Prancis Ingin Bikin Kesepakatan Keamanan dengan Ukraina

Reporter

Tempo.co

Kamis, 25 Mei 2023 08:02 WIB

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Istana Elysee di Paris, Prancis, 14 Mei 2023. REUTERS/Christian Hartmann/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Prancis pada Selasa, 23 Mei 2023, mengutarakan niat untuk mengunci kesepakatan bidang keamanan dengan Ukraina demi mencegah terjadinya agresi militer lebih lanjut. Pernyataan itu menguatkan sejumlah kabar yang sudah beredar sebelumnya kalau negara-negara Barat sedang mempertimbangkan sebuah pakta militer dengan Kyiv.

“Prancis bersama mitra-mitranya, masih mempertimbangkan cara terbaik untuk mendukung Ukraina secara jangka panjang di sejumlah area,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Prancis yang diunggah di website resminya.

Dikatakan pula, Prancis siap mengunci sejumlah kesepakatan dengan Ukraina demi bisa memberikan jaminan keamanan. Prancis juga ingin membantu Ukraina agar bisa membela diri secara jangka panjang dan mencegah potensi terjadinya agresi lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri Prancis telah mendiskusikan rencana ini pada Maret 2023 dengan mitra mereka, Inggris.

Sebelumnya pada Senin, 22 Mei 2023, surat kabar Wall Street Journal mewartakan Presiden Polandia Andrzej Duda mengklaim kalau dia dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah mendiskusikan sebuah kesepakatan bidang pertahanan ala Israel ketika keduanya melakukan rapat di Ibu Kota Warsaw pada Februari 2023. Kesepakatan tersebut terkait keamanan di Ukraina.

Sejumlah sumber mengatakan pada Wall Street Journal kalau kesepakatan semacam itu mendapat dukungan di kalangan negara anggota NATO. Sedangkan Kyiv melihat kesepakatan seperti itu sebagai bentuk dukungan negara-negara Barat yang akan terus memberikan bantuan senjata dan mendanai militer mereka tanpa kewajiban negara-negara Barat tersebut harus ikut memerangi Rusia.

Sebuah kesepakatan kemungkinan bakal ditanda-tangani dalam KTT NATO di Lithuania pada Juli 2023 mendatang. Sejumlah sumber mengatakan kesepakatan itu kemungkinan akan menjadi percontohan setelah Kyiv Security Compact, yang dipublikasikan pada September 2022. Dokumen tersebut menyerukan supaya dilakukan sejumlah upaya agar investasi di Ukraina wilayah barat tetap berkesinambungan. Disebutkan pula dalam dokumen itu, NATO akan memberikan lebih banyak pelatihan dan transfer teknologi militer ke Ukraina.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor:Bos Grup Wagner Sebut Rusia Bisa Hadapi Revolusi Seperti 1917, Ini Alasannya

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Berita terkait

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

15 jam lalu

8 Personel Militer Suriah Terluka dalam Serangan Israel di Damaskus

Suriah mengatakan delapan personel militernya terluka akibat serangan Israel di sekitar ibu kota Damaskus.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

18 jam lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

1 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

1 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

2 hari lalu

Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

2 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

3 hari lalu

Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

4 hari lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

4 hari lalu

Ketua NATO Janjikan Aliran Senjata ke Ukraina akan Meningkat

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menjanjikan aliran senjata dan amunisi yang meningkat kepada Ukraina.

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

5 hari lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya