Rusia akan Dapat Sanksi Baru dari AS dan Jepang, Apa Sebabnya?

Reporter

Tempo.co

Rabu, 31 Mei 2023 15:17 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersiap berfoto bersama beberapa pemimpin dunia dalam KTT G7 bersama para pemimpin dunia di Hiroshima, Jepang barat 21 Mei 2023. Susan Walsh/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, mengumumkan bahwa akan diberlakukan sanksi baru terhadap Rusia. Pengumuman resmi akan dilakukan pada hari ini Rabu, 31 Mei 2023, waktu setempat.

Blinken menyatakan bahwa larangan baru dari pihak Washington akan ditujukan kepada drone buatan Iran yang diduga digunakan untuk merusak Ukraina. Dalam konferensi pers pada hari Selasa, 30 Mei 2023, Blinken menyampaikan bahwa sanksi baru tersebut akan mengontrol ekspor teknologi yang terdapat pada drone buatan Iran yang digunakan untuk menyerang warga sipil Ukraina dan infrastruktur sipil.

Paket sanksi ini mencakup kebijakan untuk melawan penyebaran informasi salah dan disinformasi dari Rusia, serta melindungi pembela hak asasi manusia secara daring. Namun, Blinken tidak memberikan penjelasan rinci mengenai langkah-langkah tersebut.

Drone buatan Iran yang dimaksud oleh Blinken adalah drone kamikaze Shahed, yang Ukraina dan negara-negara Barat mengklaim telah digunakan oleh Rusia dalam beberapa serangan udara. Moskow dan Tehran membantah klaim tersebut. Pemerintah Rusia menyatakan bahwa mereka hanya menggunakan drone buatan Rusia dalam konflik di Ukraina.

Drone Rusia terbukti mampu mengatasi pertahanan udara Ukraina, menyerang target militer dan infrastruktur, serta mampu menghindari rudal udara canggih dari sistem pertahanan negara-negara Barat. Dalam beberapa hari terakhir, militer Rusia sering menggunakan puluhan drone dan rudal untuk menyerang pertahanan udara Ukraina, melancarkan serangan terhadap amunisi, dan menggagalkan rencana serangan teroris di wilayah Rusia.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap seorang warga negara Tiongkok dan lima perusahaan yang diduga telah memasok komponen pesawat udara ke Tehran yang akan digunakan untuk drone atau pesawat tanpa awak.

Sebelum Blinken mengumumkan rencana sanksi baru pada hari Selasa kemarin, Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap seorang warga negara Meksiko dan seorang warga negara Tiongkok yang dituduh memproduksi obat-obatan palsu. Pada saat yang sama, Amerika Serikat juga memberikan sanksi kepada sebuah perusahaan jasa transfer uang yang diduga telah terlibat dalam praktik keuangan yang tidak sah.<!--more-->

Jepang kutuk penyebaran senjata nuklir di Belarusia

Sebelumnya, Jepang juga akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap Rusia sebagai akibat dari penyebaran senjata nuklir Moskow di Belarusia. Hirokazu Matsuno, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, mengonfirmasi hal ini setelah pertemuan G7 yang diadakan pekan lalu, di mana negara tersebut sepakat untuk meningkatkan langkah-langkah hukuman terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

Matsuno juga mengutuk tindakan Rusia pada hari Kamis, 25 Mei 2023, ketika mereka mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Pemerintah Jepang menganggap langkah tersebut akan semakin memperburuk situasi terkait invasi ke Ukraina.

"Dengan menjadi satu-satunya negara yang pernah mengalami dampak bom atom selama perang, Jepang tidak pernah menerima ancaman nuklir dari Rusia, apalagi penggunaannya," kata Matsuno dalam konferensi pers rutin di Tokyo pada hari Jumat, 26 Mei 2023, seperti dilansir oleh Reuters.

Rusia terus mendorong rencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengumumkan bahwa hulu ledak telah bergerak, menjadi penyebaran bom semacam itu yang pertama dilakukan di luar wilayah Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991.

Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Amerika Serikat dan sekutunya terlibat dalam perang proksi yang meluas melawan Rusia setelah Kremlin mengirim pasukan ke Ukraina 15 bulan yang lalu. Rencana penyebaran senjata nuklir ini diumumkan oleh Putin dalam wawancara dengan televisi pemerintah pada tanggal 25 Maret.

"Masyarakat Barat pada dasarnya sedang menjalankan perang yang tidak diumumkan terhadap negara kita," kata Sergei Shoigu, Menteri Pertahanan Rusia, dalam pertemuan dengan rekan-rekannya dari Belarusia di Minsk, seperti yang disampaikan oleh keterangan resmi dari kementerian pada hari Kamis.<!--more-->

Sanksi baru Rusia dari negara G7

Para pemimpin G7, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, dan Prancis, pada pekan lalu menunjukkan tekad mereka untuk mendukung Ukraina dengan bantuan militer tambahan dan memberlakukan sanksi terhadap Rusia. Keputusan tersebut diambil dalam pertemuan puncak tahunan yang diselenggarakan di kota Hiroshima, tempat pertama kali bom atom digunakan di dunia.

Sejalan dengan tindakan G7, Jepang akan membekukan aset 78 kelompok dan 17 individu, termasuk perwira militer Rusia. Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri pada hari Jumat, Tokyo juga akan melarang ekspor ke 80 entitas Rusia, termasuk laboratorium penelitian yang terkait dengan militer.

Jepang akan melarang penyediaan layanan konstruksi dan teknik kepada Rusia, meskipun rincian tindakan tersebut akan diumumkan kemudian, sesuai dengan pernyataan Kementerian Perdagangan.

Amerika Serikat juga dengan tegas mengutuk kesepakatan yang memungkinkan Rusia untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Namun, Matthew Miller, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, menyatakan bahwa mereka belum melihat alasan untuk mengubah posisi nuklir mereka.

SUCI SEKARWATI | DANIEL A. FAJRI

Pilihan Editor: Rusia Bombardir Ukraina: Gempur Pangkalan Militer, Pelabuhan, hingga Hujani Kyiv dengan Rudal

Berita terkait

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

27 menit lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

4 jam lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

8 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

9 jam lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

11 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

13 jam lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

13 jam lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

13 jam lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

14 jam lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

16 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya