Jumlah Warga Kanada yang Lakukan Euthanasia Naik Jadi 13.500 Kasus

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 10 Juni 2023 11:03 WIB

Alain Cocq, 57 tahun, terbaring di ranjangnya setelah menderita penyakit langka degeneratif yang belum ada obatnya di Dijon, Prancis, 19 Agustus 2020. Alain Cocq pernah meminta disuntik mati (euthanasia) namun Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak permintaannya. REUTERS/Gonzalo Fuentes

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis dari Euthanasia Prevention Coalition (EPC) mengungkap setidaknya ada 13.500 kasus bantuan medis untuk bunuh diri di Kanada sepanjang 2022. Angka itu naik tajam dibanding setahun sebelumnya.

Direktur EPC Alex Schadenberg mengungkap pada Daily Mail, Rabu, 7 Juni 2023, kalau angka rata-rata Euthanasia di Kanada meroket karena prosedurnya telah dipromosikan besar-besaran oleh MAiD dalam sistem medis Kanada. MAiD adalah bantuan medis untuk mengakhiri hidup.

“Setiap lembaga kesehatan besar memiliki tim MAiD yang akan menawarkan pada tiap orang yang memenuhi qualifikasi untuk (Euthanasia). Jika Anda bersedia membayar tim MAiD, maka mereka akan menjual apa yang ditawarkan,” kata Schadenberg.

Advertising
Advertising

Pada tahun fiskal 2021, ada 10.064 kasus Euthanasia yang dilakukan oleh MAiD. Sedangkan dalam setahun terahir, jumlah itu mengalami kenaikan sampai 34 persen. EPC menyebut proyeksi itu diperoleh berdasarkan data dari empat provinsi di Kanada, yakni Alberta, Ontario, Quebec dan Nova Scotia. Otoritas kesehatan Kanada rencananya akan mempublikasi secara resmi angka warga yang memilih Euthanasia pada bulan depan.

Menurut EPC, di Ontario ada 3.934 kasus Euthanasia yang dilakukan oleh MAiD pada 2022. Jumlah itu, naik dibanding 2021 yang tercatat sebanyak 3.102 kasus. Sedangkan di Provinsi Alberta kenaikan kasus Euthanasia sampai 41 persen dari 594 kasus menjadi 836 kasus. Adapun di Quebec, jumlah kasus naik dari 2.427 kasus menjadi 3.663 kasus. EPC mengatakan kematian yang ‘disetujui’ oleh negara, sekarang menjadi penyebab kematian tertinggi ketiga di Quebec setelah penyakit kanker dan serangan jantung.

Daniel Zekveld, penasehat dari kelompok ARPA, mengatakan Kanada telah menciptakan sebuah rezim Euthanasia paling permisif di dunia, bahkan menawarkan prosedur suntik mati atau Euthanasia sebagai solusi mudah untuk mengakhiri penderitaan, bukannya memberikan perawatan yang akan menguatkan warga negaranya.

Kelompok Dying With Dignity yang pro-Euthanasia berpendapat kalau MAiD didorong untuk mengakhiri penderitaan dan diskriminasi serta keinginan pribadi (untuk mengakhiri hidup).

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Polda Metro Ambil Alih Kasus Dugaan Penipuan Jual Beli IPhone oleh Rihana dan Rihani

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 jam lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

5 jam lalu

Keluarga Akui Tak Tahu Detail Masalah Pribadi yang Diduga Sebabkan Brigadir RA Tewas

Keluarga Brigadir RA masih menunggu hasil pemeriksaan ponsel oleh penyidik Polres Jakarta Selatan

Baca Selengkapnya

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

5 jam lalu

Penyidikan Kematian Brigadir RA Disetop, Ini Kata Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo merespons perihal penghentian penyidikan kasus kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi atau Brigadir RA

Baca Selengkapnya

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

7 jam lalu

Cerita Sepupu saat Memandikan Jenazah Brigadir RA

Sepupu Brigadir Ridhal Ali Tomi (Brigadir RA), Rudi Dagong, bercerita saat dia memeriksa jenazah hingga memandikannya

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

12 jam lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

21 jam lalu

Kapolri Pertimbangkan Lanjutkan Pemeriksaan Kematian Brigadir RA, meski Polres Jaksel Resmi Sebut Bunuh Diri

Kapolri menyatakan polisi masih terus mendalami motif Brigadir RA nekat menghabisi nyawanya dalam mobil Alphard hitam di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

1 hari lalu

Pengusaha Indra Pratama Bantah Brigadir RA sebagai Ajudan dan Sopir, Datang ke Rumah untuk Silaturahmi

Keterangan Indra Pratama sebagai pemilik rumah lokasi tewasnya Brigadir RA berbeda dengan keterangan Polda Sulut. Ridhal disebut sebagai ajudan.

Baca Selengkapnya

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

1 hari lalu

Polda Sulut Mengonfirmasi Brigadir RA Jadi Ajudan dan Sopir Pengusaha di Jakarta Sejak 2021

Brigadir RA yang disebut tewas bunuh diri dalam mobil Alphard selama ini jadi ajudan pengusaha sejak 2021. Tanpa izin dari pimpinan.

Baca Selengkapnya

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

1 hari lalu

Brigadir Ridhal Ali Tomi Diduga Bunuh Diri, IPW MInta Atasan Perhatikan Psikis Anggotanya

Penyidik akan memeriksa ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi untuk menelisik lebih dalam penyebab personel Polresta Manado itu bunuh diri.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

1 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya