Pendaki Malaysia Diselamatkan dari 'Zona Kematian' Puncak Everest

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 2 Juni 2023 22:45 WIB

Ngima Tashi Sherpa berjalan sambil menggendong seorang pendaki Malaysia saat menyelamatkannya dari zona kematian di atas kamp empat di Everest, Nepal, 18 Mei 2023. Pemandu sherpa Nepal ini menyelamatkan pendaki Malaysia yang bergelantungan di tali dan menggigil kedinginan. Gelje Sherpa/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pendaki Malaysia berhasil diselamatkan setelah seorang pemandu sherpa Nepal menyeretnya turun dari bawah puncak Everest, Himalaya, dalam penyelamatan ketinggian yang "sangat jarang", kata seorang pejabat pemerintah, Rabu, 31 Mei 2023.

Gelje Sherpa, 30, sedang membimbing seorang klien China ke puncak Everest setinggi 8.849 meter pada 18 Mei ketika dia melihat pendaki Malaysia itu berpegangan pada tali dan menggigil kedinginan di daerah yang disebut "zona kematian", di mana suhu dapat turun hingga minus 30 derajat Celcius atau lebih rendah, seperti yang dilansir Reuters, Jumat, 2 Juni 2023.

Gelje mengangkut pemanjat sejauh 600 meter dari area Balcony ke South Col, selama sekitar enam jam, di mana Nima Tahi Sherpa, pemandu lainnya, bergabung untuk menyelamatkan.

"Kami membungkus pendaki dengan kantung tidur, menyeretnya di atas salju atau menggendongnya secara bergantian ke kamp III," kata Gelje.

Helikopter yang menggunakan tali panjang kemudian mengangkatnya dari Camp III setinggi 7.162 meter ke base camp.

Advertising
Advertising

"Hampir tidak mungkin menyelamatkan pendaki di ketinggian itu," kata pejabat Departemen Pariwisata Bigyan Koirala kepada Reuters. "Ini adalah operasi yang sangat langka."

Gelje mengatakan dia meyakinkan klien China-nya untuk menghentikan upaya puncaknya dan turun gunung, dengan mengatakan penting baginya untuk menyelamatkan pendaki tersebut.

“Menyelamatkan satu nyawa lebih penting daripada berdoa di biara,” kata Gelje, seorang Buddhis yang taat.

Tashi Lakhpa Sherpa dari perusahaan Seven Summit Treks, yang menyediakan logistik untuk pendaki Malaysia itu, menolak menyebutkan namanya, dengan alasan privasi kliennya. Pendaki itu diterbangkan ke Malaysia minggu lalu.

Kementerian Luar Negeri Malaysia dalam pernyataan media yang dikeluarkan Putra Jaya, Minggu, 21 Mei 2023, menyebutkan bahwa pendaki Letnan Kolonel Awang Askandar Ampuan Yaacub yang merupakan Kepala Pasukan Pertahanan Sipil Negara Kedah meninggal pada Jumat (19/5).

Media lokal melaporkan Awang Askandar, 56 tahun, meninggal di kamp empat yang berada di ketinggian 8.000 meter di atas permukaan laut pada pukul 10.30 pagi waktu Nepal (jam 11.45 WIB).

Ekspedisi ini diikuti pula tiga pendaki gunung dan tim pendukung. Kedutaan Besar Malaysia di Kathmandu memberikan bantuan untuk menurunkan jenazah dari Gunung Everest ke rumah sakit di Kathmandu untuk keperluan post-mortem dan pengurusan jenazah.

Kemenlu Malaysia juga menyatakan, seorang pendaki lain Muhammad Hawari Hashim, 33 tahun, hilang dalam perjalanan turun setelah diyakini berhasil mencapai puncak Gunung Everest. Belum jelas apakah pendaki yang diselamatkan itu adalah salah satu anggota tim tersebut, atau bukan.

Nepal mengeluarkan rekor 478 izin untuk Everest selama musim pendakian Maret hingga Mei tahun ini.

Sedikitnya 12 pendaki tewas - jumlah tertinggi selama delapan tahun, dan lima lainnya masih hilang di lereng Everest.

REUTERS | ANTARA

Pilihan Editor: Kelompok Pro-Kyiv Melaporkan Hari Kedua Pertempuran di Belgorod Rusia

Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

3 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

4 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

4 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

6 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

6 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

7 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

7 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya