Ditinggal Grup Wagner, Rusia Gandeng Paramiliter Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov

Senin, 12 Juni 2023 20:00 WIB

Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Group, Yevgeny Prigozhin membuat pernyataan bersama anggota Wagner selama konflik Rusia-Ukraina di Bakhmut, Ukraina, dalam gambar diam yang diambil dari video yang dirilis 20 Mei 2023. Layanan pers "Concord" / Selebaran melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan pihaknya telah menandatangani kontrak dengan kelompok Akhmat dari pasukan khusus Chechnya. Kepastian ini didapatkan sehari setelah kepala tentara bayaran Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin menolak proposal yang disorongkan Moskow.

Kontrak yang ditandatangani Kementerian Pertahanan Rusia pada Senin, 12 Juni 2023, adalah dengan kelompok paramiliter Akhmat, yang sering disebut tentara swasta Ramzan Kadyrov, pemimpin wilayah Chechnya Rusia.

Tidak seperti Prigozhin, Kadyrov baru-baru ini menahan diri untuk tidak mengkritik Kementerian Pertahanan Rusia. Anggota dari kedua kelompok telah berdebat secara terbuka. Salah satu sekutu dekat Kadyrov pada Kamis, 8 Juni 2023, mencap Prigozhin sebagai blogger yang selalu berteriak tentang masalah.

Advertising
Advertising

Penandatanganan tersebut mengikuti perintah yang mewajibkan semua unit sukarelawan harus sepakat pada kontrak sebelum 1 Juli 2023. Isi dari perjanjian itu membuat mereka di bawah kendali Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu.

Sebagai imbalannya, para pejuang sukarela akan mendapatkan manfaat dan perlindungan yang sama seperti pasukan reguler, termasuk dukungan bagi mereka dan keluarganya jika mereka terluka atau terbunuh.

Prigozhin telah mengobarkan perseteruan dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Ia menuduh Moskow gagal memberikan pasokan amunisi yang memadai kepada tentara bayaran Wagner di Ukraina.

Pada Minggu, 11 Juni 2023, Bos Wagner mengaku akan menolak menandatangani kontrak semacam itu. Dia mengatakan Shoigu tidak dapat mengelola formasi militer dengan baik.

Komandan Akhmat Apty Alaudinov, yang ikut serta dalam penandatanganan kontrak dengan Kementerian Pertahanan pada Senin, 12 Juni 2023, mengatakan unit tersebut telah "menyiapkan dan mengirim puluhan ribu sukarelawan" ke Ukraina dalam 15 bulan terakhir.

Pernyataan itu cocok dengan ungkapan Moskow pada Jumat, 9 Juni 2023, yang menyebut pasukan Akhmat melancarkan serangan di dekat kota Maryinka, di wilayah Donetsk, Ukraina timur.

"Saya pikir ini adalah hal yang sangat bagus," kata Alaudinov seperti dikutip dari situs Kementerian Pertahanan Rusia setelah menandatangani kesepakatan. Setelah menandatangani perjanjian dengan Chechnya, Wakil kepala staf umum Rusia, Kolonel Jenderal Alexei Kim berharap unit sukarelawan lainnya akan mengikuti.


REUTERS

Pilihan Editor: Sumber Energi Terbarukan China Sudah di Atas 50 Persen

Berita terkait

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

1 jam lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

22 jam lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

2 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

3 hari lalu

Warga Negara Rusia Disarankan Tak Melancong ke Meksiko

Warga negara Rusia agar mempertimbangkan rencana melancong ke Meksiko setelah otoritas di sana menolak lebih banyak pelancong Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

4 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

5 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

5 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

5 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

6 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

6 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya