Arab Saudi dan Amerika Serikat Minta Gencatan Senjata di Sudan Diperpanjang

Reporter

Tempo.co

Senin, 29 Mei 2023 07:30 WIB

Asap membubung di dekat masjid setelah pemboman udara di Khartoum Utara, Sudan, 1 Mei. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Darat Sudan mengumumkan sedang melakukan diskusi terhadap kemungkinan memperpanjang gencatan senjata menyusul seruan dari Arab Saudi dan Amerika Serikat pada Minggu, 28 Mei 2023 agar kesepakatan gencatan senjata dengan kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) diperpanjang. Perang antara Angkatan Darat Sudan dan RSF sudah berkecamuk selama enam pekan dan telah berdampak pada masuknya masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Sudan.

Warga Sudan mengungkap pada Minggu, 28 Mei 2023, bentrokan terdengar sepanjang malam di Ibu Kota Khartoum. Sedangkan sejumlah pemantau dari lembaga-lembaga HAM melaporkan telah terjadi pertempuran mematikan di El Fashir, yakni salah satu Ibu Kota di barat Darfur.

Konflik antara Angkatan Darat Sudan dengan RSF meletup pada 15 April 2023, di mana Khartoum menjadi medan tempur. Kondisi ini membuat Kota Khartoum terseok-seok tanpa hukum dan layanan masyarakat lumpuh. Lebih dari 1.3 juta orang meninggalkan Sudan untuk mengungsi. Pergolakan di Sudan telah menjadi ancaman ketidakstabilan di kawasan.

Advertising
Advertising

Gencatan senjata antara Angkatan Darat Sudan dengan RSF hanya berlangsung selama sepekan yang dimediasi oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat, di mana pembicaraan berlangsung di Kota Jeddah. Gencatan senjata itu akan berakhir pada Senin, 29 Mei 2023.

Arab Saudi dan Amerika Serikat sama-sama memantau dari jarak jauh kesepakatan gencatan senjata tersebut, yang berulang kali dilanggar. Arab Saudi dan Amerika Serikat menyerukan agar Angkatan Darat Sudan dan RSF terus berdialog demi tercapainya kesepakatan memperpanjang gencatan senjata. Angkatan Darat Sudan mengatakan mereka sudah mendiskusikan kemungkinan untuk memperpanjang gencatan senjata, sedangkan RSF juga mengaku siap mendiskusikan kemungkinan memperbaharui kesepakatan tersebut.

“Meskipun tidak sempurna, perpanjangan gencatan senjata bagaimana pun bisa memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan yang amat dibutuhkan bagi masyarakat Sudan,” demikian pernyataan bersama Ara Saudi dan Amerika Serikat.

Sumber: english.alarabiya.net

Pilihan Editor: Jokowi Terbitkan Izin Ekspor Pasir Laut, Pengamat Soroti Minimnya Diskusi dengan Nelayan dan Masyarakat Lokal

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

10 jam lalu

Media AS Sebut Arab Saudi Tangkap Warganya yang Kritik Israel soal Gaza

Menurut media asal AS, Arab Saudi menangkap warganya karena mengkritik Israel di media sosial terkait perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

1 hari lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Yordania Komplain ke Israel karena Truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Diserang

Warga Israel yang tinggal di wilayah pendudukan, menyerang dua konvoi kendaraan pembawa bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dari Yordania.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

1 hari lalu

Kata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu

Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

1 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

2 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

2 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya