Arab Saudi Mengutuk Serangan ke Rumah Duta Besar Yordania di Sudan

Reporter

Tempo.co

Minggu, 28 Mei 2023 16:00 WIB

Seorang pria berjalan di tengah asap membubung di atas bangunan setelah pemboman udara, selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum Utara, Sudan, 1 Mei 2023. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi mengutuk serangan di rumah dinas Duta Besar Yordania untuk Sudan yang terletak di Ibu Kota Khartoum. Serangan itu buntut dari kekerasan yang masih berlanjut kendati sudah sepekan dilakukan kesepakatan gencatan senjata.

Sebelumnya pada Jumat, 26 Mei 2023, Kementerian Luar Negeri Yordania mengkonfirmasi rumah dinas Duta Besar Yordania di Khartoum diserang dan mengalami vandalisme. Duta Besar Yordania untuk Sudan dipastikan selamat karena saat serangan terjadi, dia sedang berada di Pelabuhan Sudan.

Dalam pernyataan yang diterbitkan oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi disebutkan Kerajaan Arab Saudi mengutuk serangan tersebut dan menegaskan kembali penolakan terhadap segala bentuk kekerasan terhadap misi diplomatik di Sudan yang sedang bergejolak.

Advertising
Advertising

Riyadh juga memperbaharui seruannya terhadap pihak-pihak yang berkonflik di Sudan agar mematuhi perjanjian gencatan senjata jangka pendek.

Lebih dari sebulan konflik berkecamuk di Sudan, pakta gencatan senjata selama tujuh hari pun dibuat antara Angkatan Darat Sudan dengan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Gencatan senjata tersebut dimulai Senin pagi, 22 Mei 2023. Gencatan senjata ini dibuat agar bantuan kemanusiaan bisa masuk.

Meski kenyataannya gencatan senjata telah dinodai oleh kekerasan antara fraksi-fraksi bersenjata yang bertikai, namun para negosiator, mediator dan masyarakat internasional kalau gencatan senjata jangka panjang atau resolusi berpotensi bakal dicapai.

Total warga Sudan yang mengungsi ke negara-negara tetangga sudah lebih dari 153.200 orang. Mereka di antaranya berlindung ke Mesir, Chad, Ethiopia dan Central African Republic.

Sejak 15 April 2023, Sudan telah menjadi medan pertempuran antara tentara Sudan dengan Rapid Support Forces. Pertempuran ini telah menimbulkan korban tewas yang cukup besar dan luka-luka. Bantuan kemanusiaan pun masih sulit masuk ke Sudan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut kekerasan yang berkecamuk di Sudan sebagai pengkhianatan terhadap tuntutan rakyat Sudan akan pemerintahan sipil. Amerika Serikat siap menawarkan bantuan kemanusiaan ketika kondisi memungkinkan. Sedangkan Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan akan mengadakan pertemuan tatap muka dengan kedua belah pihak bertikai untuk mendapatkan jaminan atas konvoi bantuan

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan Editor: PBB Desak Negara Besar Bantu Selesaikan Konflik Sudan, Grup Wagner Bantah Terlibat

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

15 jam lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

22 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23, Uzbekistan Taklukkan Juara Bertahan Arab Saudi

Uzbekistan akan menjadi lawan Indonesia di semifinal Piala Asia U-23 pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

1 hari lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

1 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

1 hari lalu

Preview Uzbekistan vs Arab Saudi di Piala Asia U-23, Calon Lawan Timnas Indonesia di Semifinal

Duel Timnas U-23 Uzbekistan vs Arab Saudi akan tersaji pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 pada Jumat, 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

2 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

2 hari lalu

Begini Sosok TikToker Asal Bekasi Galih Loss yang Ditangkap Kasus Penistaan Agama

Di mata tetangga, Galih Loss disebut jarang bercengkerama dengan warga sekitar.

Baca Selengkapnya

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

3 hari lalu

Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.

Baca Selengkapnya

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

3 hari lalu

Presiden Ebrahim Raisi Janji Akan Balas Jika Diserang Israel

Ebrahim Raisi tidak akan diam jika negaranya diserang Israel, bahkan akan melakukan pemusnahan.

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

4 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya