Lima Warga Keturunan Palestina Tewas dalam Penembakan di Israel

Reporter

Tempo.co

Jumat, 9 Juni 2023 10:20 WIB

Pekerja dan petugas keamanan berjalan di sekitar tempat pencucian mobil di mana lima pria tewas dalam salah satu penembakan terkait kejahatan paling mematikan dalam sejarah Israel baru-baru ini, di pinggiran kota utara Nazareth, Israel 8 Juni 2023. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Lima warga keturunan Palestina tewas dalam salah satu penembakan terkait kejahatan paling mematikan dalam sejarah Israel baru-baru ini pada Kamis. Polisi Israel menyebut insiden ini terjadi di pinggiran kota utara Nazareth.

Penembakan massal di tempat pencucian mobil di kota mayoritas Palestina, Yafa an-Naseriyye, dekat Nazareth. Media Israel menduga serangan itu terkait perseteruan antara dua keluarga.

"Lima orang terluka terbaring tak sadarkan diri dan menderita luka serius di tubuh mereka," kata petugas medis senior Ataf Salem dari layanan darurat Magen David Adom Israel. Kelima pria itu dikirim dalam kondisi kritis ke rumah sakit, di mana mereka kemudian meninggal.

Polisi Israel mengatakan mereka telah mengirim pasukan ke daerah itu dan sedang mencari tersangka, membenarkan bahwa insiden itu kriminal. Video di media sosial menunjukkan sebuah mobil masih terbakar setelah penembakan

Insiden kekerasan kriminal yang mematikan dan khususnya kekerasan senjata di komunitas Palestina di seluruh Israel jauh di atas rata-rata nasional.

Advertising
Advertising

Minoritas Palestina Israel menyumbang sekitar seperlima dari populasi, tetapi dalam beberapa tahun terakhir telah mengalami sebagian besar pembunuhan di negara itu.

Insiden itu terjadi hanya beberapa jam setelah penembakan terpisah di pinggiran Nazareth lainnya yang melukai seorang gadis berusia 3 tahun dan seorang pria berusia 30 tahun, menurut layanan darurat Israel.

Menurut Abraham Initiatives, sebuah organisasi yang melacak meningkatnya kekerasan di komunitas Palestina, 97 orang Palestiba tewas akibat kekerasan kriminal pada 2023. Di antara 97 orang, 86 ditembak mati dan 42 orang berusia di bawah 30 tahun.

Sebagian besar korban adalah pria muda tetapi semakin banyak yang terjebak dalam gelombang kejahatan kekerasan yang terkait dengan senjata ilegal, perseteruan keluarga, dan geng terorganisir.

"Saya terkejut dengan pembunuhan mengerikan di dekat Nazareth," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan. "Kami bertekad untuk menghentikan rangkaian pembunuhan ini."

Pemimpin oposisi, mantan perdana menteri Yair Lapid, mengatakan lonjakan jumlah pembunuhan tidak dapat diterima dan meminta Netanyahu untuk secara pribadi mengambil alih upaya pemerintah untuk menghentikannya.

Politisi oposisi terkemuka lainnya, Benny Gantz - mantan panglima militer dan menteri pertahanan - menyerukan pemecatan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang bertanggung jawab atas kepolisian.

Secara teori, warga negara Israel Palestina, sebagaimana banyak orang lebih suka disebut - memiliki hak yang sama dengan warga negara Yahudi, tetapi mereka secara rutin mengeluhkan diskriminasi negara.

Pilihan Editor: Berdalih Mencari Penyerang, Tentara Israel Serbu kota Ramallah, Palestina

REUTERS

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

1 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

2 jam lalu

Dokter Bedah Ternama Gaza Tewas di Penjara Israel, Diduga Disiksa

Seorang dokter bedah Palestina terkemuka dari Rumah Sakit al-Shifa di Gaza meninggal di penjara Israel setelah lebih dari empat bulan ditahan.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

2 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

3 jam lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

3 jam lalu

Jurnalis Palestina Peliput Perang Gaza Menangkan Penghargaan Kebebasan Pers UNESCO

Kepala UNESCO menyerukan penghargaan atas keberanian jurnalis Palestina menghadapi kondisi 'sulit dan berbahaya' di Gaza.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

4 jam lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

4 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

4 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

5 jam lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya