Terungkap, Donald Trump Simpan Dokumen Rahasia Pertahanan di Kamar Mandi
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Sabtu, 10 Juni 2023 19:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Donald Trump telah dituduh salah menangani ratusan dokumen rahasia, termasuk tentang rahasia nuklir Amerika Serikat dan sejumlah rencana militer. Hal ini terungkap dalam surat dakwaan setebal 49 halaman, berisi dakwaan federal pertama terhadap mantan presiden AS.
Jaksa mengatakan bahwa ketika Trump meninggalkan jabatannya, dia membawa sekitar 300 file dokumen rahasia ke Mar-a-Lago - rumahnya di tepi laut di Palm Beach Florida, yang juga merupakan klub anggota pribadi.
Trump menyimpan file - termasuk catatan rahasia dari Pentagon, CIA dan Badan Keamanan Nasional - tanpa jaminan di Mar-a-Lago, yang secara teratur menyelenggarakan acara sosial besar yang melibatkan puluhan ribu tamu dari waktu ke waktu, kata dakwaan tersebut.
Dalam 37 dakwaan yang diumumkan jaksa AS, Trump disebut menyimpan dokumen-dokumen rahasia itu di perkebunannya di Florida, termasuk di atas panggung di ballroom, ruang kantor, kamar tidur Trump dan kamar mandi.
Taipan properti itu dalam dua kesempatan pada 2021, menunjukkan dokumen rahasia kepada orang-orang tanpa izin keamanan, termasuk seorang penulis dan dua anggota staf.
Di klub golfnya di Bedminster, New Jersey, pada Agustus atau September 2021, Trump juga menunjukkan dan menjelaskan "rencana serangan AS" yang telah disiapkan untuknya oleh Departemen Pertahanan atau Pentagon.
Mantan presiden AS itu "menunjukkan seorang wakil dari komite aksi politiknya yang tidak memiliki izin keamanan sebuah peta rahasia". "Sebagai presiden saya bisa mendeklasifikasikannya. Sekarang saya tidak bisa, Anda tahu, tapi ini masih rahasia," kata Trump, menurut rekaman audio.
<!--more-->
Trump, yang mencalonkan diri sebagai presiden lagi dari Partai Republik pada 2024, membantah melakukan kesalahan.
Namun, para ahli hukum mengatakan bahwa tuntutan pidana terhadap Trump dapat menyebabkan hukuman penjara yang cukup lama jika dia terbukti bersalah.
Tuduhan juga telah diajukan terhadap Walt Nauta, asisten pribadi Trump. Mantan asisten militer Gedung Putih itu dituduh memindahkan file dokumen rahasia untuk menyembunyikannya dari FBI.
Dikatakan dokumen rahasia yang disimpan Trump di dalam kotaknya berisi informasi tentang: program nuklir Amerika Serikat, kemampuan pertahanan dan senjata baik AS maupun negara asing, potensi kerentanan AS dan sekutunya terhadap serangan militer, dan rencana untuk kemungkinan pembalasan dalam menanggapi serangan asing.
Jaksa mengatakan Trump mencoba menghalangi penyelidikan FBI atas dokumen yang hilang dengan menyarankan agar pengacaranya "menyembunyikan atau menghancurkan" dokumen itu, atau memberi tahu penyelidik bahwa dia tidak memilikinya.
Penasihat Khusus Jack Smith, yang mengawasi penyelidikan, mengatakan pada Jumat bahwa undang-undang yang melindungi informasi pertahanan nasional sangat penting dan harus ditegakkan.
"Kami memiliki satu set undang-undang di negara ini, dan itu berlaku untuk semua orang," katanya dalam pernyataan singkat di Washington.
Dalam sebuah posting media sosial, Trump mengecam Smith sebagai "orang gila". "Dia adalah pembenci Trump - 'psiko' gila yang tidak boleh terlibat dalam kasus apa pun yang berkaitan dengan 'Keadilan'," tulisnya di platform Truth Social miliknya.
Trump balik menuding bahwa dokumen rahasia juga ditemukan di bekas kantor Presiden Joe Biden dan rumah Delaware, termasuk di garasinya.
Gedung Putih sebelumnya mengatakan segera bekerja sama dengan para pejabat segera setelah file-file itu ditemukan, berbeda dengan dugaan upaya Trump untuk menghalangi penyelidik.
Investigasi federal atas penanganan dokumen rahasia oleh Biden dipimpin oleh Penasihat Khusus Robert Hur dan masih berlangsung.
Sesaat sebelum Departemen Kehakiman mengumumkan tuntutan pidana, dua pengacara Trump tiba-tiba keluar dari kasus tersebut tanpa banyak penjelasan, mengatakan ini adalah "momen logis" untuk mengundurkan diri.
Ini adalah kasus kriminal kedua bagi Trump, yang akan diadili di New York tahun depan dalam kasus negara bagian yang melibatkan pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno.
Pilihan Editor: Trump Hadapi 37 Dakwaan Kuasai Rahasia Negara, Sebut Pembalasan Politik Biden
CHANNEL NEWSASIA