Presiden Meksiko Desak Keturunan Latin di Amerika Tak Pilih Ron DeSantis

Jumat, 26 Mei 2023 12:38 WIB

Gubernur Florida dari Partai Republik Ron DeSantis saat pesta malam pemilihan AS 2022 di Tampa, Florida, AS, 8 November 2022. REUTERS/Marco Bello

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mendesak warga Amerika keturunan Latin yang punya hak pilih agar tidak mendukung Gubernur Florida Ron DeSantis dalam pemilihan presiden Amerika Serikat berikutnya. Dia menuduh politikus Partai Republik itu berusaha memenangkan suara dengan mengorbankan para migran.

DeSantis pada Rabu, 24 Mei 2023, mengumumkan maju menjadi calon presiden Amerika Serikat pada pemilihan 2024. Ia berjanji membangun tembok di perbatasan Meksiko.

Pernyataan De Santis mengenai tembok di perbatasan itu merupakan yang terbaru dari serangkaian komentar garis kerasnya tentang imigrasi. Dia mengklaim kebijakannya beresonansi dengan pemilih Latin yang menginginkan penegakan hukum yang kuat.

Advertising
Advertising

Lopez Obrador menolak komentar tersebut. Menurutnya itu hanya permainan politik DeSantis untuk mengamankan tiket dari Partai Republik.

"Saya harap kaum Hispanik Florida sadar dan tidak memberinya satu suara pun,” kata Lopez Obrador dalam konferensi pers pemerintah, Kamis, 25 Mei 2023, seperti dilansir Reuters.

Biro Sensus Amerika Serikat menggunakan bahasa 'Hispanik' atau Latin untuk menyebut orang Kuba, Meksiko, Puerto Rico, Amerika Selatan atau Tengah, atau budaya atau asal Spanyol lainnya tanpa memandang ras.

DeSantis mengatakan akan memberlakukan kontrol yang kuat terhadap imigrasi ilegal dan membatasi suaka. Dia menyatakan ingin memperjuangkan keamanan perbatasan dan mencemooh apa yang disebut "kota perlindungan", tempat para migran dapat berlindung.

"Hari pertama, ini darurat nasional. Kami akan mengerahkan semua sumber daya untuk membangun tembok perbatasan, menutup perbatasan," kata Gubernur Florida kepada Fox News.

Selain membangun tembok, dia mengatakan akan mencari program yang mirip dengan "Remain in Meksiko" milik mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, sebuah kebijakan kontroversial yang memaksa pencari suaka untuk tinggal di Meksiko sambil menunggu dengar pendapat AS tentang klaim mereka.

Lopez Obrador, yang sebelumnya memperingatkan Partai Republik agar tidak menargetkan migran demi keuntungan politik, juga menyerang Trump pada awal pemerintahan mantan presiden AS karena kebijakan imigrasinya. Saat itu, Lopez Obrador menjadi oposisi.

Setelah Lopez Obrador mengambil alih kekuasaan pada 2018, dia menyetujui tekanan dari Trump untuk memperketat perbatasan Meksiko.

Masa jabatan Lopez Obrador akan berakhir sebelum pemilihan presiden Amerika berikutnya, dan dia sekarang berusaha mengumpulkan dukungan untuk penggantinya yang akan dipilih pada Juni 2024.

REUTERS

Pilihan Editor: BPA Diduga Jadi Salah Satu Pemicu Kanker Payudara

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

4 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

16 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

21 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

22 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

1 hari lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

1 hari lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

1 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya