Belarusia Terima Senjata Nuklir Rusia, Klaim Lebih Kuat dari Bom Atom Hiroshima

Kamis, 15 Juni 2023 07:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menghadiri pertemuan Dewan Negara Tertinggi Negara Persatuan Rusia dan Belarus di Kremlin di Moskow, Rusia 6 April 2023. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS R

TEMPO.CO, Jakarta -Presiden Belarusia Alexander Lukashenko menyatakan negaranya telah mulai menerima pengiriman senjata nuklir taktis Rusia. Senjata itu beberapa di antaranya lebih kuat daripada bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki pada 1945.

"Bom itu tiga kali lebih kuat daripada yang (dijatuhkan) di Hiroshima dan Nagasaki," kata Lukashenko dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rusia Rossiya-1 yang diposting di saluran Telegram kantor berita Belarusia Belta, Rabu, 14 Juni 2023.

Dalam laporan itu, ia berbicara di sebuah jalan di hutan terbuka dengan kendaraan militer yang diparkir di dekatnya dan semacam fasilitas penyimpanan militer terlihat di latar belakang.

Pengerahan senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia adalah langkah pertama Moskow dari hulu ledak sejenis di luar Rusia sejak jatuhnya Uni Soviet. Senjata nuklir jarak pendek kurang kuat yang berpotensi digunakan di medan perang.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Jumat bahwa Rusia, yang akan mempertahankan kendali atas senjata nuklir taktis, akan mulai mengerahkannya di Belarus setelah fasilitas penyimpanan khusus untuk menampungnya disiapkan.

Advertising
Advertising

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan pada Maret bahwa dia telah setuju untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Ia merujuk pada penyebaran senjata semacam itu oleh AS di sejumlah negara Eropa selama beberapa dekade.

Amerika Serikat telah mengkritik keputusan Putin tetapi mengatakan tidak berniat mengubah pendiriannya sendiri mengenai senjata nuklir strategis dan belum melihat tanda-tanda bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir.

Langkah Rusia tetap diawasi ketat oleh Amerika Serikat dan sekutunya serta oleh China, yang telah berulang kali memperingatkan penggunaan senjata nuklir dalam perang di Ukraina.

Lukashenko, sekutu dekat Putin, mengatakan kepada TV pemerintah Rusia dalam wawancara, yang dirilis Selasa malam, bahwa negaranya memiliki banyak fasilitas penyimpanan nuklir yang tersisa dari era Soviet. Negaranya telah memulihkan lima atau enam di antaranya.

Dia mengecilkan gagasan bahwa kendali Rusia atas senjata merupakan penghalang untuk menggunakannya dengan cepat jika dia merasa langkah seperti itu diperlukan, dengan mengatakan dia dan Putin dapat saling mengangkat telepon "kapan saja".

Belarusia berbatasan dengan tiga negara anggota NATO: Lituania, Latvia, dan Polandia. Lukashenko telah berulang kali menuduh Barat mencoba menggulingkannya setelah protes massa terhadap pemerintahannya meletus pada 2020 – tepat paska-pemilihan presiden yang menurut pihak oposisi telah dimenangkannya secara curang.

Lukashenko mengatakan dia menang dengan adil, sambil melakukan tindakan keras terhadap lawan-lawannya.

REUTERS

Pilihan Editor:
Bantah Ancam Tutup Twitter, India: Jack Dorsey Bohong!

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

5 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

3 hari lalu

Sri Lanka Akui 16 Warganya Tewas Saat Berperang dalam Konflik Rusia-Ukraina

Setidaknya 16 tentara bayaran Sri Lanka tewas dalam perang antara Rusia dan Ukraina, kata wakil menteri pertahanan pulau itu pada Rabu.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

3 hari lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

3 hari lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

5 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

5 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

6 hari lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya