Pertempuran di Sudan Kembali Pecah di tengah Gencatan Senjata

Reporter

Daniel A. Fajri

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 25 Mei 2023 11:57 WIB

Seorang pria berjalan di tengah asap membubung di atas bangunan setelah pemboman udara, selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum Utara, Sudan, 1 Mei 2023. REUTERS/Mohamed Nureldin Abdallah

TEMPO.CO, Jakarta – Bentrokan antara faksi-faksi militer yang bertikai pecah, Rabu, 24 Mei 2023, di ibu kota Sudan, Khartoum. Keadaan ini mengancam gencatan senjata yang dirancang untuk memungkinkan pengiriman bantuan dan penghentian konflik.

Pertempuran di ibu kota Sudan pecah pada pertengahan April di antara tentara bersenjata negara itu melawan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF) yang kuat. Konflik Sudan memaksa lebih dari 1,3 juta orang meninggalkan rumah mereka, dan mengancam akan mengguncang wilayah yang lebih luas.

Saksi, seperti dikutip Reuters, melaporkan bentrokan di beberapa wilayah ibu kota pada Rabu sore. Asap hitam di sebelah barat Khartoum tengah terlihat mengepul ke udara, dan terjadi penembakan di dekat sebuah kamp tentara di Khartoum selatan.

Di Bahri, salah satu dari tiga kota di sekitar pertemuan sungai Nil Biru dan Nil Putih yang membentuk ibu kota Sudan yang lebih besar, suara bentrokan dan tembakan artileri terdengar. Sebelumnya, warga melaporkan tembakan artileri di dekat pangkalan militer Wadi Sayidna di pinggiran Omdurman, kota ketiga.

Gencatan senjata disepakati pada Sabtu setelah pembicaraan di Jeddah yang ditengahi oleh Arab Saudi dan Amerika Serikat. Pengumuman gencatan senjata sebelumnya gagal menghentikan pertempuran.

Advertising
Advertising

Gencatan senjata telah membawa ketenangan relatif dalam pertempuran di Khartoum pada Selasa, meskipun hanya ada sedikit tanda peningkatan bantuan kemanusiaan yang cepat.

Dalam pernyataan Rabu malam, tentara dan RSF saling menuduh telah melanggar perjanjian.

RSF mengatakan terpaksa mempertahankan diri dari serangan darat, artileri dan udara oleh tentara. Tentara pada gilirannya menuduh RSF melakukan serangan terhadap tempat percetakan uang negara, pangkalan udara tentara, dan beberapa kota di sebelah barat ibu kota.

Saksi di Omdurman melaporkan bahwa sebuah pesawat tempur tentara telah ditembak jatuh, dan video yang diposting di media sosial menunjukkan kejadian tersebut. Rekaman itu tidak dapat segera diverifikasi.

Konflik di Sudan meletus ketika rencana untuk transisi politik yang didukung komunitas internasional menuju pemilu di bawah pemerintahan sipil akan diselesaikan. Banyak penduduk berjuang untuk bertahan hidup karena mereka menghadapi pemadaman air dan listrik yang berkepanjangan, jatuhnya layanan kesehatan dan meluasnya pelanggaran hukum dan penjarahan.

Kepala hak asasi manusia PBB menyebut situasi di Sudan "memilukan". Menurutnya ada laporan kekerasan seksual yang "sangat meresahkan" di Khartoum dan Darfur dengan setidaknya 25 kasus dilaporkan sejauh ini. Jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

REUTERS

Pilihan Editor: Ron DeSantis Umumkan Maju Pilpres AS di Twitter bersama Elon Musk

Berita terkait

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

19 menit lalu

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

36 menit lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

1 jam lalu

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

Keluarga tawanan dan pemukim Israel melakukan protes untuk menuntut pemerintah Israel menerima kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

3 jam lalu

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

Kelompok Palestina Hamas mengatakan telah menyetujui proposal Mesir-Qatar, namun Israel mengatakan proposal itu tidak memenuhi tuntutan mereka.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

3 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

5 jam lalu

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

18 jam lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

20 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

22 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

23 jam lalu

Ketua Hamas Sebut Benjamin Netanyahu Hanya Cari Pembenaran untuk Memperpanjang Perang Gaza

Ismail Haniyeh menyebut Benjamin Netanyahu merusak upaya gencatan senjata dan menciptakan pembenaran agar bisa melanjutkan serangan ke Jalur Gaza

Baca Selengkapnya