selama penyelidikan."

"Pada titik ini tidak mungkin untuk menetapkan identitas para pelaku dan motif mereka, terutama mengenai pertanyaan apakah insiden itu diarahkan oleh negara atau aktor negara," kata surat itu tentang penyelidikan Jerman.

Menurut penilaian para ahli, ada kemungkinan bahwa penyelam terlatih dapat memasang bahan peledak di titik-titik di mana terjadi kerusakan pada pipa gas Nord Stream 1 dan Nord Stream 2, yang diletakkan di dasar laut pada kedalaman sekitar 70 hingga 80 meter," kata penyelidikan Jerman.

Moskow menuding Barat berada di balik ledakan itu. Pemerintah Barat telah membantah terlibat seperti halnya Ukraina, yang memerangi pasukan Rusia yang menginvasi Kyiv pada Februari 2022.

Rusia pada Maret gagal membuat Dewan Keamanan PBB meminta penyelidikan independen terhadap ledakan Nord Stream.

Pilihan Editor: Rusia akan Desak Dewan Keamanan PBB soal Ledakan Nord Stream

REUTERS

Berita terkait

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

5 jam lalu

Kasus Ledakan Pabrik Smelter Bertambah, Pengamat: Pemerintah Lebih Prioritaskan Investasi Ketimbang Sistem Keamanan Pabrik

Pemerintah terkesan tidak serius dalam penerapan standar keamanan untuk perusahaan smelter ataupun investor asing yang masuk ke Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

12 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

14 jam lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

1 hari lalu

Rumah Warga Retak Imbas Ledakan Pabrik Smelter Nikel PT KFI, Perusahaan Janji Bertanggung Jawab

PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) janji bertanggung jawab atas dampak ledakan pablik smelter yang dialami warga.

Baca Selengkapnya

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

1 hari lalu

Pabrik Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara Meledak, Rumah Warga Retak

Ledakan di pablik smelter nikel kembali terjadi. Kali ini di pabrik smelter milik PT Kalimantan Ferro Industry (PT KFI) di Kutai Kartanegara, Kaltim.

Baca Selengkapnya

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

1 hari lalu

Cerita Detik-detik Ledakan di Area Smelter Nikel PT KFI di Kutai Kartanegara

Bunyi ledakan tiba-tiba menggoyang tubuh Lusi Puspita. Di luar, semburat api dan asap menguar di area kerja PT Kalimantan Ferro Industri atau PT KFI.

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

2 hari lalu

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis Hambat Bantuan ke Gaza!

Menlu Retno Marsudi menilai bantuan kemanusiaan ini sangat diperlukan masyarakat Gaza saat ini.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

3 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya