Sidang Tersangka Pembunuhan Shinzo Abe Ditunda Gara-gara Paket Mencurigakan

Reporter

Tempo.co

Senin, 12 Juni 2023 19:37 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang tersangka pria yang dituduh membunuh mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dibatalkan pada Senin, 12 Juni 2023. Sidang dihentikan setelah benda mencurigakan dikirim ke pengadilan.

Pengadilan Distrik Nara tidak bisa segera mengonfirmasi laporan oleh outlet termasuk penyiar publik NHK. Rekaman TV menunjukkan orang-orang berkumpul di luar gedung yang dievakuasi di Jepang barat.

Barang mencurigakan itu dilaporkan berupa kotak karton berbentuk persegi dengan panjang sekitar 33 sentimeter (13 inci), disegel dengan pita perekat, yang memicu detektor logam.

Tetsuya Yamagami dijadwalkan akan menjalani sidang pada Senin sore atas kasus pembunuhan Shinzo Abe yang mengejutkan dunia pada Juli tahun lalu. Pria berusia 42 tahun itu menghadapi tuduhan pembunuhan dan pelanggaran undang-undang pengendalian senjata. Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman mati.

Dia dilaporkan menargetkan Abe, politisi paling terkenal di Jepang dan perdana menteri terlama Jepang, karena hubungannya dengan Gereja Unifikasi, sekte global yang anggotanya kadang-kadang disebut sebagai "Moonies". Yamagami diyakini membenci gereja atas sumbangan besar oleh ibunya yang membuat keluarganya bangkrut.

Advertising
Advertising

Shinzo Abe ditembak dengan senjata rakitan saat berbicara di acara kampanye di Nara pada 8 Juli 2022. Pembunuhan tersebut membuat kepala polisi Kepang mengundurkan diri.

Sebelum sidang dibatalkan, Yamagami menjalani pemeriksaan kejiwaan yang berakhir pada Januari. Yamagami menjalani tiga tahun di angkatan laut Jepang. Masa kanak-kanaknya kelam akibat bunuh diri yang dilakukan oleh ayahnya karena kesibukan sang ibu di gereja.

Hal ini memicu kemarahan di Jepang terhadap Gereja Unifikasi. Massa berbalik menunjukkan simpati kepada Yamagami. Dukungan untuknya mengalir melalui sumbangan dan petisi yang menyerukan keringanan hukuman.

Gereja Unifikasi didirikan di Korea pada 1950-an oleh mesias bernama Sun Myung Moon. Dalam surat yang diterbitkan oleh media Jepang, Yamagami menuduh Abe mendukung sekte tersebut dan menyatakan kebenciannya terhadap kelompok tersebut.

NDTV

Pilihan Editor: Berlusconi Mangkat, Bagaimana Suksesi Kerajaan Bisnisnya?

Berita terkait

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

1 jam lalu

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

Jepang mencatat rekor baru rumah kosong sebanyak 9 juta unit. Angka kelahiran yang rendah menjadi pemicu banyaknya rumah kosong.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

3 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

4 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

4 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

5 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

5 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya