Ditahan Tanpa Alasan. Anak Muammar Gaddafi Mogok Makan hingga Kritis

Reporter

Tempo.co

Senin, 3 Juli 2023 09:27 WIB

Mitos kutukan ini semakin gencar setelah diktator Libya Muammar Gaddafi tewas oleh pasukan pemberontak pada 20 Oktober 2011, setelah Ramsey menjebol gawang Marseille sehari sebelumnya. REUTERS/Huseyin Dogan

TEMPO.CO, Jakarta - Hannibal Gaddafi, putra mendiang pemimpin Libya Muammar Gaddafi, dalam kondisi kritis. Ia telah dipindahkan dari penjara Lebanon ke sebuah rumah sakit, menurut laporan stasiun televisi Al-Hadath yang berbasis di Dubai.

Hanibal melakukan mogok makan bulan lalu sebagai protes atas penahanannya tanpa pengadilan sejak 2015. Mengutip sebuah sumber, ia mengalami penurunan tajam kadar gula darah karena mogok makan.

Kesehatan Hannibal Gaddafi, putra mantan pemimpin Libya Muammar Gaddafi , telah memburuk sejak dia memulai mogok makan di penjara Lebanon untuk memprotes penahanannya selama bertahun-tahun tanpa pengadilan.

Kondisi kesehatan Hannibal Gaddafi, 47 tahun, turun drastis sejak pertengahan Juni. "Ia mengalami kejang pada otot, tangan dan kakinya, pusing dan sakit kepala, dan masalah medis sebelumnya di tulang belakang dan pinggulnya memburuk karena serangan itu,” ujar salah satu pengacaranya seperti dilansir dari Al Jazeera, Senin, 3 Juli 2023.

Hannibal Gaddafi adalah putra kelima sekaligus anak bungsu Muammar Gaddafi. Ia telah dipenjara di markas Pasukan Keamanan Dalam Negeri di Beirut sejak 2015 sehubungan dengan hilangnya seorang imam terkemuka Syiah Lebanon, Moussa al-Sadr. Saat hilang, sang imam sedang melakukan perjalanan ke Tripoli, Libya, pada 1978. Saat itu Hannibal Gaddafi masih berusia tiga tahun.

Advertising
Advertising

Al-Sadr adalah salah satu pendiri partai politik Syiah, Gerakan Amal. Lebanon menyalahkan Muammar Gaddafi atas hilangnya al-Sadr.

Pada 2011, setelah jatuhnya Tripoli dan kematian ayahnya di tangan pejuang oposisi, Hannibal Gaddafi melarikan diri ke negara tetangga Aljazair bersama istri dan beberapa saudara kandungnya. Mereka kemudian mengambil suaka di Suriah sebagai pengungsi politik di bawah pemerintahan Bashar al-Assad.

Namun pada 2015, Hannibal Gaddafi "dibujuk" ke perbatasan Suriah-Lebanon dengan dalih wawancara untuk sebuah surat kabar. Ia lalu diculik dan dibawa ke Lebanon oleh kelompok yang mencari jawaban tentang al-Sadr.

Tim hukum Hannibal mengklaim bahwa Hassan Yaakoub, yang saat itu menjadi anggota parlemen Hizbullah, partai politik terkemuka Syiah yang didukung Iran di Lebanon, berada di balik penculikan tersebut. Ayah Yaakoub dan jurnalis Abbas Bader el-Dine telah menemani Sadr dalam kunjungan ke Libya, dan tidak pernah terlihat lagi.

Di tengah penculikannya, Hannibal Gaddafi muncul dalam siaran video di saluran televisi Al Jadeed Libanon pada 11 Desember 2015, dengan dua mata hitam dan hidung memar. Ia mengatakan sehat-sehat saja. Ia mendesak mereka yang memiliki bukti tentang hilangnya al-Sadr untuk maju.

Pada 2016, seorang hakim Lebanon menuduh Hannibal menyembunyikan informasi tentang hilangnya al-Sadr setelah keluarga imam mengajukan gugatan terhadapnya atas dugaan perannya di dalamnya. Selama delapan tahun di balik jeruji besi, Hannibal telah mengganti tim hukumnya beberapa kali. Kasusnya telah melewati sistem peradilan Lebanon yang sering dipolitisasi dan lamban.

Dia dijatuhi hukuman 18 bulan pada 2018 karena "menghina" pengadilan Lebanon. Ia juga dilarang bepergian selama satu tahun. “Dia mulai mogok makan karena dia ingin menarik perhatian publik dan pemerintah atas kasusnya yang sebenarnya,” kata salah satu pengacaranya kepada Al Jazeera. “Dia merasa dilupakan, jadi dia memutuskan untuk melakukan mogok makan karena dia tidak tahan lagi.”

REUTERS | AL JAZEERA

Pilihan Editor: Komandan Ukraina Keluhkan Tank Bantuan Prancis: Bajanya Terlalu Tipis!

Berita terkait

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

3 hari lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

4 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

12 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

17 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

21 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

26 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

27 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

27 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya