PBB: Kelompok terkait ISIS dari Uganda Perluas Jangkauan di Kongo

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 21 Juni 2023 07:00 WIB

Warga melarikan diri dari Bwera setelah militan yang terkait dengan kelompok pemberontak Allied Democratic Forces (ADF) membunuh dan menculik beberapa orang di Sekolah Menengah Mpondwe Lhubirira, di Mpondwe, Uganda barat, 17 Juni 2023. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok bersenjata Uganda yang membunuh puluhan anak sekolah pekan lalu memperluas operasinya di Republik Demokratik Kongo dengan dana dari ISIS, kata sekelompok pakar PBB, Selasa, 20 Juni 2023.

Pasukan Demokrat Sekutu (ADF) dimulai sebagai pemberontakan di Uganda tetapi telah berbasis di negara tetangga Kongo sejak akhir 1990-an. Kelompok tersebut berjanji setia kepada ISIS pada 2019.

ADF menewaskan sedikitnya 37 orang dalam serangan di sebuah sekolah di Uganda barat dekat perbatasan Kongo pada Jumat malam.

Terlepas dari operasi gabungan melawannya oleh tentara Kongo dan Uganda, ADF telah mengirim pengintai dan prajuritnya untuk merencanakan serangan ratusan kilometer di luar area operasi normalnya di Kongo timur, kata para ahli dalam sebuah laporan kepada Dewan Keamanan PBB.

“Di Kivu Utara, Operasi Shuja berdampak pada kelompok bersenjata yang diberi sanksi. Meskipun demikian, ADF melakukan ekspansi di luar provinsi Kivu Utara dan Ituri dan terus melakukan serangan mematikan terhadap warga sipil,” kata laporan itu.

Advertising
Advertising

ADF telah meningkatkan aktivitasnya di provinsi Kivu Selatan dalam beberapa bulan terakhir dan berusaha untuk merekrut dan melakukan serangan di ibu kota Kinshasa dan di provinsi Haut-Uele, katanya.

"Perlu dicatat bahwa tujuan (mereka) adalah untuk melakukan aksi teror yang menghasilkan publisitas besar," kata juru bicara pemerintah Kongo Patrick Muyaya dalam konferensi pers, Senin.

Dia mengatakan tentara membuat kemajuan melawan ADF melalui operasi gabungannya dengan Uganda, khususnya di kubu kelompok itu yang telah menghancurkan pusat pelatihan dan tempat lainnya.

Kelompok ahli itu juga melaporkan perincian baru tentang sumber pendanaan ADF, mengatakan mereka telah mendokumentasikan dukungan keuangan dari ISIS ke ADF dan hubungan antara ADF dan sel ISIS di Afrika Selatan.

"Da'esh (telah) memberikan dukungan keuangan kepada ADF, setidaknya sejak 2019, melalui skema keuangan yang kompleks... berasal dari Somalia dan melewati Afrika Selatan, Kenya dan Uganda," kata laporan itu, menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.

Para ahli PBB juga memperoleh bukti hubungan organisasi antara ADF dan milisi Ahlu Sunnah Wal Jama'a (ASWJ) di Mozambik, yang juga telah menyatakan kesetiaan kepada ISIS, kata mereka.

REUTERS

Pilihan Editor: Kremlin Tidak Khawatirkan Dialog Xi-Blinken

Berita terkait

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

4 jam lalu

Duta Besar Zuhair Al-Shun Berharap Amerika Serikat Tak Lagi Halangi Palestina Jadi Anggota PBB

Duta Besar Palestina berharap Amerika Serikat tak lagi menghalangi upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh di PBB.

Baca Selengkapnya

Di Forum PBB, KLHK Menyampaikan Deforestasi Indonesia Turun Signifikan

8 jam lalu

Di Forum PBB, KLHK Menyampaikan Deforestasi Indonesia Turun Signifikan

Dalam forum PBB di New York, KLHK menyampaikan deforestasi netto Indonesia 2021-2022 sebesar 104 ribu ha, turun dari 113,5 ribu ha pada 2020-2021.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

3 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

3 hari lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

3 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

3 hari lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

5 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

6 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

6 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

6 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya