Air Bendungan Jebol di Ukraina Hanyutkan Banyak Ranjau, Nyawa Ribuan Warga Terancam

Reporter

Tempo.co

Jumat, 9 Juni 2023 13:00 WIB

Relawan berlayar dengan perahu selama evakuasi penduduk lokal dari daerah banjir setelah bendungan Nova Kakhovka jebol, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kherson, Ukraina 7 Juni 2023. REUTERS/Alina Smutko

TEMPO.CO, Jakarta - Jebolnya bendungan Nova Kakhovka di Kherson, Ukraina, memicu kekhawatiran baru. Tidak sekadar dampak dari banjir, air bendungan menurut palang merah internasional, kemungkinan mencabut ranjau yang ditanam.

Yang dikhawatirkan, ranjau ini kemudian terbawa ke area permukiman dan lahan pertanian sehingga membahayakan warga sipil.

Sebagian besar dari 600 kilometer persegi area yang terendam banjir adalah wilayah yang dikuasai Rusia, yakni di pinggiran Sungai Dnipro. Bendungan peninggalan era Uni Soviet yang juga berfungsi sebagai PLTA itu jebol setelah diledakkan pada Selasa lalu.

Hingga kini, Ukraina dan Rusia masih saling tuding atas bencana tersebut. Air tumpah menggenangi zona perang yang berisi ranjau-ranjau darat yang ditanam di beberapa lokasi. Ranjau itu bisa saja tercabut dari tanah, membahayakan nyawa puluhan ribu orang.

Komite Palang Merah Internasional menyatakan air bendungan kemungkinan menyapu ranjau darat yang tak terhitung jumlahnya. Ranjau-ranjau itu ditanam selama perang yang sudah berlangsung 15 bulan oleh kedua pihak.

Advertising
Advertising

Kepala Unit Kontaminasi Senjata Komite Palang Merah Internasional Erik Tollefsen mengatakan, ranjau-ranjau itu mungkin masih berada di tempatnya, tapi bisa juga terjebak di lumpur sungai, lahan pertanian, atau tersebar ke area lebih luas.

"Sebelum ini, kita tahu di mana (zona) bahayanya. Sekarang kita tidak tahu. Yang kita tahu adalah mereka ada di hilir," kata Tollefsen kepada Reuters.

Dia mencontohkan temuan ranjau bekas Perang Dunia II di dasar sungai di Denmark pada 2015. Ranjau-ranjau itu masih aktif meski sudah berusia tua. Perang di Rusia dan Ukraina, terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, telah meninggalkan sejumlah besar ranjau dan persenjataan yang belum meledak di banyak wilayah.

"Kita sangat ngeri melihat berita yang keluar," kata Tollefsen. Selain ranjau anti-personel, kedua pihak juga menggunakan peluru artileri dan ranjau anti-tank. Jumlah pasti ranjau yang ditanam di daratan Ukraina belum diketahui pasti. "Kami hanya tahu jumlahnya sangat banyak," tuturnya.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia sengaja meledakkan bendungan itu sebagai upaya untuk menghambat serangan pembalasan ke wilayah yang diduduki. Sebaliknya, Rusia menyalahkan Ukraina dengan alasan untuk mengganggu pasokan air ke Krimea serta mengalihkan perhatian dari kegagalan dalam serangan pembalasan.

Pilihan Editor: Fakta-Fakta Bendungan Kakhovka Ukraina yang Meledak

REUTERS

Berita terkait

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

8 jam lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

9 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

15 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

1 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

2 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

2 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

2 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

2 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

3 hari lalu

Mengenal Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS

Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS merupakan pesawat luar angkasa raksasa yang mengorbit mengelilingi bumi demi tujuan-tujuan ilmiah.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya