HAM PBB Minta Tunisia Beri Kebebasan Pers

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 24 Juni 2023 13:39 WIB

Ilustrasi wartawan televisi. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala HAM PBB Volker Turk pada Jumat, 23 Juni 2023, menyerukan kepada Tunisia agar berhenti melarang kebebasan media dan mengkriminalisasi wartawan independen. Kebebasan pers di Tunisia terkekang saat Presiden Tunisia Kais Saied mengambil alih seluruh kekuasaan di negara itu pada 2021.

Sejumlah aktivis dan wartawan mengatakan kebebasan berbicara menghadapi sebuah ancaman serius di bawah pemerintahan Saied.

Kebebasan berbicara dan kebebasan media telah menjadi kekuatan bagi warga Tunisia setelah meletupnya revolusi pada 2011 silam, yang mendongkel mantan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali dan memicu gelombang unjuk rasa Arab Spring.

Advertising
Advertising

“Tindakan keras pada awal tahun ini terhadap sejumlah hakim, politikus, pemimpin serikat buruh, pengusaha dan tokoh-tokoh masyarakat sipil, telah menyebar ke wartawan – wartawan independen, di mana mereka semakin sering dilecehkan dan dihentikan saat melakukan tugas jurnalistiknya,” kata Turk dalam sebuah pernyataan.

Puluhan wartawan dan aktivis pada bulan lalu berunjuk rasa melawan sejumlah larangan terhadap kebebasan dan kriminalisasi yang mengincar wartawan dan blogger.

Menurut Turk, sejak Juli 2021 kantor HAM PBB di Tunisia telah mendokumentasikan 21 kasus dugaan pelanggaran HAM terhadap wartawan.

“Saya mendesak Tunisia agar mengubah arah,” kata Turk.

Serikat wartawan nasional Tunisia mengatakan kebebasan pers di negara itu sudah mengalami kemunduran serius sejak 2011. Banyak blogger dan wartawan dibawa ke persidangna karena menulis opini yang mengkritik pemerintah. Bukan hanya itu, televisi milik pemerintah pun telah menjadi sebuah alat propaganda bagi Presiden Saied dan melarang semua oposisi ambil bagian dalam program-program pemerintah. Presiden Saied menyangkal tuduhan tersebut.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: SK Trimurti Menteri Tenaga Kerja Pertama Indonesia, Ini Perjalanan Politiknya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Soal Draf RUU Penyiaran, KPK Anggap Jurnalisme Investigasi Bantu Pemberantasan Korupsi

1 hari lalu

Soal Draf RUU Penyiaran, KPK Anggap Jurnalisme Investigasi Bantu Pemberantasan Korupsi

Pasal 50 B Ayat 2 huruf c draf RUU Penyiaran mengatur larangan penayangan eksklusif jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

Siasat Anyar Membungkam Kebebasan Pers

1 hari lalu

Siasat Anyar Membungkam Kebebasan Pers

Apa alasan munculnya dua pasal dalam Rancangan Undang-Undang atau RUU Penyiaran yang dinilai bisa membungkam kebebasan pers?

Baca Selengkapnya

Alasan DPR Muat Pasal Pelarangan Siaran Eksklusif Jurnalisme Investigasi dalam Draf RUU Penyiaran

3 hari lalu

Alasan DPR Muat Pasal Pelarangan Siaran Eksklusif Jurnalisme Investigasi dalam Draf RUU Penyiaran

Soal pelarangan konten eksklusif jurnalisme investigasi ini masuk dalam draf RUU Penyiaran.

Baca Selengkapnya

Draft RUU Penyiaran Larang Konten Jurnalisme Investigasi, Dewan Pers: Tidak Ada Dasarnya

3 hari lalu

Draft RUU Penyiaran Larang Konten Jurnalisme Investigasi, Dewan Pers: Tidak Ada Dasarnya

Dewan Pers kritik pasal dalam draft RUU Penyiaran yang dinilai berpotensi memberangus kebebasan pers.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

3 hari lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

3 hari lalu

Duta Besar Palestina Minta Isu Gaza Tak Hilang dari Pemberitaan

Dubes Palestina untuk Indonesia meminta komunitas internasional berbicara tentang situasi di Gaza ketika Israel mulai menyerang kota Rafah.

Baca Selengkapnya

Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

4 hari lalu

Republika Berhentikan 60 Karyawan, Susul PHK Massal Akhir Tahun Lalu

Republika telah memberhentikan 29 wartawan dan 31 staf pendukung pada Mei ini.

Baca Selengkapnya

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

4 hari lalu

Republika PHK Massal 60 Karyawan, Separuhnya Wartawan

Republika tidak merencanakan PHK gelombang berikutnya.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

11 hari lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

11 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya