Klaim Tak Ada Warga Israel Usia di Bawah 50 Tahun Meninggal karena Covid-19 Dipertanyakan

Reporter

Selasa, 30 Mei 2023 07:30 WIB

Seorang wanita menerima dosis ketiga vaksin Covid-19 di Ramat HaSharon, Israel, 30 Juli 2021. Israel mulai memberikan suntikan ketiga vaksin virus Corona atau dosis penguat (booster) bagi warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Xinhua/JINI

TEMPO.CO, Jakarta - Data yang dipublikasi Kementerian Kesehatan Israel mengklaim tidak ada warga negara Israel usia di bawah 50 tahun yang meninggal karena Covid-19 di negara Bintang Daud tersebut. Kefatalan akibat Covid-19 pada mereka yang sudah imunisasi vaksin virus corona terjadi pada rata-rata usia 80.2 tahun dan 77.4 pada mereka yang belum suntik vaksin virus corona.

Pernyataan itu disampaikan Kementerian Kesehatan Israel untuk menjawab pertanyaan dari Jaksa Agung Ori Xabi di bawah payung kebebasan informasi. Xabi juga meminta Kementerian Kesehatan Israel agar memberikan data rata-rata usia pasien yang meninggal karena Covid-19 yang dibagi per segmen berdasarkan status imunisasi vaksin virus coronanya. Bukan hanya itu, Xabi pun meminta data rata-rata kasus serangan jantung antara 2018 dan 2022.

Sebuah studi yang dipublikasi pada tahun lalu dengan menganalisis data dari Israel National Emergency Medical Services menemukan ada kenaikan 25 persen pada layanan panggilan darurat karena kejadian serangan jantung pada pasien usia 16 tahun – 39 tahun periode Januari sampai Mei 2021. Kementerian Kesehatan Israel sayangnya mengklaim belum bisa memberikan informasi fatalitas akibat serangan jantung periode 2021 dan 2022 karena data di lapangan belum dikirim ke pusat.

Advertising
Advertising

Sharon Elroy-Pries, Kepala Layanan Kesehatan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan Israel, mengutuk upaya mengkait-kaitkan saat imunisasi vaksin virus corona di mulai pada Desember 2020 dengan serangan jantung. Elroy-Pries menyangkal telah terjadi sebuah kenaikan serangan jantung pada periode tersebut atau naiknya kematian pada kalangan anak muda Israel.

Kardiologis Retsef Levi yang juga terlibat dalam studi untuk menganalisis data dari Israel National Emergency Medical Services menyoroti kalau klaim Kementerian Kesehatan Israel tidak punya data kasus serangan jantung pada 2021 dan 2022, itu artinya satu dari dua klaim yang muncul dianggap salah.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Terpopuler: Kejagung Sita Mobil Land Rover Johnny Plate, Harta Kekayaan Perry Warjiyo

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

14 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

32 menit lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

54 menit lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

2 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

2 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

3 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

4 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

4 jam lalu

Arab Saudi, Maroko dan Mesir di KTT OKI Menuntut Gencatan Senjata Segera di Gaza

Arab Saudi, Maroko dan Mesir kompak menyerukan gencatan senjata dalam perang Gaza di KTT Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-15

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

5 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya